Gelar Turnamen Ekshibisi di Masa Pandemi, Belajar dari Adria Tour

Kamis, 25 Juni 2020 - 12:47 WIB
loading...
Gelar Turnamen Ekshibisi di Masa Pandemi, Belajar dari Adria Tour
Novak Djokovic penggagas Adria tour. Foto/novakdjokovic.com
A A A
BELGRADE - Penyebaran virus Covid-19 yang terjadi di Adria Tour seharusnya menjadi perhatian pelaku olahraga tenis. Turnamen yang digagas Novak Djokovic tersebut menjadi penyebaran virus pada beberapa petenis elite dunia.

Termasuk Djokovic. Dia dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19. Selain itu, tiga petenis berperingkat 100 besar dunia seperti Grigor Dimitrov, Borna Coric, dan Victor Troicki. Bahkan, pelatih Dimitrov, Chris Gro, dan pelatih kebugaran Djokovic, Marko Paniki, juga mengalami hal sama.

Istri Djokovic, Jelena, pun dinyatakan positif mengidap virus tersebut. Namun, beruntung, hasil tes dari anak-anaknya menunjukkan reaksi negatif saat melakukan tes di Belgrade, Serbia, seusai bermain pada leg kedua Adria Tour di Zadar, Kroasia, akhir pekan lalu. (Baca: Hari Ini Penusuk Wiranto Divonis di PN Jakbar)

Djokovic merasa menjadi pihak paling bersalah dengan situasi yang berakhir buruk di turnamen ekshibisi tersebut. Pengoleksi 17 gelar Grand Slam ini mengaku menyesal menggelar acara Adria Tour. Dia mengakui terlalu dini mengadakan acara tenis seperti Adria Tour di tengah pandemi krisis kesehatan yang sudah menyebar secara global tersebut.

Selanjutnya, dia akan dalam isolasi diri selama 14 hari ke depan dan mengulangi tes dalam lima hari kemudian. "Segala sesuatu yang saya dan penyelenggara lakukan selama sebulan terakhir, kami lakukan dengan hati murni dan niat tulus. Kami percaya turnamen itu memenuhi semua protokol kesehatan dan kesehatan wilayah kami tampak baik. Tapi, kami salah dan itu terlalu cepat," kata Djokovic, dilansir tennis.com.

Djokovic meminta kepada semua orang yang terlibat dan sekitar para peserta Adria Tour untuk melakukan tes, baik di Belgrade maupun di Zadar. Dia juga berharap tidak semuanya mengalami hal sama seperti dirinya dan selalu berada dalam kondisi baik seperti dua petenis papan atas yang ikut berpartisipasi seperti Alexander Zverev dan Dominic Thiem. Keduanya dinyatakan negatif saat dilakukan tes.

Toh, permintaan maaf Djokovic tetap tidak cukup. Dia tetap mendapatkan kecaman dari para petenis lain seperti Dan Evans dan Nick Kyrgios (Australia). Kedua petenis tersebut meminta petenis berusia 33 tahun itu bertanggung jawab terkait dengan apa yang ditimbulkan dari turnamen tersebut, karena menjadi salah satu penggagas menggelar acara tersebut.

Meski begitu, tidak semua mengecam tindakan Djokovic. Ada beberapa petenis yang justru mengambil sisi positif dari kejadian di Adria Tour, salah satunya Andy Murray. Mantan petenis nomor satu dunia ini mengatakan tidak terlalu terkejut dengan apa yang terjadi di ajang tersebut.

Saat edisi pertama di Belgrade, ada 4.000 penonton yang hadir menyaksikan pertandingan itu. Namun, dia tidak mau menyalahkan siapa pun dan hanya menjadikan sebagai pelajaran bagi semua pihak penyelenggara yang akan menggelar turnamen di tengah pandemi virus corona.

“Jadi, hal itu menjadi pelajaran bagi semua. Karena, kita sama sekali belum belajar untuk menanggapinya dengan sangat serius dan harus menerapkan langkah-langkah keselamatan dan kesehatan sebanyak mungkin,” ujar Murray. (Baca juga: Pulihkan PAD, Kota Gorontalo Segera Buka Tempat Wisata)

Djokovic tentu merasa bersalah dengan apa yang terjadi di Adria Tour itu. Apalagi, petenis yang dijuluki Djoker ini sempat mengatakan protokol keselamatan di Amerika Serikat Terbuka, yang dijadwalkan akan dimulai pada 31 Agustus mendatang, sangat ekstrem. Jadi, dia menolak berpartisipasi di ajang Grand Slam tersebut. Sayang, tindakan kesehatan yang dilakukan saat dia menggelar turnamen justru tidak berlangsung dengan aman seperti yang dipikirkannya. (Raikhul Amar)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1276 seconds (0.1#10.140)