Ini Tahapan Medis jika Primera Liga Digulirkan
loading...
A
A
A
MADRID - Tanda-tanda bakal kembali digulirkannya Primera Liga musim ini kian menjadi kenyataan. Beberapa protokol tahapan demi menjaga para pemain tetap steril dari virus Covid-19 menjadi prioritas.
Para dokter dari setiap tim di Primera Liga dan Segunda Division telah mengadakan pembicaraan, Rabu (22/4/2020), untuk mulai menyeimbangkan agenda kemungkinan semua tim kembali menjalani sesi latihan. Pertama dan paling penting dari semua tindakan yang diambil adalah memastikan para pemain lulus tes untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi virus Covid-19 atau tidak. Tes ini akan menjadi langkah penting pertama yang harus dilakukan semua tim sebelum berpikir tentang melanjutkan latihan atau musim 2019/2020.
Tes pertama yang harus dilakukan pemain terdiri atas tes PCR dan tes serologis dalam upaya mendeteksi individu-individu yang sudah kebal. Kedua, dari tes serologis (tes antibodi) yang akan menjadi tes kontrol dan harus dilakukan sebelum dimulainya sesi latihan kelompok. Tes ketiga dilakukan sebelum dimulainya Primera Liga dan Segunda Division.
Tes tersebut bertujuan memperjelas status masing-masing dan setiap pemain. Selain itu, pelatih dan karyawan yang ada di masing-masing tim klub juga akan menjalani protokol serupa. Pertemuan tersebut memberikan kesempatan bagi dokter klub memberikan pendapat mereka tentang protokol keselamatan yang telah direkomendasikan Primera Liga ke klub.
Namun, tidak semua dokter berbagi ide untuk kembali bekerja. Karena, mereka tak dapat 100% menjamin keselamatan para pemain. Terlebih hingga saat ini belum ada tanggal pasti menggelar kembali latihan yang diperkirakan 4-11 Mei mendatang. Beberapa dokter dan fisio juga menganggap wacana mengadakan pramusim yang akan berlangsung 15 hari tidak cukup dan para pemain berisiko terkena cedera.
Selain itu, Primera Liga berencana mengumpulkan semua pelatih dan kapten dari setiap klub Primera Liga melalui konferensi video bila memungkinkan untuk menjelaskan bagaimana kembalinya kompetisi akan terjadi. Menjalin komunikasi dengan para pemain dan pelatih adalah langkah logis sebelum menggelar kembali kompetisi.
Bahkan, pembicaraan antara Asosiasi Pesepak Bola Spanyol (AFE) dan para petinggi Primera Liga berlangsung setiap hari karena mereka berusaha memperbaiki titik-titik perselisihan di antara keduanya, meskipun mereka memiliki beberapa pendapat saling bertentangan.
Terlepas dari rencana menggulirkan kembali kompetisi musim ini, para pemain sejatinya berupaya mempertahankan tingkat kebugaran mereka dengan menjalani latihan individu, selama lockdown di Spanyol, termasuk bintang Real Madrid Gareth Bale.
Bale mengungkapkan, Spanyol memiliki beberapa protokol penanganan Covid-19 terketat dari negara mana pun, dengan warga hanya dapat meninggalkan rumah mereka untuk keperluan penting seperti membeli produk farmasi dan mengunjungi supermarket. Namun, dia menilai apa yang dilakukan semata-mata demi kebaikan semua orang sehingga harus dipatuhi.
“Lockdown di sini cukup ketat. Kami sama sekali tidak bisa keluar. Kami juga tidak bisa berjalan-jalan atau berolahraga atau apa pun. Ini sangat ketat. Tapi, saya kira kita semua melakukannya untuk kebaikan yang lebih besar,” kata Bale, kepada BT Sport.
Bale berharap situasi segera kondusif sehingga segala aktivitas kembali normal. Pemain asal Wales tersebut mengaku sangat merindukan atmosfer pertandingan khususnya saat menjuarai Liga Champions pertamanya bersama Madrid.
“Jika saya harus memilih kemenangan Liga Champions favorit saya bersama Madrid, hal itu ketika kami memenangkannya untuk ke-10 kali. Dan, itu pertama kali saya mengangkat trofi dan memenangkannya dalam beberapa menit terakhir sangat istimewa,”ungkap Bale.
Kepedulian terhadap krisis akibat pandemi Covid-19 ditunjukkan Pelatih Spanyol Luis Enrique. Dia memutuskan mengambil pemotongan gaji sesuai dengan permintaan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) sebesar 25%. Itu diyakini akan menyelamatkan keuangan RFEF sekitar 350.000 euro.
Enrique adalah orang yang memutuskan mengambil langkah ini. Dia menjelaskan komitmennya pada situasi sulit yang dihadapi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 di Spanyol. (Alimansyah)
Para dokter dari setiap tim di Primera Liga dan Segunda Division telah mengadakan pembicaraan, Rabu (22/4/2020), untuk mulai menyeimbangkan agenda kemungkinan semua tim kembali menjalani sesi latihan. Pertama dan paling penting dari semua tindakan yang diambil adalah memastikan para pemain lulus tes untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi virus Covid-19 atau tidak. Tes ini akan menjadi langkah penting pertama yang harus dilakukan semua tim sebelum berpikir tentang melanjutkan latihan atau musim 2019/2020.
Tes pertama yang harus dilakukan pemain terdiri atas tes PCR dan tes serologis dalam upaya mendeteksi individu-individu yang sudah kebal. Kedua, dari tes serologis (tes antibodi) yang akan menjadi tes kontrol dan harus dilakukan sebelum dimulainya sesi latihan kelompok. Tes ketiga dilakukan sebelum dimulainya Primera Liga dan Segunda Division.
Tes tersebut bertujuan memperjelas status masing-masing dan setiap pemain. Selain itu, pelatih dan karyawan yang ada di masing-masing tim klub juga akan menjalani protokol serupa. Pertemuan tersebut memberikan kesempatan bagi dokter klub memberikan pendapat mereka tentang protokol keselamatan yang telah direkomendasikan Primera Liga ke klub.
Namun, tidak semua dokter berbagi ide untuk kembali bekerja. Karena, mereka tak dapat 100% menjamin keselamatan para pemain. Terlebih hingga saat ini belum ada tanggal pasti menggelar kembali latihan yang diperkirakan 4-11 Mei mendatang. Beberapa dokter dan fisio juga menganggap wacana mengadakan pramusim yang akan berlangsung 15 hari tidak cukup dan para pemain berisiko terkena cedera.
Selain itu, Primera Liga berencana mengumpulkan semua pelatih dan kapten dari setiap klub Primera Liga melalui konferensi video bila memungkinkan untuk menjelaskan bagaimana kembalinya kompetisi akan terjadi. Menjalin komunikasi dengan para pemain dan pelatih adalah langkah logis sebelum menggelar kembali kompetisi.
Bahkan, pembicaraan antara Asosiasi Pesepak Bola Spanyol (AFE) dan para petinggi Primera Liga berlangsung setiap hari karena mereka berusaha memperbaiki titik-titik perselisihan di antara keduanya, meskipun mereka memiliki beberapa pendapat saling bertentangan.
Terlepas dari rencana menggulirkan kembali kompetisi musim ini, para pemain sejatinya berupaya mempertahankan tingkat kebugaran mereka dengan menjalani latihan individu, selama lockdown di Spanyol, termasuk bintang Real Madrid Gareth Bale.
Bale mengungkapkan, Spanyol memiliki beberapa protokol penanganan Covid-19 terketat dari negara mana pun, dengan warga hanya dapat meninggalkan rumah mereka untuk keperluan penting seperti membeli produk farmasi dan mengunjungi supermarket. Namun, dia menilai apa yang dilakukan semata-mata demi kebaikan semua orang sehingga harus dipatuhi.
“Lockdown di sini cukup ketat. Kami sama sekali tidak bisa keluar. Kami juga tidak bisa berjalan-jalan atau berolahraga atau apa pun. Ini sangat ketat. Tapi, saya kira kita semua melakukannya untuk kebaikan yang lebih besar,” kata Bale, kepada BT Sport.
Bale berharap situasi segera kondusif sehingga segala aktivitas kembali normal. Pemain asal Wales tersebut mengaku sangat merindukan atmosfer pertandingan khususnya saat menjuarai Liga Champions pertamanya bersama Madrid.
“Jika saya harus memilih kemenangan Liga Champions favorit saya bersama Madrid, hal itu ketika kami memenangkannya untuk ke-10 kali. Dan, itu pertama kali saya mengangkat trofi dan memenangkannya dalam beberapa menit terakhir sangat istimewa,”ungkap Bale.
Kepedulian terhadap krisis akibat pandemi Covid-19 ditunjukkan Pelatih Spanyol Luis Enrique. Dia memutuskan mengambil pemotongan gaji sesuai dengan permintaan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) sebesar 25%. Itu diyakini akan menyelamatkan keuangan RFEF sekitar 350.000 euro.
Enrique adalah orang yang memutuskan mengambil langkah ini. Dia menjelaskan komitmennya pada situasi sulit yang dihadapi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 di Spanyol. (Alimansyah)
(ysw)