PBSI Targetkan Yeremia Rambitan Latihan Normal Oktober 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - PBSI menargetkan Yeremia Erich Yoche Rambitan kembali latihan normal pada Oktober 2022. Proses pemulihan cedera pasangan Pramudya Kusumawardana itu berjalan baik.
Yeremia mengalami cedera lutut pada Juni lalu saat berlaga di perempat final Indonesia Open 2022. Tim dokter PBSI yang dipimpin dr. Nicolaas C. Budhiparma pun memperkirakan Yeremia akan absen selama 3-6 bulan.
Akan tetapi, dokter PBSI, dr. Grace Joselini Corlesa, menyatakan bahwa progres Yeremia dalam menjalani pemulihan telah melampaui dari yang diharapkan. Selama tujuh minggu, pemain berusia 22 tahun itu menunjukkan kemajuan pesat.
"Kalau di awal kan memang kita target 3-6 bulan. Sebenarnya yang pasti kita kejar tiga bulannya itu. Tapi kan masing-masing beda, misalnya 'oh ternyata dia di fase satu dua bagus nih, eh ternyata mandek di fase tiga' itu makanya kita kasih range waktunya dulu," ungkap dr. Grace, saat ditemui tim MNC Portal Indonesia di GOR Nanggala, Jakarta pada Sabtu 6 Agustus 2022.
"Kalau dari kami sih targetnya maunya tetap tiga bulan, bahkan kemarin sudah konsul dan dilihat prof Nico, sama prof programnya sedang dicoba untuk dinaikkan lagi," lanjutnya.
Karena itu, dr. Grace berharap dalam satu setengah bulan ke depan atau Oktober 2022, Yeremia bisa memenuhi target pulih dalam waktu tiga bulan. Pada bulan tersebut, Yeremia diharapkan bisa latihan normal seperti sebelumnya.
"Kita harapannya satu setengah bulan lagi sudah bisa balik normal lagi, Oktober ya mudah-mudahan. Itu (Oktober) untuk mulai latihan dulu seperti biasa, tapi masih kita lihat ya, itu yang kita kejar saat ini," sambung dr. Grace.
Lebih lanjut, dr. Grace menegaskan bahwa Yeremia akan tetap menjalani terapi konservatif seperti yang direncanakan sebelumnya. Apalagi dalam perkembangannya, partner dari Pramudya Kusumawardana itu menunjukkan progres besar.
"Makin bagus sih, jadi memang enggak ada arah mau dilakukan tindakan apa-apa," pungkasnya.
Yeremia mengalami cedera lutut pada Juni lalu saat berlaga di perempat final Indonesia Open 2022. Tim dokter PBSI yang dipimpin dr. Nicolaas C. Budhiparma pun memperkirakan Yeremia akan absen selama 3-6 bulan.
Akan tetapi, dokter PBSI, dr. Grace Joselini Corlesa, menyatakan bahwa progres Yeremia dalam menjalani pemulihan telah melampaui dari yang diharapkan. Selama tujuh minggu, pemain berusia 22 tahun itu menunjukkan kemajuan pesat.
"Kalau di awal kan memang kita target 3-6 bulan. Sebenarnya yang pasti kita kejar tiga bulannya itu. Tapi kan masing-masing beda, misalnya 'oh ternyata dia di fase satu dua bagus nih, eh ternyata mandek di fase tiga' itu makanya kita kasih range waktunya dulu," ungkap dr. Grace, saat ditemui tim MNC Portal Indonesia di GOR Nanggala, Jakarta pada Sabtu 6 Agustus 2022.
"Kalau dari kami sih targetnya maunya tetap tiga bulan, bahkan kemarin sudah konsul dan dilihat prof Nico, sama prof programnya sedang dicoba untuk dinaikkan lagi," lanjutnya.
Karena itu, dr. Grace berharap dalam satu setengah bulan ke depan atau Oktober 2022, Yeremia bisa memenuhi target pulih dalam waktu tiga bulan. Pada bulan tersebut, Yeremia diharapkan bisa latihan normal seperti sebelumnya.
"Kita harapannya satu setengah bulan lagi sudah bisa balik normal lagi, Oktober ya mudah-mudahan. Itu (Oktober) untuk mulai latihan dulu seperti biasa, tapi masih kita lihat ya, itu yang kita kejar saat ini," sambung dr. Grace.
Lebih lanjut, dr. Grace menegaskan bahwa Yeremia akan tetap menjalani terapi konservatif seperti yang direncanakan sebelumnya. Apalagi dalam perkembangannya, partner dari Pramudya Kusumawardana itu menunjukkan progres besar.
"Makin bagus sih, jadi memang enggak ada arah mau dilakukan tindakan apa-apa," pungkasnya.
(sha)