Fakta 4 Striker Timnas Indonesia di FIFA Matchday, Siapa Lebih Garang?
loading...
A
A
A
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memboyong 27 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan menjelang FIFA Matchday akhir Januari di Bali. Dari 27 pemain yang dipanggil, hanya empat orang berposisi striker.
Kuartet penyerang yang dipanggil Shin Tae-yong adalah Dedik Setiawan dan Muhammad Rafli keduanya dari Arema, Hanis Saghara (Persikabo) dan Ronaldo Kwateh (Madura United). Dari keempat ujung tombak tersebut, Dedik dan Hanis membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Siapa lebih garang?
Ronaldo Kwateh
Pemanggilan Ronaldo Kwateh menjadi terobosan Shin Tae-yong untuk memberi lebih banyak menit bermain di Timnas senior. Pemain keturunan Indonesia berdarah Afrika itu merupakan anak dari pemain asing Roberto Kwateh.
Ronaldo yang masih berusia 17 tahun dipercaya Shin Tae-yong untuk menunjukkan kelasnya di Timnas Indonesia senior. Pemain kelahiran Yogyakarta itu saat ini membela klub Liga 1 Madura United.
Sebelumnya, Ronaldo menjadi andalan di Timnas U-18 mencetak lima gol dari tiga kali penampilan. Sebuah peluang bagi pemain berpostur 170 cm itu untuk bersaing mendapatkan tempat di lini depan Timnas Indonesia senior.
Hanis Saghara
Sosok Hanis Saghara sempat mencuri perhatian saat membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Kendati tidak banyak bermain, namun Hanis bisa memberikan greget ketika Ezra Walian maupun Dedik Setiawan kurang menggigit di lapangan.
Dengan tidak dipanggilnya Ezra Walian, menjadi kesempatan bagi striker Persikabo 1973 itu untuk mencuri perhatian Shin Tae-yong di FIFA Matchday. Hanis sendiri menjadi andalan di Timnas Indonesia U-23 dan sepertinya akan mendapatkan peran lebih di Piala AFF U-23 2022.
Dedik Setiawan
Minimnya stok striker lokal yang mumpuni menjadi pilihan sulit bagi Shin Tae-yong. Nama Dedik Setiawan menjadi alternatif untuk menutupi lemahnya lini depan. Striker Arema itu cukup ganas di klub tapi kurang menggigit di Timnas Indonesia.
Dedik yang berpostur 177 cm kembali dipanggil Shin Tae-yong untuk persiapan FIFA Matchday melawan Timor Leste. Sejak berseragam Timnas Indonesia senior pada 2018, Dedik yang berusia 27 tahun tercatat belum menyumbangkan gol dari 13 kali bermain.
Muhammad Rafli
Kesempatan membela Timnas Indonesia senior kembali menghinggapi Muhamamd Rafli dengan menjalani pemusatan latihan di Bali. Pemain yang sejak 2017 berseragam Arema itu memang tenggelam di bawah bayang-bayang Dedik Setiawan. Kendati sama-sama dari Arema, Rafli masih kalah pamor dari Dedik di Timnas Indonesia.
Namun, dengan usianya yang baru 23 tahun, Rafli punya asa untuk bisa menambah caps bermain di Timnas Indonesia. Hingga kini, Rafli baru memiliki 3 caps di Timnas Indonesia. Kesempatan Rafli untuk membuktikan ketajamannya saat membela Timnas Indonesia melawan timor Leste di FIFA Matchday.
Lihat Juga: Catat! Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Sisa Laga Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Kuartet penyerang yang dipanggil Shin Tae-yong adalah Dedik Setiawan dan Muhammad Rafli keduanya dari Arema, Hanis Saghara (Persikabo) dan Ronaldo Kwateh (Madura United). Dari keempat ujung tombak tersebut, Dedik dan Hanis membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Siapa lebih garang?
Ronaldo Kwateh
Pemanggilan Ronaldo Kwateh menjadi terobosan Shin Tae-yong untuk memberi lebih banyak menit bermain di Timnas senior. Pemain keturunan Indonesia berdarah Afrika itu merupakan anak dari pemain asing Roberto Kwateh.
Ronaldo yang masih berusia 17 tahun dipercaya Shin Tae-yong untuk menunjukkan kelasnya di Timnas Indonesia senior. Pemain kelahiran Yogyakarta itu saat ini membela klub Liga 1 Madura United.
Sebelumnya, Ronaldo menjadi andalan di Timnas U-18 mencetak lima gol dari tiga kali penampilan. Sebuah peluang bagi pemain berpostur 170 cm itu untuk bersaing mendapatkan tempat di lini depan Timnas Indonesia senior.
Hanis Saghara
Sosok Hanis Saghara sempat mencuri perhatian saat membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. Kendati tidak banyak bermain, namun Hanis bisa memberikan greget ketika Ezra Walian maupun Dedik Setiawan kurang menggigit di lapangan.
Dengan tidak dipanggilnya Ezra Walian, menjadi kesempatan bagi striker Persikabo 1973 itu untuk mencuri perhatian Shin Tae-yong di FIFA Matchday. Hanis sendiri menjadi andalan di Timnas Indonesia U-23 dan sepertinya akan mendapatkan peran lebih di Piala AFF U-23 2022.
Dedik Setiawan
Minimnya stok striker lokal yang mumpuni menjadi pilihan sulit bagi Shin Tae-yong. Nama Dedik Setiawan menjadi alternatif untuk menutupi lemahnya lini depan. Striker Arema itu cukup ganas di klub tapi kurang menggigit di Timnas Indonesia.
Dedik yang berpostur 177 cm kembali dipanggil Shin Tae-yong untuk persiapan FIFA Matchday melawan Timor Leste. Sejak berseragam Timnas Indonesia senior pada 2018, Dedik yang berusia 27 tahun tercatat belum menyumbangkan gol dari 13 kali bermain.
Muhammad Rafli
Kesempatan membela Timnas Indonesia senior kembali menghinggapi Muhamamd Rafli dengan menjalani pemusatan latihan di Bali. Pemain yang sejak 2017 berseragam Arema itu memang tenggelam di bawah bayang-bayang Dedik Setiawan. Kendati sama-sama dari Arema, Rafli masih kalah pamor dari Dedik di Timnas Indonesia.
Namun, dengan usianya yang baru 23 tahun, Rafli punya asa untuk bisa menambah caps bermain di Timnas Indonesia. Hingga kini, Rafli baru memiliki 3 caps di Timnas Indonesia. Kesempatan Rafli untuk membuktikan ketajamannya saat membela Timnas Indonesia melawan timor Leste di FIFA Matchday.
Lihat Juga: Catat! Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Sisa Laga Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
(aww)