Pandit Vietnam Ini Remehkan Indonesia Mustahil Juara Piala AFF 2020: Leg 2 Lebih Baik Tak Digelar!
loading...
A
A
A
HANOI - Leg kedua final Piala AFF 2020 antara Thailand melawan Indonesia sebaiknya tidak usah digelar. Ini karena skuad Garuda dinilai sudah tidak punya peluang lagi menjadi juara.
Ini disampaikan legenda asal Vietnam, Nguyen Manh Dung. Dia menyebut leg kedua sudah tidak ada artinya walau tetap digelar. Sebab, siapa yang akan menjadi juara sudah bisa ketahui.
Thailand akan melawan Indonesia di National Stadium, Sabtu (1/1/2022) dengan keunggulan 4-0. Artinya, negeri Gajah Putih akan tetap juara walau nanti kalah 0-3.
Ini sepertinya yang menjadi acuan Nguyen. Mantan kiper The Vissai Ninh Binh itu meyakini Indonesia sudah tak punya peluang untuk mengubah keadaan.
Bahkan, bukan tidak mungkin tim Merah Putih mendapat malu lagi jika leg kedua tetap dilangsungkan. Sebab, mental para pemain dianggap sudah jatuh setelah dipermalukan Thailand pada laga pertama.
Nguyen mengklaim akan percuma walau leg kedua tetap digelar. Soalnya, laga itu tidak akan lagi disaksikan banyak orang. Ini karena mereka sudah bisa memprediksi apa yang akan terjadi.
"Leg kedua hanya melayani tujuan lain dari penyelenggara dan tim tuan rumah. Hanya sponsor. Tapi, sekarang untuk leg kedua, ketika kualitas kedua tim terlalu jauh, saya juga tidak ingin menontonnya," jelas Nguyen.
Final Piala AFF memang punya ciri khas lantaran memakai sistem home-away. Tapi, untuk edisi kali ini, karena adanya pandemi Covid-19, maka semua laga digelar di National Stadium, Singapura, yang menjadi tuan rumah.
Ini yang ditentang Nguyen. Dia menilai final lebih baik berlangsung satu kali. Menurutnya partai dua leg hanya kebutuhan sponsor saja.
“Sebelum pertandingan ini, saya dan banyak kolega profesional juga berharap final (Piala AFF) hanya ada satu pertandingan. Tapi, kualitas pertandingan lebih ditingkatkan," kata Manh Dung dikutip dari Soha, Jumat (31/12/2021).
Lebih lanjut, Nguyen mengatakan peluang Indonesia untuk membalikan keadaan sudah tidak ada. Pria berusia 40 tahun itu bahkan makin merendahkan tim asuhan Shin Tae-yong.
Nguyen memprediksi Thailand akan menurunkan pemain pelapis pada leg kedua. Meski demikian, dia tidak yakin Indonesia bisa menang, apalagi dengan skor besar.
"Saat leg pertama mereka masih kuat dan percaya diri, Indonesia tidak bisa berbuat apa-apa untuk Thailand. Apa yang bisa dilakukan di leg kedua?" ucap Nguyen.
"Mungkin di leg kedua pelatih Thailand itu menggunakan pemain yang jarang dimainkan di turnamen ini. Tapi, bahkan di depan para pemain itu, apakah Indonesia bisa menghadapinya?," tuturnya.
Nguyen juga membandingkan kualitas pemain muda Thailand dan Indonesia yang menurutnya jauh berbeda. Acuannya saat melawan Vietnam di semifinal.
Nguyen melihat Thailand banyak menurunkan talenta muda untuk menghadapi Vietnam yang diperkuat pemain utama. Nyatanya, Thailand bisa menang 2-0 di leg pertama.
“Harus dikatakan bahwa Indonesia adalah anak muda. Anak laki-laki dewasa adalah tim nasional Vietnam dan masih kalah melawan Thailand, anak muda tidak akan menang. Tidak ada peluang bagi Indonesia lagi, selisihnya 4 gol," pungkasnya.
Ini disampaikan legenda asal Vietnam, Nguyen Manh Dung. Dia menyebut leg kedua sudah tidak ada artinya walau tetap digelar. Sebab, siapa yang akan menjadi juara sudah bisa ketahui.
Thailand akan melawan Indonesia di National Stadium, Sabtu (1/1/2022) dengan keunggulan 4-0. Artinya, negeri Gajah Putih akan tetap juara walau nanti kalah 0-3.
Ini sepertinya yang menjadi acuan Nguyen. Mantan kiper The Vissai Ninh Binh itu meyakini Indonesia sudah tak punya peluang untuk mengubah keadaan.
Bahkan, bukan tidak mungkin tim Merah Putih mendapat malu lagi jika leg kedua tetap dilangsungkan. Sebab, mental para pemain dianggap sudah jatuh setelah dipermalukan Thailand pada laga pertama.
Nguyen mengklaim akan percuma walau leg kedua tetap digelar. Soalnya, laga itu tidak akan lagi disaksikan banyak orang. Ini karena mereka sudah bisa memprediksi apa yang akan terjadi.
"Leg kedua hanya melayani tujuan lain dari penyelenggara dan tim tuan rumah. Hanya sponsor. Tapi, sekarang untuk leg kedua, ketika kualitas kedua tim terlalu jauh, saya juga tidak ingin menontonnya," jelas Nguyen.
Final Piala AFF memang punya ciri khas lantaran memakai sistem home-away. Tapi, untuk edisi kali ini, karena adanya pandemi Covid-19, maka semua laga digelar di National Stadium, Singapura, yang menjadi tuan rumah.
Ini yang ditentang Nguyen. Dia menilai final lebih baik berlangsung satu kali. Menurutnya partai dua leg hanya kebutuhan sponsor saja.
“Sebelum pertandingan ini, saya dan banyak kolega profesional juga berharap final (Piala AFF) hanya ada satu pertandingan. Tapi, kualitas pertandingan lebih ditingkatkan," kata Manh Dung dikutip dari Soha, Jumat (31/12/2021).
Lebih lanjut, Nguyen mengatakan peluang Indonesia untuk membalikan keadaan sudah tidak ada. Pria berusia 40 tahun itu bahkan makin merendahkan tim asuhan Shin Tae-yong.
Nguyen memprediksi Thailand akan menurunkan pemain pelapis pada leg kedua. Meski demikian, dia tidak yakin Indonesia bisa menang, apalagi dengan skor besar.
"Saat leg pertama mereka masih kuat dan percaya diri, Indonesia tidak bisa berbuat apa-apa untuk Thailand. Apa yang bisa dilakukan di leg kedua?" ucap Nguyen.
"Mungkin di leg kedua pelatih Thailand itu menggunakan pemain yang jarang dimainkan di turnamen ini. Tapi, bahkan di depan para pemain itu, apakah Indonesia bisa menghadapinya?," tuturnya.
Nguyen juga membandingkan kualitas pemain muda Thailand dan Indonesia yang menurutnya jauh berbeda. Acuannya saat melawan Vietnam di semifinal.
Nguyen melihat Thailand banyak menurunkan talenta muda untuk menghadapi Vietnam yang diperkuat pemain utama. Nyatanya, Thailand bisa menang 2-0 di leg pertama.
“Harus dikatakan bahwa Indonesia adalah anak muda. Anak laki-laki dewasa adalah tim nasional Vietnam dan masih kalah melawan Thailand, anak muda tidak akan menang. Tidak ada peluang bagi Indonesia lagi, selisihnya 4 gol," pungkasnya.
(mirz)