Klasemen Liga Primer Mulai Terbiasa di Luar Big Four
loading...
A
A
A
LONDON - Mari kita tarik tabel klasemen Liga Primer sedikit mundur ke belakang, setidaknya 10 tahun terakhir. Dari situ, mereka yang mengikuti perkembangan kompetisi sepak bola tertinggi di Inggris tersebut akan menemukan istilah big four.
Big four mengacu kepada tim yang setiap musimnya bersaing dalam perburuan gelar. Atau, setidaknya tim dengan target minimal mendapatkan tiket ke Liga Champions. Jika acuannya tujuh sampai 10 tahun ke belakang, big four pasti mengacu kepada Manchester United (MU), Arsenal, Chelsea, dan Liverpool.
Chelsea masuk area big four setelah kedatangan Roman Abramovich. Peta big four kemudian mengalami perubahan saat Manchester City (Man City) diambil alih konsorsium yang dipimpin Mansour bin Zayed. Tapi, tetap ada nama MU, Arsenal, dan Chelsea. Liverpool mengalami masa transisi naik-turun.
Sempat ada pergeseran dengan masuknya Tottenham Hotspur dalam tiga atau empat musim terakhir dan Leicester City yang melahirkan keajaiban. Tapi, dalam komposisi itu masih menyelipkan MU atau Arsenal, karena dua tempat lain biasanya menjadi milik Man City dan Chelsea. (Baca: Salah Pilih Henderson Pemain Terbaik Liga)
Tapi, dalam dua tahun terakhir, MU, Arsenal, bahkan Chelsea kini mulai tak bicara muluk-muluk tentang target gelar. Mereka sekarang harus membumi dan lebih sering melempar pertanyaan, apakah mereka akan lolos ke Liga Champions atau tidak. Intinya, tiga tim ini semakin terbiasa di luar big four.
Seperti musim ini, Chelsea, MU, dan Arsenal sedang berjuang untuk sekadar mengamankan posisi mereka di Eropa setelah gelar juara dikunci Liverpool dan urutan kedua dikuasai Man City. Ada enam tim sekaligus memiliki peluang cukup besar untuk mendapatkannya bila dilihat dari tabel klasemen sementara, yakni Leicester City di urutan ketiga (55 poin), Chelsea (54 poin), MU (52 poin), Wolverhampton Wanderers (52 poin), dan Arsenal (46 poin) hingga Tottenham Hotspur di urutan kedelapan (45 poin).
Kekalahan 1-2 dari Everton yang dialami Leicester dan tumbangnya Chelsea 2-3 dari West Ham United, Kamis (2/7/2020), membuat persaingan semakin terbuka. Leicester, misalnya. Di Goodison Park, The Foxes tertinggal dua gol cepat tuan rumah yang dicetak Richarlison (10) dan penalti Gylfi Sigurdsson (16). Leicester memperkecil kedudukan melalui Kelechi Iheanacho (51).
Tumbang dari Everton membuat Pelatih Brendan Rodgers kecewa. “Kami memang belum menemukan bentuk terbaik untuk periode sekarang. Tapi, kami masih berjuang mencapai apa yang akan menjadi mimpi bagi kami, yakni masuk ke empat besar. Tapi, itu hanya bisa didapatkan dengan kinerja yang benar,” papar Rodgers, dilansir Daily Mail.
Bos Chelsea Frank Lampard secara terbuka mengeluhkan lemahnya konsentrasi dan mentalitas pasukannya yang dinilai bermasalah dan kerap terulang dari pertandingan satu ke pertandingan lainnya sepanjang musim ini. Di London Stadium, West Ham mengunci kemenangan lewat gol-gol dari Tomas Soucek (45+2), Michail Antonio (51), dan Andrii Yarmolenko (90). Sementara dua gol The Blues disumbangkan Willian (pen 42, 72).
Lampard menganggap kelemahan tersebut harus segera diperbaiki dalam enam pertandingan tersisa bila ingin merebut tiket Liga Champions musim depan. "Sekarang, kami tidak boleh mengulangi kesalahan lagi. Kami unggul dua poin dari MU yang telah bermain fantastis dan dalam performa bagus. Wolverhampton mengalami musim yang hebat dan mereka berada di belakang kami,” papar Lampard. (Baca juga: Bayi Kembar baru Lahir Tewas Diterkam 2 Anjing Peliharaan yangn Cemburu)
Kewaspadaan Lampard memang sangat beralasan. MU dan Wolverhampton berpeluang mengudeta Chelsea dan menyamai torehan poin Leicester jika mampu meraih kemenangan, Sabtu (4/7/2020). MU yang akan menjamu AFC Bournemouth di Old Trafford diyakini bakal melanjutkan kinerja impresif.
The Red Devils sedang bagus-bagusnya dengan belum terkalahkan dalam 15 pertandingan terakhir di semua kompetisi, termasuk saat melibas Brighton & Hove Albion 3-0, Rabu (1/7/2020). Pelatih Ole Gunnar Solskjaer mengaku senang dengan perkembangan performa para pemainnya.
Di lini depan, Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Mason Greenwood silih berganti memberikan gol dan assist. Mereka juga didukung kreativitas mumpuni Paul Pogba, Nemanja Matic, dan Bruno Fernandes di lini tengah. Bahkan, terakhir sedang on fire dengan sumbangan enam gol dan enam assist dalam 10 pertandingan.
Komposisi skuad yang fit membuat Solskjaer yakin MU bisa bersaing bukan hanya tiket Liga Champions, tapi juga merebut Piala FA dan Liga Europa musim ini. “Kami menunjukkan peningkatan di berbagai aspek. Kami berpeluang kembali ke Liga Champions musim depan dan masih berjuang di Piala FA serta Liga Europa. Gaya permainan kami semakin baik dengan kembali bugarnya pemain-pemain kunci,” ujar Solskjaer.
Kans Harry Maguire dkk merebut tiga poin didukung kondisi Bournemouth yang belum meraih kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir (satu imbang, enam kalah). Akibatnya, pasukan Eddie Howe terjerumus di urutan ke-19 (27 poin). Selain itu, Solskjaer ingin memperbaiki catatan individunya. (Baca juga: Peran dan Pengaruh Besar Rossi di MotoGP)
Saat ini, persentase kemenangannya di Liga Primer adalah 43,75% (14 kemenangan dari 32 pertandingan) atau lebih buruk dari pendahulunya, David Moyes (50 %), yang hanya 10 bulan menangani MU. Sementara itu, Wolverhampton akan menjamu Arsenal di Mollineux Stadium, Sabtu (4/7/2020).
Berada dalam performa terbaiknya berbekal tiga kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir Liga Primer, pasukan Nuno Espirito Santo berusaha menjegal Arsenal kembali ke Zona Eropa. The Gunners jelas tidak bisa dipandang sebelah mata.
Peluang mereka merangsek ke empat besar masih terbuka bila mampu maksimalkan enam pertandingan tersisa. Sinyalemen kebangkitan diperlihatkan Arsenal saat menang 4-0 atas Norwich City, Kamis (2/7/2020). Pierre Emerick Aubameyang menjadi bintang lewat dua golnya (33,67). Dua gol Arsenal lainnya dicetak Granit Xhaka (37) dan Cedric Soares (81). Itu menjadikan kemenangan kedua beruntun mereka dalam dua pertandingan terakhir Liga Primer. (Alimansyah)
Big four mengacu kepada tim yang setiap musimnya bersaing dalam perburuan gelar. Atau, setidaknya tim dengan target minimal mendapatkan tiket ke Liga Champions. Jika acuannya tujuh sampai 10 tahun ke belakang, big four pasti mengacu kepada Manchester United (MU), Arsenal, Chelsea, dan Liverpool.
Chelsea masuk area big four setelah kedatangan Roman Abramovich. Peta big four kemudian mengalami perubahan saat Manchester City (Man City) diambil alih konsorsium yang dipimpin Mansour bin Zayed. Tapi, tetap ada nama MU, Arsenal, dan Chelsea. Liverpool mengalami masa transisi naik-turun.
Sempat ada pergeseran dengan masuknya Tottenham Hotspur dalam tiga atau empat musim terakhir dan Leicester City yang melahirkan keajaiban. Tapi, dalam komposisi itu masih menyelipkan MU atau Arsenal, karena dua tempat lain biasanya menjadi milik Man City dan Chelsea. (Baca: Salah Pilih Henderson Pemain Terbaik Liga)
Tapi, dalam dua tahun terakhir, MU, Arsenal, bahkan Chelsea kini mulai tak bicara muluk-muluk tentang target gelar. Mereka sekarang harus membumi dan lebih sering melempar pertanyaan, apakah mereka akan lolos ke Liga Champions atau tidak. Intinya, tiga tim ini semakin terbiasa di luar big four.
Seperti musim ini, Chelsea, MU, dan Arsenal sedang berjuang untuk sekadar mengamankan posisi mereka di Eropa setelah gelar juara dikunci Liverpool dan urutan kedua dikuasai Man City. Ada enam tim sekaligus memiliki peluang cukup besar untuk mendapatkannya bila dilihat dari tabel klasemen sementara, yakni Leicester City di urutan ketiga (55 poin), Chelsea (54 poin), MU (52 poin), Wolverhampton Wanderers (52 poin), dan Arsenal (46 poin) hingga Tottenham Hotspur di urutan kedelapan (45 poin).
Kekalahan 1-2 dari Everton yang dialami Leicester dan tumbangnya Chelsea 2-3 dari West Ham United, Kamis (2/7/2020), membuat persaingan semakin terbuka. Leicester, misalnya. Di Goodison Park, The Foxes tertinggal dua gol cepat tuan rumah yang dicetak Richarlison (10) dan penalti Gylfi Sigurdsson (16). Leicester memperkecil kedudukan melalui Kelechi Iheanacho (51).
Tumbang dari Everton membuat Pelatih Brendan Rodgers kecewa. “Kami memang belum menemukan bentuk terbaik untuk periode sekarang. Tapi, kami masih berjuang mencapai apa yang akan menjadi mimpi bagi kami, yakni masuk ke empat besar. Tapi, itu hanya bisa didapatkan dengan kinerja yang benar,” papar Rodgers, dilansir Daily Mail.
Bos Chelsea Frank Lampard secara terbuka mengeluhkan lemahnya konsentrasi dan mentalitas pasukannya yang dinilai bermasalah dan kerap terulang dari pertandingan satu ke pertandingan lainnya sepanjang musim ini. Di London Stadium, West Ham mengunci kemenangan lewat gol-gol dari Tomas Soucek (45+2), Michail Antonio (51), dan Andrii Yarmolenko (90). Sementara dua gol The Blues disumbangkan Willian (pen 42, 72).
Lampard menganggap kelemahan tersebut harus segera diperbaiki dalam enam pertandingan tersisa bila ingin merebut tiket Liga Champions musim depan. "Sekarang, kami tidak boleh mengulangi kesalahan lagi. Kami unggul dua poin dari MU yang telah bermain fantastis dan dalam performa bagus. Wolverhampton mengalami musim yang hebat dan mereka berada di belakang kami,” papar Lampard. (Baca juga: Bayi Kembar baru Lahir Tewas Diterkam 2 Anjing Peliharaan yangn Cemburu)
Kewaspadaan Lampard memang sangat beralasan. MU dan Wolverhampton berpeluang mengudeta Chelsea dan menyamai torehan poin Leicester jika mampu meraih kemenangan, Sabtu (4/7/2020). MU yang akan menjamu AFC Bournemouth di Old Trafford diyakini bakal melanjutkan kinerja impresif.
The Red Devils sedang bagus-bagusnya dengan belum terkalahkan dalam 15 pertandingan terakhir di semua kompetisi, termasuk saat melibas Brighton & Hove Albion 3-0, Rabu (1/7/2020). Pelatih Ole Gunnar Solskjaer mengaku senang dengan perkembangan performa para pemainnya.
Di lini depan, Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Mason Greenwood silih berganti memberikan gol dan assist. Mereka juga didukung kreativitas mumpuni Paul Pogba, Nemanja Matic, dan Bruno Fernandes di lini tengah. Bahkan, terakhir sedang on fire dengan sumbangan enam gol dan enam assist dalam 10 pertandingan.
Komposisi skuad yang fit membuat Solskjaer yakin MU bisa bersaing bukan hanya tiket Liga Champions, tapi juga merebut Piala FA dan Liga Europa musim ini. “Kami menunjukkan peningkatan di berbagai aspek. Kami berpeluang kembali ke Liga Champions musim depan dan masih berjuang di Piala FA serta Liga Europa. Gaya permainan kami semakin baik dengan kembali bugarnya pemain-pemain kunci,” ujar Solskjaer.
Kans Harry Maguire dkk merebut tiga poin didukung kondisi Bournemouth yang belum meraih kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir (satu imbang, enam kalah). Akibatnya, pasukan Eddie Howe terjerumus di urutan ke-19 (27 poin). Selain itu, Solskjaer ingin memperbaiki catatan individunya. (Baca juga: Peran dan Pengaruh Besar Rossi di MotoGP)
Saat ini, persentase kemenangannya di Liga Primer adalah 43,75% (14 kemenangan dari 32 pertandingan) atau lebih buruk dari pendahulunya, David Moyes (50 %), yang hanya 10 bulan menangani MU. Sementara itu, Wolverhampton akan menjamu Arsenal di Mollineux Stadium, Sabtu (4/7/2020).
Berada dalam performa terbaiknya berbekal tiga kemenangan dalam tiga pertandingan terakhir Liga Primer, pasukan Nuno Espirito Santo berusaha menjegal Arsenal kembali ke Zona Eropa. The Gunners jelas tidak bisa dipandang sebelah mata.
Peluang mereka merangsek ke empat besar masih terbuka bila mampu maksimalkan enam pertandingan tersisa. Sinyalemen kebangkitan diperlihatkan Arsenal saat menang 4-0 atas Norwich City, Kamis (2/7/2020). Pierre Emerick Aubameyang menjadi bintang lewat dua golnya (33,67). Dua gol Arsenal lainnya dicetak Granit Xhaka (37) dan Cedric Soares (81). Itu menjadikan kemenangan kedua beruntun mereka dalam dua pertandingan terakhir Liga Primer. (Alimansyah)
(ysw)