Perpisahan Emosional Pembalap MotoGP di Balapan Terakhir Valentino Rossi

Senin, 15 November 2021 - 15:30 WIB
loading...
Perpisahan Emosional Pembalap MotoGP di Balapan Terakhir Valentino Rossi
Perpisahan Emosional Pembalap MotoGP di Balapan Terakhir Valentino Rossi. Foto: IST
A A A
VALENCIA - Valentino Rossi resmi mengakhiri karier sebagai pembalap MotoGP . Di balapan terakhirnya, Rossi mendapat banyak kejutan yang terasa emosional dari rekan-rekannya sesama rider.

Pembalap Ducati Pramac, Jorge Martin, adalah orang pertama yang memeluk Rossi usai balapan terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, Minggu (14/11/2021) malam WIB. Pembalap lain satu per satu memeluknya sebagai simbol perpisahan.

“Saya tetap mengatakan bahwa saya adalah orang pertama yang memeluknya (Rossi) di akhir balapan. Saya telah menjadi orang pertama yang dia lihat di akhir balapan terakhirnya di MotoGP,” kata Martin usai balapan, dikutip dari Motosan pada Senin (15/11/2021).



Valentino Rossi juga mengaku tersentuh dengan kejutan yang diberikan oleh para pembalap didikannya di Akademi VR46. Pasalnya, para pembalap jebolan akademinya menggunakan replika helm VR46.

“Namun, kejutan yang membuat saya paling senang adalah, ketika melihat pembalap dari akademi dengan replika helm saya. hal itu merupakan gagasan yang sangat bagus,” kata Rossi.

Dari sekian helm yang dibuat ulang, milik Francesco Bagnaia tampak yang paling mencolok. Hal itu dikarenakan Bagnaia memenangkan balapan menggunakan helm perayaan gelar juara dunia Rossi pada MotoGP 2004.

Sementara sang adik tiri, Luca Marini, memakai helm bercorak “5 Continents” yang menjadi andalan Rossi pada MotoGP 2008. Helm ikonis lain digunakan Franco Morbidelli, yang menggunakan helm bertema “Peace&Love” pada GP250 1999.

Francesco Bagnaia merupakan salah satu otak di balik kejutan emosional buat The Doctor. Pembalap Ducati Corse itu termasuk rider yang ikut mengorganisasi rencana penggunaan helm replika Rossi di GP Valencia.

"Awalnya saya ingin menggunakan helm yang digunakan Rossi pada tahun lalu. Namun, saya kemudian memikirkan titel terakhirnya, yang didapat di tengah musim tersulit," kata Bagnaia.
(sto)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1163 seconds (0.1#10.140)