AS Roma Ditekuk AC Milan, Mancini Sindir Wasit: Kalau di Liga Inggris Akan Ditertawakan
loading...
A
A
A
ROMA - Penggawa AS Roma tak puas kinerja wasit pemimpin laga kontra AC Milan. Bek Gianluca Mancini mengkritik kepemimpinan wasit Fabio Maresca usai timnya dikalahkan Milan 1-2 di Stadio Olimpico, Senin (11/1/2021) dini hari WIB.
Mancini mengatakan wasit tersebut akan ditertawakan jika memimpin pertandingan di Liga Primer Inggris. Ucapan Mancini keluar setelah beberapa keputusan kontroversial membuat Giallorossi –julukan Roma- dirasa dirugikan.
Salah satu keputusan wasit yang disorot adalah saat Zlatan Ibrahimovic dilanggar oleh Roger Ibanez di kotak terlarang yang berujung dengan gol kedua Milan yang dicetak Franck Kessie lewat titik putih. Menurut Mancini, pelanggaran tersebut bukanlah sebuah penalti namun wasit tetap memberikannya setelah melihat tayangan lewat VAR.
Kemudian, di akhir pertandingan keputusan kontroversial kembali terjadi. Simon Kjaer menekel Lorenzo Pellegrini di kotak penalti tapi wasit tidak menganggapnya sebagai pelanggaran dan sama sekali tidak melihat tayangan VAR untuk meninjau ulang insiden tersebut.
“Kami berbagi kemarahan pelatih, semua orang melihat insiden itu. Penalti pada Ibanez sama sekali bukan penalti. Wasit diberitahu untuk melihatnya lagi di VAR, tapi dia masih membuat keputusan itu," kata Mancini dilansir dari Football Italia, Senin (11/1/2021).
“Lalu ada penalti besar di akhir di mana Kjaer menangkap Pellegrini di tulang kering. Itu penalti, tetapi VAR tidak campur tangan padahal itu sangat jelas,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Mancini mengatakan bahwa wasit sangat mungkin membuat kesalahan. Namun ketika dia telah mendapat perintah untuk melihat VAR ataupun diberi masukan oleh para asisten wasit maka sesuatu yang salah pasti telah dibuatnya.
Kemudian pemain berusia 25 tahun itu memberikan komentar pedas soal kepemimpinan wasit di laga tersebut yang memberikan kartu kuning terlalu banyak, termasuk kepada Theo Hernandez yang diganjar dua kartu kuning. Menurutnya, jika wasit seperti itu memimpin di Liga Inggris maka dia akan ditertawakan.
“Wasit bisa membuat kesalahan, sama seperti pemain, kita semua adalah manusia. Namun, ada lima ofisial atau semacamnya di VAR, jika mereka memanggil anda untuk melihatnya lagi, itu berarti anda telah melakukan kesalahan,” jelas pemain bertinggi 191 cm itu.
“Saya adalah seseorang yang banyak menonton sepakbola. Saya pikir 12 kartu kuning terlalu banyak untuk permainan ini. Lihatlah Liga Inggris mereka akan tertawa jika Anda memimpin seperti itu, terutama dengan penalti itu,” imbuhnya.
“Saya tidak ingin menunjukkan kurangnya rasa hormat kepada siapa pun, tetapi jujur, itu terasa seperti lelucon. Kjaer tidak mendapatkan bola, dia hanya mendapatkan betis Pellegrini,” pungkasnya.
Sekadar informasi, laga tersebut berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Milan. Dua gol yang masing-masing dicetak Ibrahimovic dan Kessie hanya bisa dibalas satu gol Stephan El Shaarawy di penghujung pertandingan.
Mancini mengatakan wasit tersebut akan ditertawakan jika memimpin pertandingan di Liga Primer Inggris. Ucapan Mancini keluar setelah beberapa keputusan kontroversial membuat Giallorossi –julukan Roma- dirasa dirugikan.
Salah satu keputusan wasit yang disorot adalah saat Zlatan Ibrahimovic dilanggar oleh Roger Ibanez di kotak terlarang yang berujung dengan gol kedua Milan yang dicetak Franck Kessie lewat titik putih. Menurut Mancini, pelanggaran tersebut bukanlah sebuah penalti namun wasit tetap memberikannya setelah melihat tayangan lewat VAR.
Kemudian, di akhir pertandingan keputusan kontroversial kembali terjadi. Simon Kjaer menekel Lorenzo Pellegrini di kotak penalti tapi wasit tidak menganggapnya sebagai pelanggaran dan sama sekali tidak melihat tayangan VAR untuk meninjau ulang insiden tersebut.
“Kami berbagi kemarahan pelatih, semua orang melihat insiden itu. Penalti pada Ibanez sama sekali bukan penalti. Wasit diberitahu untuk melihatnya lagi di VAR, tapi dia masih membuat keputusan itu," kata Mancini dilansir dari Football Italia, Senin (11/1/2021).
“Lalu ada penalti besar di akhir di mana Kjaer menangkap Pellegrini di tulang kering. Itu penalti, tetapi VAR tidak campur tangan padahal itu sangat jelas,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Mancini mengatakan bahwa wasit sangat mungkin membuat kesalahan. Namun ketika dia telah mendapat perintah untuk melihat VAR ataupun diberi masukan oleh para asisten wasit maka sesuatu yang salah pasti telah dibuatnya.
Kemudian pemain berusia 25 tahun itu memberikan komentar pedas soal kepemimpinan wasit di laga tersebut yang memberikan kartu kuning terlalu banyak, termasuk kepada Theo Hernandez yang diganjar dua kartu kuning. Menurutnya, jika wasit seperti itu memimpin di Liga Inggris maka dia akan ditertawakan.
“Wasit bisa membuat kesalahan, sama seperti pemain, kita semua adalah manusia. Namun, ada lima ofisial atau semacamnya di VAR, jika mereka memanggil anda untuk melihatnya lagi, itu berarti anda telah melakukan kesalahan,” jelas pemain bertinggi 191 cm itu.
“Saya adalah seseorang yang banyak menonton sepakbola. Saya pikir 12 kartu kuning terlalu banyak untuk permainan ini. Lihatlah Liga Inggris mereka akan tertawa jika Anda memimpin seperti itu, terutama dengan penalti itu,” imbuhnya.
“Saya tidak ingin menunjukkan kurangnya rasa hormat kepada siapa pun, tetapi jujur, itu terasa seperti lelucon. Kjaer tidak mendapatkan bola, dia hanya mendapatkan betis Pellegrini,” pungkasnya.
Sekadar informasi, laga tersebut berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Milan. Dua gol yang masing-masing dicetak Ibrahimovic dan Kessie hanya bisa dibalas satu gol Stephan El Shaarawy di penghujung pertandingan.
(sha)