Kebangkitan Keith Thurman si Mantan Raja Kelas Welter WBA: Aku Mau Juara!
loading...
A
A
A
Kebangkitan Keith Thurman si mantan raja kelas welter WBA/WBC yang meraih kemenangan pertama dalam 2,5 tahun membuat namanya kembali dikenal. Tiga hakim juri memberi kemenangan untuk Keith Thurman saat menaklukkan Mario Barrios di Michelob ULTRA Arena, Mandalay Bay Resort and Casino di Las Vegas, Amerika Serikat.
Hakim juri Tim Cheatham dan Dave Moretti sama-sama memberikan angka 118-110 dan Steve Weisfeld (117-111) untuk mantan raja kelas welter WBA Keith Thurman. Kemenangan pertama Thurman sejak dikalahkan Manny Pacquiao itu membuat rekor ringnya menjadi 30-1, 22 KO, 1 NC.
Mantan juara kelas welter WBA/WBC berusia 33 tahun itu kehilangan gelarnya saat dikalahkan Manny Pacquiao dengan split-decision dalam 12 ronde pada Juli 2019. Kemenangan pertama itu mengangkat kembali nama Thurman yang sempat tenggelam selama 2,5 tahun. ''Aku mau sabuk, juara, aku ingin kembali ke puncak,''kata Keith Thurman setelah kemenangannya.
Mario Barrios yang berusia 26 tahun sebenarnya memberikan perlawanan dalam eprtarungan 12 ronde tersebut. Namun, Thurman yang lebih berpengalaman bisa mengendalikan permanan.
''Saya seperti, 'Oke, saya bisa memperlakukan anak ini seperti beberapa rekan sparring saya dan saya hanya bisa mengajarinya sedikit, kembali melakukan pukulan itu dan mendaratkan pukulan kekuatan yang lebih baik, seperti yang saya lakukan sepanjang malam,''kata Thurman.
Kekalahan kedua beruntun itu membuat Mario Barrios mengubah ring rekornya menjadi 26-2, 17 KO. Dalam penampilan sebelumnya, Gervonta Davis menghentikan Barrios di ronde ke-11 pada 26 Juni di State Farm Arena di Atlanta.
Davis dari Baltimore (26-0, 24 KO) menjatuhkan Barrios tiga kali dalam perjalanannya untuk memenangkan gelar super ringan dunia WBA darinya. ''Kami tahu pergi ke pertarungan ini dia akan berada di motornya, terutama jika saya mulai menyakitinya, yang saya yakin saya lakukan beberapa kali,” kata Barrios kepada FOX Sports Heidi Androl di atas ring.
''Itu adalah penyesuaian, Anda tahu, saya seharusnya membuat lebih baik. Aku akan kembali ke gym dan mengerjakan semua ini. … Secara keseluruhan, saya merasa lebih kuat. Tidak ada apa pun di sana, Anda tahu, yang benar-benar menyakiti saya, di mana saya menyentuh kanvas atau tidak bisa melanjutkan.”
Hakim juri Tim Cheatham dan Dave Moretti sama-sama memberikan angka 118-110 dan Steve Weisfeld (117-111) untuk mantan raja kelas welter WBA Keith Thurman. Kemenangan pertama Thurman sejak dikalahkan Manny Pacquiao itu membuat rekor ringnya menjadi 30-1, 22 KO, 1 NC.
Mantan juara kelas welter WBA/WBC berusia 33 tahun itu kehilangan gelarnya saat dikalahkan Manny Pacquiao dengan split-decision dalam 12 ronde pada Juli 2019. Kemenangan pertama itu mengangkat kembali nama Thurman yang sempat tenggelam selama 2,5 tahun. ''Aku mau sabuk, juara, aku ingin kembali ke puncak,''kata Keith Thurman setelah kemenangannya.
Mario Barrios yang berusia 26 tahun sebenarnya memberikan perlawanan dalam eprtarungan 12 ronde tersebut. Namun, Thurman yang lebih berpengalaman bisa mengendalikan permanan.
''Saya seperti, 'Oke, saya bisa memperlakukan anak ini seperti beberapa rekan sparring saya dan saya hanya bisa mengajarinya sedikit, kembali melakukan pukulan itu dan mendaratkan pukulan kekuatan yang lebih baik, seperti yang saya lakukan sepanjang malam,''kata Thurman.
Kekalahan kedua beruntun itu membuat Mario Barrios mengubah ring rekornya menjadi 26-2, 17 KO. Dalam penampilan sebelumnya, Gervonta Davis menghentikan Barrios di ronde ke-11 pada 26 Juni di State Farm Arena di Atlanta.
Davis dari Baltimore (26-0, 24 KO) menjatuhkan Barrios tiga kali dalam perjalanannya untuk memenangkan gelar super ringan dunia WBA darinya. ''Kami tahu pergi ke pertarungan ini dia akan berada di motornya, terutama jika saya mulai menyakitinya, yang saya yakin saya lakukan beberapa kali,” kata Barrios kepada FOX Sports Heidi Androl di atas ring.
''Itu adalah penyesuaian, Anda tahu, saya seharusnya membuat lebih baik. Aku akan kembali ke gym dan mengerjakan semua ini. … Secara keseluruhan, saya merasa lebih kuat. Tidak ada apa pun di sana, Anda tahu, yang benar-benar menyakiti saya, di mana saya menyentuh kanvas atau tidak bisa melanjutkan.”
(aww)