Ketum Pemuda Perindo Kecewa Jumlah Kontingen Indonesia di SEA Games 2021 Dipangkas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Pemuda Perindo, Effendi Syahputra, mempertanyakan keputusan Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Tim Review yang memilah cabang olahraga yang berangkat ke SEA Games 2021 . Dia merasa hal itu tidak adil.
Sebelum SEA Games dimulai, Kemenpora memang diketahui membentuk Tim Review tujuannya adalah untuk memilih cabang olahraga mana saja yang dikirim ke SEA Games 2021.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali kemudian mengatakan bahwa pemilihan atlet sendiri berdasarkan prestasi. Menpora hanya mau mengirim atlet yang berpeluang meraih medali.
Selain itu, Menpora cenderung memandang ajang SEA Games dan juga Asian Games sebagai ajang mencari pengalaman. Hal itu agar siap menghadapi Olimpiade.
Effendi pun merasa hal tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan. Dia merasa seharusnya semua atlet berprestasi diberi kesempatan yang sama untuk membela Indonesia di ajang SEA Games.
“Saya ingin mengungkapkan kekecewaan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Tim Review yang mereview atlet-atlet yang bertanding,” kata Effendi kepada MNC News, Selasa (10/5/2022).
“Saya menyesalkan dibatasinya atlet-atlet yang dikirim ke SEA Games kali ini. Bapak Menpora mengatakan jika SEA Games dan Asian Games ini cuma pry-on saja, sasaran antara Olimpiade,” ujarnya.
Effendi lalu juga mempertanyakan dasar yang digunakan oleh Tim Review. Pasalnya, dia merasa patokan yang digunakan Tim Review tidak tepat, jika melihat hasil pada SEA Games 2019 di Filipina lalu.
“Mengapa ini diserahkan kepada Tim Review, dan kemudian menyeleksi. Apa dasar penilaiannya? Kalau yang dipakai penilaiannya data-data dari SEA Games Filipina, bukankah sudah berapa tahun tak menjalani multi-event,” tutur Effendi.
Sebelum SEA Games dimulai, Kemenpora memang diketahui membentuk Tim Review tujuannya adalah untuk memilih cabang olahraga mana saja yang dikirim ke SEA Games 2021.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali kemudian mengatakan bahwa pemilihan atlet sendiri berdasarkan prestasi. Menpora hanya mau mengirim atlet yang berpeluang meraih medali.
Selain itu, Menpora cenderung memandang ajang SEA Games dan juga Asian Games sebagai ajang mencari pengalaman. Hal itu agar siap menghadapi Olimpiade.
Effendi pun merasa hal tersebut seharusnya tidak perlu dilakukan. Dia merasa seharusnya semua atlet berprestasi diberi kesempatan yang sama untuk membela Indonesia di ajang SEA Games.
“Saya ingin mengungkapkan kekecewaan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Tim Review yang mereview atlet-atlet yang bertanding,” kata Effendi kepada MNC News, Selasa (10/5/2022).
“Saya menyesalkan dibatasinya atlet-atlet yang dikirim ke SEA Games kali ini. Bapak Menpora mengatakan jika SEA Games dan Asian Games ini cuma pry-on saja, sasaran antara Olimpiade,” ujarnya.
Effendi lalu juga mempertanyakan dasar yang digunakan oleh Tim Review. Pasalnya, dia merasa patokan yang digunakan Tim Review tidak tepat, jika melihat hasil pada SEA Games 2019 di Filipina lalu.
“Mengapa ini diserahkan kepada Tim Review, dan kemudian menyeleksi. Apa dasar penilaiannya? Kalau yang dipakai penilaiannya data-data dari SEA Games Filipina, bukankah sudah berapa tahun tak menjalani multi-event,” tutur Effendi.
(sto)