Penentuan Juara Dunia di MotoGP Valencia 2022: Bagnaia vs Quartararo, Minim Rekor di Ricardo Tormo
loading...
A
A
A
VALENCIA - Duel Francesco Bagnaia vs Fabio Quartararo dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2022 diprediksi sengit. Kedua pembalap tidak memiliki rekor mentereng di MotoGP Valencia yang menjadi balapan terakhir musim ini.
Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Quartararo (Monster Energy Yamaha) akan menentukan nasibnya pada balapan di Valencia, akhir pekan ini, atai Minggu (6/11/2022) pukul 20.00 WIB. Namun, dua calon juara itu sama-sama tak punya rekor mentereng di Sirkuit Ricardo Tormo kecuali hanya dalam satu kesempatan saja.
Saat ini Bagnaia terdepan dalam perburuan gelar itu, setelah memuncaki klasemen pembalap dengan 258 poin, atau unggul 23 angka dari El Diablo -julukan Quartararo.
Quartararo wajib menang jika ingin juara, dengan catatan Pecco –sapaan Bagnaia- gagal finis atau mengakhiri balapan tak lebih baik dari urutan ke-15.
Francesco Bagnaia
Sejak melakukan debutnya di ajang Moto3 2013, Peccobisa dibilang sangat kesulitan memperoleh hasil gemilang di Valencia. Selama empat musim melaju dengan tiga motor berbeda di kelas terendah itu, dia tak mampu mendapatkan banyak poin.
Pembalap asal Italia itu gagal finis di tahun pertamanya saat berseragam FTR Honda bermerek Team Italia. Lalu, dia juga kehilangan poin pada musim 2014 ketika membela KTM Sky VR46.
Poin pertamanya di salah satu trek kebanggaan Spanyol itu baru lahir pada 2015 lalu dalam musim debutnya bersama Mahindra dengan finis di urutan ke-13. Akan tetapi, tahun berikutnya lagi-lagi dia gagal mencetak poin.
Setelah itu, saat promosi ke kelas Moto2 pada edisi 2017 lalu, pembalap kelahiran Turin itu akhirnya berhasil finis di posisi ke-4 di Valencia. Namun, dia kembali tak memperoleh satu pun poin pada musim berikutnya.
Hasil terbaik rider Ducati Lenovo itu di Ricardo Tormo baru datang pada putaran terakhir 2021 lalu alias musim ketiganya di kelas MotoGP. Kala itu, dia berhasil menjadi pemenang meski balapan itu sudah tak menentukan apa-apa lagi karena Quartararo sudah dipastikan jadi juara.
Akan tetapi, sebelum itu pembalap berusia 25 tahun tersebut juga tak punya hasil yang cemerlang di Valencia dalam karier MotoGP-nya. Pada 2019, dia tak mentas karena cedera di latihan bebas, pada 2020 dia gagal finis di balapan pertama yang bertajuk GP Eropa dan kemudian finis di urutan ke-11 di GP Valencia.
Fabio Quartararo
Performa El Diablo –julukan Quartararo- sendiri tak jauh beda dengan Pecco di Valencia. Namun, bisa dikatakan bahwa dalam segi hasil, pada beberapa kesempatan dia tampil lebih baik dibanding rivalnya itu.
Pada musim debutnya di Moto3 2015, bintang asal Prancis itu gagal finis. Lalu, pada tahun berikutnya dia berada di urutan ke-14.
Kemudian, saat hijrah ke Moto2 pada 2017, Quartararo berhasil melewati garis finis di urutan ke-8 bersama KALEX dari Pons Racing. Pada musim selanjutnya, dia sukses naik dua tempat untuk mengamankan posisi ke-6 di Valencia.
Penantiannya untuk naik podium di Ricardo Tormo baru berakhir pada musim perdananya di MotoGP 2019. Ketika itu, dia tampil luar biasa dan naik di podium kedua, yang mana itu menjadi satu-satunya finis di tiga besar yang diraihnya di trek tersebut.
Setelah itu, pada MotoGP 2020, pembalap berusia 23 tahun tersebut tercecer di urutan ke-14 di GP Eropa. Bahkan, dia gagal finis pada balapan selanjutnya di GP Valencia.
Lalu, pada 2021 silam jagoan Monster Energy Yamaha itu sudah dinobatkan menjadi juara saat mentas pada balapan terakhir di Valencia. Dia pun hanya mampu finis di urutan ke-5 dalam balapan tersebut.
Melihat performa Bagnaia dan Quartararo di Valencia tersebut, nampaknya mereka punya peluang yang sama untuk bisa memenangkan MotoGP Valencia 2022. Sayangnya, keadaan memang tak berpihak untuk sang andalan tim pabrikan Yamaha.
Pasalnya, saat ini El Diablo tertinggal 23 poin dari rivalnya itu sehingga dia wajib menang untuk menjadi juara. Itu pun dengan satu syarat, yakni Pecco gagal finis atau mengakhiri balapan tak lebih baik dari urutan ke-15.
Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Quartararo (Monster Energy Yamaha) akan menentukan nasibnya pada balapan di Valencia, akhir pekan ini, atai Minggu (6/11/2022) pukul 20.00 WIB. Namun, dua calon juara itu sama-sama tak punya rekor mentereng di Sirkuit Ricardo Tormo kecuali hanya dalam satu kesempatan saja.
Saat ini Bagnaia terdepan dalam perburuan gelar itu, setelah memuncaki klasemen pembalap dengan 258 poin, atau unggul 23 angka dari El Diablo -julukan Quartararo.
Quartararo wajib menang jika ingin juara, dengan catatan Pecco –sapaan Bagnaia- gagal finis atau mengakhiri balapan tak lebih baik dari urutan ke-15.
Francesco Bagnaia
Sejak melakukan debutnya di ajang Moto3 2013, Peccobisa dibilang sangat kesulitan memperoleh hasil gemilang di Valencia. Selama empat musim melaju dengan tiga motor berbeda di kelas terendah itu, dia tak mampu mendapatkan banyak poin.
Pembalap asal Italia itu gagal finis di tahun pertamanya saat berseragam FTR Honda bermerek Team Italia. Lalu, dia juga kehilangan poin pada musim 2014 ketika membela KTM Sky VR46.
Poin pertamanya di salah satu trek kebanggaan Spanyol itu baru lahir pada 2015 lalu dalam musim debutnya bersama Mahindra dengan finis di urutan ke-13. Akan tetapi, tahun berikutnya lagi-lagi dia gagal mencetak poin.
Setelah itu, saat promosi ke kelas Moto2 pada edisi 2017 lalu, pembalap kelahiran Turin itu akhirnya berhasil finis di posisi ke-4 di Valencia. Namun, dia kembali tak memperoleh satu pun poin pada musim berikutnya.
Hasil terbaik rider Ducati Lenovo itu di Ricardo Tormo baru datang pada putaran terakhir 2021 lalu alias musim ketiganya di kelas MotoGP. Kala itu, dia berhasil menjadi pemenang meski balapan itu sudah tak menentukan apa-apa lagi karena Quartararo sudah dipastikan jadi juara.
Akan tetapi, sebelum itu pembalap berusia 25 tahun tersebut juga tak punya hasil yang cemerlang di Valencia dalam karier MotoGP-nya. Pada 2019, dia tak mentas karena cedera di latihan bebas, pada 2020 dia gagal finis di balapan pertama yang bertajuk GP Eropa dan kemudian finis di urutan ke-11 di GP Valencia.
Fabio Quartararo
Performa El Diablo –julukan Quartararo- sendiri tak jauh beda dengan Pecco di Valencia. Namun, bisa dikatakan bahwa dalam segi hasil, pada beberapa kesempatan dia tampil lebih baik dibanding rivalnya itu.
Pada musim debutnya di Moto3 2015, bintang asal Prancis itu gagal finis. Lalu, pada tahun berikutnya dia berada di urutan ke-14.
Kemudian, saat hijrah ke Moto2 pada 2017, Quartararo berhasil melewati garis finis di urutan ke-8 bersama KALEX dari Pons Racing. Pada musim selanjutnya, dia sukses naik dua tempat untuk mengamankan posisi ke-6 di Valencia.
Penantiannya untuk naik podium di Ricardo Tormo baru berakhir pada musim perdananya di MotoGP 2019. Ketika itu, dia tampil luar biasa dan naik di podium kedua, yang mana itu menjadi satu-satunya finis di tiga besar yang diraihnya di trek tersebut.
Setelah itu, pada MotoGP 2020, pembalap berusia 23 tahun tersebut tercecer di urutan ke-14 di GP Eropa. Bahkan, dia gagal finis pada balapan selanjutnya di GP Valencia.
Lalu, pada 2021 silam jagoan Monster Energy Yamaha itu sudah dinobatkan menjadi juara saat mentas pada balapan terakhir di Valencia. Dia pun hanya mampu finis di urutan ke-5 dalam balapan tersebut.
Melihat performa Bagnaia dan Quartararo di Valencia tersebut, nampaknya mereka punya peluang yang sama untuk bisa memenangkan MotoGP Valencia 2022. Sayangnya, keadaan memang tak berpihak untuk sang andalan tim pabrikan Yamaha.
Pasalnya, saat ini El Diablo tertinggal 23 poin dari rivalnya itu sehingga dia wajib menang untuk menjadi juara. Itu pun dengan satu syarat, yakni Pecco gagal finis atau mengakhiri balapan tak lebih baik dari urutan ke-15.
(sha)