Kompetisi Terhenti, Tim Singo Edan Ajak Instropeksi Diri

Selasa, 14 April 2020 - 08:01 WIB
loading...
Kompetisi Terhenti, Tim Singo Edan Ajak Instropeksi Diri
Manajemen Arema FC mengajak seluruh elemen instropeksi diri. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Wabah virus Corona baru, Covid-19, membuat jalannya kompetisi Liga 1 2020 terhenti dalam batas waktu yang belum bisa ditentukan. Kondisi ini juga berdampak kepada tim Arema FC.

Para pemain tim berjuluk Singo Edan tersebut, harus menjalani latihan mandiri di rumahnya masing-masing, untuk terus menjaga kondisi fisiknya sehingga selalu siap saat kompetisi digulirkan kembali.

Saat kompetisi terhenti akibat Corona, ternyata tidak serta-merta membuat denda akibat pelanggaran selama berlangsungnya kompetisi dihentikan juga. Denda tersebut tetap harus dibayarkan tim yang melakukan pelanggaran, termasuk Arema FC.

Dilansir dari laman resmi Arema FC, selama bergulirnya pertadingan kompetisi Liga 1 2020, tim kebanggaan para Aremania itu, dikenai empat poin pelanggaran dalam sidang komisi disiplin yang digelar pada 13 Maret 2020) lalu.

Dari empat poin pelanggaran tersebut, dua di antaranya berupa peringatan keras kepada pelatih kepala Arema FC, Mario Gomez, dan asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto.

Peringatan keras tersebut, diberikan kepada kedua pelatih, karena dinilai melakukan protes berlebihan pada wasit cadangan saat Arema FC bertanding di kandang PS Tira, pada 2 Maret 2020.

Dua poin sanksi berikutnya adalah Arema FC mendapatkan lima kartu kuning dalam satu pertandingan, serta suporter melakukan pelemparan botol dan masuk ke dalam lapangan saat Arema FC menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan pada 8 Maret 2020).

Akibat dua pelanggaran tersebut, Arema FC mendapatkan sanksi dari komisi disiplin berupa denda masing-masing Rp50 juta, sehingga total denda yang harus dibayarkan sebesar Rp100 juta.

Menurut Media Officer Arema FC, Sudarmaji, yang ddikutip dari laman resmi Arema FC, adanya empat poin sanksi yang dijatuhkan kepada Arema FC tersebut, diharapkan menjadi bahan instropeksi diri semua pihak, agar tidak terulang kembali.

"Saat kompetisi diliburkan seperti saat ini, tentunya menjadi media yang tepat untuk melakukan instropeksi diri, dan berbenah untuk berubah menjadi lebih baik lagi," ujar mantan jurnalis itu.
(yus)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1138 seconds (0.1#10.140)