5 Petinju Berdarah Afrika yang Sukses Mengguncang Jagat Olahraga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Daftar petinju terbaik dari Afrika ada di artikel ini. Salah satunya mantan raja kelas berat, Anthony Joshua , yang kini menyandang kewarganegaraan Inggris.
Berbeda dengan sepak bola yang didominasi Eropa dan Amerika Latin, olahraga tinju sedikit lebih merata penyebaran para jago tinjunya. Sebut saja benua Afrika yang kerap menghasilkan petinju top penyandang sabuk juara.
Beberapa di antara petinju Afrika tersebut memilih mengantongi kewarganegaraan sesuai tempat mereka bermukim saat ini. Sebut saja Anthony Joshua yang saat ini lebih dikenal sebagai petinju Inggris.
Lantas, siapa saja mereka? Berikut daftar lima petinju berdarah Afrika yang mengguncang jagat olahraga:
1. Brian Mitchell
Brian Mitchell merupakan petinju profesional asal Afrika Selatan yang dianggap terbaik pada tahun 1981. Dia sempat merebut gelar juara kelas ringan di WBA pada tahun 1986 sebelum akhirnya menyabet IBHOF (International Boxing Hall Of Fame) pada tahun 2009.
Walaupun Mitchel seorang petinju profesional, tentu saja dia sempat mengalami kekecewaan. Salah satunya ketika menghadapi aksi demonstrasi terkait isu rasisme di Afrika Selatan.
Mitchell mengaku tidak pernah merasa rasis pada warga kulit putih, meski semua kru dan lawan tanding yang dipilihnya merupakan orang kulit hitam. Dalam berbagai kesempatan wawancara, Mitchell menepis anggapan bahwa dirinya rasis.
2. John Mugabi
Petinju legendaris asal Uganda yang dikenal dengan panggilan The Beast merupakan petinju yang berbasis di Canastota, New York. Sebelum menyaber IBHOF, dia merupakan bagian dari kelompok kelas menengah yang berbakat selama tahun 1980 di antara para petinju besar seperti Marvin Hagler, Sugar Ray Leonard, Thomas Hearns, Wilfred Banitez, David Moore dan Roberto Duran.
Pada saat Olimpiade Moskow 1980, Mugabi meraih medali perak dan setelah itu pada akhirnya hal ini membuat ia mulai beralih sebagai atlet tinju profesional pada 5 Desember 1980 yang mengalahkan Oemer Karadeniz di babak pertama.
3. Anthony Joshua
Petinju campuran darah Inggris dan Afrika ini merupakan petinju terbaik di Afrika saat ini. Pada tahun 2012 Joshua memenangkan medali emas Olimpiade yang kemudian pada empat tahun selanjutnya Joshua memenangkan juara dunia Tinju pada 2016 dengan rekor tinju 24-1. Joshua tercatat dua kali juara dunia kelas berat.
Dengan keberhasilannya di atas ring, ia ternyata juga memiliki rekor dalam pertarungan kemenangan yang diisi dengan nama-nama terkenal dan KO spektakuler. Namun sayang, status sebagai raja kelas berat belakangan hilang dari Joshua lantaran dia kalah melawan Andy Ruiz dan Oleksandr Usyk.
Joshua juara dunia untuk kali kedua setelah revans atas Andy Ruiz. Setelah itu Joshua ditaklukkan Usyk dua kali beruntun.
4. Isaac Dogboe
Sebagai petinju kelahiran Ghana, Isaac Dogboe, menemui hambatan sendiri dalam merintis karier. Di negara tersebut, olahraga tinju identik dengan anak putus sekolah dan berbagai stigma negatif.
Situasi ini membuat Dogboe ingin mengubah penilaian orang tentang tinju, menjadi seperti negara-negara lain. Dengan demikian, sebagai seorang amatir Dogboe memenangkan medali perak pada ajang Olimpiade.
Di usia 23 tahun, Isaac merebut gelar dunianya ke Ghana untuk membanggakan prestasi yang diraihnya selama ini dan terlepas dari itu ia memenangkan gelar WBO di Bukom Arena di Accra, ia mengklaim gelar penuh di Philadelphia pada bulan April dengan tampilan yang luar biasa melawan juara bertahan Jesse Magdaleno.
5. Azumah Nelson
Azuma Nelson seorang petinju kelahiran Ghana yang satu ini disebut sebut sebagai pahlawan di Tanah Air dan bangsanya. Dia juga dijuluki sebagai petinju Afrika terbesar sepanjang masa setelah dua kali menjadi juara dunia WBC di kelas bulu dan kelas bulu super.
Reputasi yang didapatkan selama bertahun-tahun bisa memenangkan berbagai pertarungan tinju, secara luas namanya dianggap sebagai salah satu petinju Afrika terbesar sepanjang masa membuatnya diminta untuk bisa menghadapi petinju-petinju hebat.
Berbeda dengan sepak bola yang didominasi Eropa dan Amerika Latin, olahraga tinju sedikit lebih merata penyebaran para jago tinjunya. Sebut saja benua Afrika yang kerap menghasilkan petinju top penyandang sabuk juara.
Beberapa di antara petinju Afrika tersebut memilih mengantongi kewarganegaraan sesuai tempat mereka bermukim saat ini. Sebut saja Anthony Joshua yang saat ini lebih dikenal sebagai petinju Inggris.
Lantas, siapa saja mereka? Berikut daftar lima petinju berdarah Afrika yang mengguncang jagat olahraga:
1. Brian Mitchell
Brian Mitchell merupakan petinju profesional asal Afrika Selatan yang dianggap terbaik pada tahun 1981. Dia sempat merebut gelar juara kelas ringan di WBA pada tahun 1986 sebelum akhirnya menyabet IBHOF (International Boxing Hall Of Fame) pada tahun 2009.
Walaupun Mitchel seorang petinju profesional, tentu saja dia sempat mengalami kekecewaan. Salah satunya ketika menghadapi aksi demonstrasi terkait isu rasisme di Afrika Selatan.
Mitchell mengaku tidak pernah merasa rasis pada warga kulit putih, meski semua kru dan lawan tanding yang dipilihnya merupakan orang kulit hitam. Dalam berbagai kesempatan wawancara, Mitchell menepis anggapan bahwa dirinya rasis.
2. John Mugabi
Petinju legendaris asal Uganda yang dikenal dengan panggilan The Beast merupakan petinju yang berbasis di Canastota, New York. Sebelum menyaber IBHOF, dia merupakan bagian dari kelompok kelas menengah yang berbakat selama tahun 1980 di antara para petinju besar seperti Marvin Hagler, Sugar Ray Leonard, Thomas Hearns, Wilfred Banitez, David Moore dan Roberto Duran.
Pada saat Olimpiade Moskow 1980, Mugabi meraih medali perak dan setelah itu pada akhirnya hal ini membuat ia mulai beralih sebagai atlet tinju profesional pada 5 Desember 1980 yang mengalahkan Oemer Karadeniz di babak pertama.
3. Anthony Joshua
Petinju campuran darah Inggris dan Afrika ini merupakan petinju terbaik di Afrika saat ini. Pada tahun 2012 Joshua memenangkan medali emas Olimpiade yang kemudian pada empat tahun selanjutnya Joshua memenangkan juara dunia Tinju pada 2016 dengan rekor tinju 24-1. Joshua tercatat dua kali juara dunia kelas berat.
Dengan keberhasilannya di atas ring, ia ternyata juga memiliki rekor dalam pertarungan kemenangan yang diisi dengan nama-nama terkenal dan KO spektakuler. Namun sayang, status sebagai raja kelas berat belakangan hilang dari Joshua lantaran dia kalah melawan Andy Ruiz dan Oleksandr Usyk.
Joshua juara dunia untuk kali kedua setelah revans atas Andy Ruiz. Setelah itu Joshua ditaklukkan Usyk dua kali beruntun.
4. Isaac Dogboe
Sebagai petinju kelahiran Ghana, Isaac Dogboe, menemui hambatan sendiri dalam merintis karier. Di negara tersebut, olahraga tinju identik dengan anak putus sekolah dan berbagai stigma negatif.
Situasi ini membuat Dogboe ingin mengubah penilaian orang tentang tinju, menjadi seperti negara-negara lain. Dengan demikian, sebagai seorang amatir Dogboe memenangkan medali perak pada ajang Olimpiade.
Di usia 23 tahun, Isaac merebut gelar dunianya ke Ghana untuk membanggakan prestasi yang diraihnya selama ini dan terlepas dari itu ia memenangkan gelar WBO di Bukom Arena di Accra, ia mengklaim gelar penuh di Philadelphia pada bulan April dengan tampilan yang luar biasa melawan juara bertahan Jesse Magdaleno.
5. Azumah Nelson
Azuma Nelson seorang petinju kelahiran Ghana yang satu ini disebut sebut sebagai pahlawan di Tanah Air dan bangsanya. Dia juga dijuluki sebagai petinju Afrika terbesar sepanjang masa setelah dua kali menjadi juara dunia WBC di kelas bulu dan kelas bulu super.
Reputasi yang didapatkan selama bertahun-tahun bisa memenangkan berbagai pertarungan tinju, secara luas namanya dianggap sebagai salah satu petinju Afrika terbesar sepanjang masa membuatnya diminta untuk bisa menghadapi petinju-petinju hebat.
(sto)