Alex Criville Beberkan Kunci Kesuksesan Francesco Bagnaia Juara MotoGP 2022
loading...
A
A
A
VALENCIA - Alex Criville turut memberikan komentarnya terkait keberhasilan Francesco Bagnaia merebut gelar juara MotoGP 2022. Mantan juara GP 500cc itu menuturkan bahwa pembalap Ducati Lenovo itu memiliki mentalitas baja.
Bagnaia berhasil menjadi jawara MotoGP 2022 setelah menyelesaikan balapan seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo dengan berada di posisi kesembilan, Minggu (6/11/2022). Hasil ini membuat Bagnaia mengemas 265 poin secara keseluruhan, unggul 17 angka dari pesaing terdekatnya, Fabio Quartararo (Yamaha Monster Energy).
Bagnaia menjadi pembalap kedua dalam sejarah tim Ducati yang berhasil merebut gelar juara dunia MotoGP sejak Casey Stoner pada 2007. Tidak hanya itu, rider kelahiran Turin itu merupakan pembalap Italia pertama yang juara kelas utama dengan motor Italia dalam 50 tahun terakhir.
BACA JUGA: Cerita di Balik 3 Nomor Keramat Francesco Bagnaia
Sebelumnya, Giacomo Agostini melakukan hal yang sama pada 1972 dengan menunggangi MV Agusta. Criville mengatakan pencapaian Bagnaia berasal dari kerja keras dan kecerdikannya belajar dari kesalahan.
Selain itu, mentalitas baja Bagnaia sangat membantu untuk merengkuh titel MotoGP 2022. "Pembalap Italia itu adalah pembalap yang teliti, pekerja keras, konsisten dan cepat. Pecco Bagnaia adalah orang yang fleksibel dan terus belajar; lebih banyak dari kesalahannya sendiri. Dia adalah seorang pejuang dan memiliki mentalitas baja, yang sama yang memungkinkan dia untuk menjadi juara," kata Criville dikutip dari Marca, Selasa (8/11/2022).
BACA JUGA: Profil Francesco Bagnaia, Pembalap Pertama Jebolan Akademi VR46 Juara Dunia MotoGP 2022
"Comeback 91 poin dari Fabio Quartararo (Yamaha Monster Energy), yang merupakan pemimpin hingga MotoGP Australia. Ini adalah sesuatu yang luar biasa karena, selain menjadi comeback paling spektakuler dalam sejarah, itu menjelaskan banyak tentang caranya (Bagnaia) membalap. Mentalitasnya adalah rahasianya kesuksesan," imbuhnya.
Bagnaia berhasil menjadi jawara MotoGP 2022 setelah menyelesaikan balapan seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo dengan berada di posisi kesembilan, Minggu (6/11/2022). Hasil ini membuat Bagnaia mengemas 265 poin secara keseluruhan, unggul 17 angka dari pesaing terdekatnya, Fabio Quartararo (Yamaha Monster Energy).
Bagnaia menjadi pembalap kedua dalam sejarah tim Ducati yang berhasil merebut gelar juara dunia MotoGP sejak Casey Stoner pada 2007. Tidak hanya itu, rider kelahiran Turin itu merupakan pembalap Italia pertama yang juara kelas utama dengan motor Italia dalam 50 tahun terakhir.
BACA JUGA: Cerita di Balik 3 Nomor Keramat Francesco Bagnaia
Sebelumnya, Giacomo Agostini melakukan hal yang sama pada 1972 dengan menunggangi MV Agusta. Criville mengatakan pencapaian Bagnaia berasal dari kerja keras dan kecerdikannya belajar dari kesalahan.
Selain itu, mentalitas baja Bagnaia sangat membantu untuk merengkuh titel MotoGP 2022. "Pembalap Italia itu adalah pembalap yang teliti, pekerja keras, konsisten dan cepat. Pecco Bagnaia adalah orang yang fleksibel dan terus belajar; lebih banyak dari kesalahannya sendiri. Dia adalah seorang pejuang dan memiliki mentalitas baja, yang sama yang memungkinkan dia untuk menjadi juara," kata Criville dikutip dari Marca, Selasa (8/11/2022).
BACA JUGA: Profil Francesco Bagnaia, Pembalap Pertama Jebolan Akademi VR46 Juara Dunia MotoGP 2022
"Comeback 91 poin dari Fabio Quartararo (Yamaha Monster Energy), yang merupakan pemimpin hingga MotoGP Australia. Ini adalah sesuatu yang luar biasa karena, selain menjadi comeback paling spektakuler dalam sejarah, itu menjelaskan banyak tentang caranya (Bagnaia) membalap. Mentalitasnya adalah rahasianya kesuksesan," imbuhnya.
(yov)