Indonesia dan Myanmar Mundur, Panpel Piala AFF U-23 2022 Berlakukan Aturan Baru dengan Denda Selangit
loading...
A
A
A
PHNOM PENH - Penyelenggara Piala AFF U-23 2022 memutuskan menerapkan aturan baru yang harus dipatuhi peserta. Ini dipicu sejumlah negara yang mundur karena terserang Covid-19, yakni Indonesia dan Myanmar.
Indonesia tidak jadi mengikuti turnamen ini karena skuadnya terserang Covid-19. Hal itu diketahui dari rilis resmi PSSI, Jumat (11/2/2022). Keputusan itu tentu cukup disayangkan pendukung di Tanah Air.
Namun, hal ini tidak bisa dihindari. Pasalnya, ada sekitar tujuh pemain di Indonesia yang terpapar Covid-19. Selain itu, ada tiga pemain lain yang sedang dalam kondisi cedera.
Ini membuat Indonesia hanya punya sedikit pemain yang fit untuk diturunkan. Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, lantas mengirimkan surat resmi kepada PSSI berisi permohonan untuk membatalkan keikutsertaan di Piala AFF U-23 yang akhirnya dikabulkan.
Setelah itu giliran Myanmar yang mundur dari turnamen usia muda itu pada Selasa (15/2/2022). Alasannya juga serupa, yakni sejumlah pemain mereka terpapar Covid-19. Tim itu pun ditarik mundur dari turnamen untuk mengurangi risiko infeksi lebih lanjut.
Penyelenggara Piala AFF U-23 2022 langsung bergerak cepat menerapkan aturan baru. Hal itu dilakukan demi meminimalisir risiko penularan Covid-19 di antara kontestan yang masih tersisa. Aturan baru tersebut terkait dengan protokol kesehatan yang harus dipatuhi seluruh tim.
Dilansir dari The Thao 247 Rabu (16/2/2022), tim yang berpartisipasi diminta untuk menerapkan closed bubble secara lebih ketat untuk mencegah penularan penyakit. Secara khusus, para pemain tidak diizinkan mandi di tempat latihan dan pertandingan.
Selain itu, para pemain dilarang berpelukan ketika merayakan gol, tidak meludah, tidak berjabat tangan, serta tidak berbagi barang dengan orang lain. Setiap pelanggaran yang dilakukan akan berakibat denda dengan besaran hingga Rp142 juta rupiah.
Aturan terbaru itu diharapkan dapat mencegah tersebarnya virus secara lebih masif di setiap kontestan. Lantas, menarik untuk melihat apakah aturan tersebut berjalan efektif atau akan ada tim lain yang mundur karena alasan yang sama nantinya.
Baca Juga
Indonesia tidak jadi mengikuti turnamen ini karena skuadnya terserang Covid-19. Hal itu diketahui dari rilis resmi PSSI, Jumat (11/2/2022). Keputusan itu tentu cukup disayangkan pendukung di Tanah Air.
Namun, hal ini tidak bisa dihindari. Pasalnya, ada sekitar tujuh pemain di Indonesia yang terpapar Covid-19. Selain itu, ada tiga pemain lain yang sedang dalam kondisi cedera.
Ini membuat Indonesia hanya punya sedikit pemain yang fit untuk diturunkan. Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong, lantas mengirimkan surat resmi kepada PSSI berisi permohonan untuk membatalkan keikutsertaan di Piala AFF U-23 yang akhirnya dikabulkan.
Setelah itu giliran Myanmar yang mundur dari turnamen usia muda itu pada Selasa (15/2/2022). Alasannya juga serupa, yakni sejumlah pemain mereka terpapar Covid-19. Tim itu pun ditarik mundur dari turnamen untuk mengurangi risiko infeksi lebih lanjut.
Penyelenggara Piala AFF U-23 2022 langsung bergerak cepat menerapkan aturan baru. Hal itu dilakukan demi meminimalisir risiko penularan Covid-19 di antara kontestan yang masih tersisa. Aturan baru tersebut terkait dengan protokol kesehatan yang harus dipatuhi seluruh tim.
Dilansir dari The Thao 247 Rabu (16/2/2022), tim yang berpartisipasi diminta untuk menerapkan closed bubble secara lebih ketat untuk mencegah penularan penyakit. Secara khusus, para pemain tidak diizinkan mandi di tempat latihan dan pertandingan.
Selain itu, para pemain dilarang berpelukan ketika merayakan gol, tidak meludah, tidak berjabat tangan, serta tidak berbagi barang dengan orang lain. Setiap pelanggaran yang dilakukan akan berakibat denda dengan besaran hingga Rp142 juta rupiah.
Baca Juga
Aturan terbaru itu diharapkan dapat mencegah tersebarnya virus secara lebih masif di setiap kontestan. Lantas, menarik untuk melihat apakah aturan tersebut berjalan efektif atau akan ada tim lain yang mundur karena alasan yang sama nantinya.
(mirz)