Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
698 sampel urine dikirim ke Bangkok
698 sampel urine dikirim ke Bangkok
A
A
A
Sindonews.com – Sebanyak 698 sampel urine para atlet PON XVIII/2012 dikirimkan ke Bangkok,Thailand,untuk dilakukan tes doping.
“Sampel yang sudah dikirim sebanyak 698 botol,” kata Ketua Subbidang Doping Bidang Kesehatan Panitia Besar (PB) PON XVIII Erni Ismail di Pekanbaru, kemarin. Menurut Erni,panitia sudah mengambil sampel urine dari 750 atlet.
Panitia menargetkan untuk melakukan tes doping kepada 850 atlet yang berlaga di PON. Seluruh sampel berupa urine para atlet akan diuji di laboratorium Universitas Mahidol,Thailand.Menurut dia,hasil tes tersebut baru akan diketahui pada Oktober.
Dalam melakukan tes doping,Erni mengatakan bahwa PB PON dibantu 464 tenaga pengawas doping.Mereka terdiri atas dosen olahraga,guru,mahasiswa olahraga, dan tenaga kesehatan.
“Mereka harus memastikan bahwa sampel urine yang didapatkan merupakan asli yang dikeluarkan dari anggota tubuh atlet,” kata Erni. Panitia menerapkan standar WADA (World Antidoping Agency) yang tinggi untuk menjamin keabsahan hasil.
Karena itu,panitia mengalokasikan dana cukup besar untuk pelaksanaan program ini,yakni sekitar Rp 8,7 miliar khusus untuk tes doping PON XVIII.Dari 39 cabang olahraga pada PON Riau,hanya aeromodeling yang diputuskan tidak diambil tes doping.
“Sampel yang sudah dikirim sebanyak 698 botol,” kata Ketua Subbidang Doping Bidang Kesehatan Panitia Besar (PB) PON XVIII Erni Ismail di Pekanbaru, kemarin. Menurut Erni,panitia sudah mengambil sampel urine dari 750 atlet.
Panitia menargetkan untuk melakukan tes doping kepada 850 atlet yang berlaga di PON. Seluruh sampel berupa urine para atlet akan diuji di laboratorium Universitas Mahidol,Thailand.Menurut dia,hasil tes tersebut baru akan diketahui pada Oktober.
Dalam melakukan tes doping,Erni mengatakan bahwa PB PON dibantu 464 tenaga pengawas doping.Mereka terdiri atas dosen olahraga,guru,mahasiswa olahraga, dan tenaga kesehatan.
“Mereka harus memastikan bahwa sampel urine yang didapatkan merupakan asli yang dikeluarkan dari anggota tubuh atlet,” kata Erni. Panitia menerapkan standar WADA (World Antidoping Agency) yang tinggi untuk menjamin keabsahan hasil.
Karena itu,panitia mengalokasikan dana cukup besar untuk pelaksanaan program ini,yakni sekitar Rp 8,7 miliar khusus untuk tes doping PON XVIII.Dari 39 cabang olahraga pada PON Riau,hanya aeromodeling yang diputuskan tidak diambil tes doping.
(wbs)
Explore More