Sottil Gabung Guardiola dan Conte Beri Kekalahan Terburuk Mourinho di Liga

Senin, 05 September 2022 - 07:03 WIB
loading...
Sottil Gabung Guardiola...
Jose Mourinho menelan kekalahan terburuk dari Udinese di Serie A 2022/2023/Foto/Instagram
A A A
ROMA - AS Roma dibantai Udinese pada giornata kelima Serie A Italia 2022/2023. Giallorossi -julukan Roma- digunduli 0-4 di Dacia Arena, Minggu (4/9/2022) malam waktu lokal atau Senin (5/9/2022) dini hari WIB.

Pasukan Jose Mourinho dihabisi oleh empat gol Udinese yang dikemas Destiny Udogie pada menit kelima, Lazar Samardzic (56’), Roberto Pereyra (75’), dan Sandi Lovric (82’).



Dengan kekalahan itu, tak hanya Roma tertahan di peringkat 5 klasemen sementara dengan 10 poin, tapi juga menjadi mimpi buruk bagi Jose Mourinho.

Sebelum dikalahkan Udinese, hanya ada dua pelatih yang mengalahkan tim Mourinho dengan empat gol atau lebih di ajang liga, yakni Antonio Conte dan Pep Guardiola.



Dengan demikian, kini bertambah satu pelatih yang pernah berhasil mengalahkan tim Jose Mourinho, yakni allenatore Udinese Andrea Sottil.

Kekalahan terburuk Mourinho dalam pertandingan di liga adalah ketika Real Madrid dipermalukan Barcelona 0-5 pada pertandingan La Liga, 29 November 2010. Saat itu Barcelona dilatih Guardiola.

Sementara Antonio Conte saat melatih Chelsea mengalahkan Manchester United asuhan Mourinho 4-0 di Liga Inggris pada 23 Oktober 2016. Skor ini sama dengan Udinese yang dilatih Sottil, Senin (5/9/2022) dini hari WIB.

Mourinho belum pernah kalah dengan empat gol dalam pertandingan Serie A. Saat dia menjadi pelatih Inter Milan, skor itu tidak pernah dirasakan Mourinho.

Tapi, kekalahan karier terburuk yang pernah dirasakan Mourinho adalah di Liga Konferensi Eropa, kalah 1-6 dari klub Norwegia Bodo/Glimt pada 21 Oktober 2021.

Soal kekalahan telak dari Udinese, Mourinho membela diri. Dia juga melontarkan beberapa kritik kepada semua orang mulai dari pemain Udinese hingga ball-boy mereka dan ofisial.

“Saya mengatakan bahwa saya lebih suka kalah satu pertandingan 0-4 daripada kalah empat pertandingan 0-1, karena pada akhirnya kami hanya kehilangan tiga poin daripada 12," katanya dilansir football-italia.

“Ketika Anda kalah 0-4, Anda tidak dapat berbicara tentang wasit, tetapi ketika kami mendengar ini adalah wasit untuk pertandingan, kami menyadari bahwa dia adalah ofisial yang sempurna untuk tim seperti Udinese untuk bermain di kandang. Kartu kuning pertama diberikan kepada artist of the match, yang mengatakan itu semua."
(sha)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2079 seconds (0.1#10.140)