Sejarah PSM Makassar, Klub Tertua Didirikan pada Masa Kolonial Belanda
loading...
A
A
A
Pada tahun 1957 PSM Makassar meraih gelar juara pertamanya. Kala itu mereka menundukkan perlawanan PSMS Medan di babak final. Sejak itulah nama Ayam Jantan ini mulai menjadi pesaing baru di persepakbolaan Indonesia.
Melompat ke tahun 2010, PSM Makassar pernah memutuskan untuk keluar dari Liga Indonesia dan memutuskan untuk bergabung dengan Liga Primer Indonesia.
Setelah liga tersebut tidak mendapatkan persetujuan dari PSSI dan FIFA, akhirnya PSM Makassar kembali berlaga di Liga Indonesia pada tahun 2014 setelah lolos play-off unifikasi liga PSSI yang pada musim 2015 berganti nama menjadi QNB League.
PSM Makassar bermarkas di stadion Andi Mattalatta yang punya kapasitas 20.000 penonton. Stadion ini sempat direnovasi pada 2015 lalu.
Klub dengan jersey kebesaran merah ini juga memiliki beberapa kelompok suporter, seperti Macz Man, Laskar Ayam Jantan (LAJ), Mappanyuki, Ikatan Suporter Makasar (ISM), Suporter Hasanuddin, Suporter Dealos, Suporter Reformasi, Komando, Suporter Bias, Suporter Kubis, Karebosi, Gunung Lokong, Suporter PKC (Pongtiku, Kalumpang, dan Cumi-cumi, Red Gank (Pattene), KVS, Zaiger, dan Antang Communitty.
Untuk pemainnya sendiri, Hamka Hamzah dan Syamsul Chaeruddin menjadi dua pemain lokal berpengalaman yang sampai saat ini masih memperkuat Juku Eja.
Lihat Juga: Buntut Pemukulan, PSSI Tugaskan Wasit Liga 1 dan Liga 2 Pimpin Semifinal Sepak Bola PON XXI
Melompat ke tahun 2010, PSM Makassar pernah memutuskan untuk keluar dari Liga Indonesia dan memutuskan untuk bergabung dengan Liga Primer Indonesia.
Setelah liga tersebut tidak mendapatkan persetujuan dari PSSI dan FIFA, akhirnya PSM Makassar kembali berlaga di Liga Indonesia pada tahun 2014 setelah lolos play-off unifikasi liga PSSI yang pada musim 2015 berganti nama menjadi QNB League.
PSM Makassar bermarkas di stadion Andi Mattalatta yang punya kapasitas 20.000 penonton. Stadion ini sempat direnovasi pada 2015 lalu.
Klub dengan jersey kebesaran merah ini juga memiliki beberapa kelompok suporter, seperti Macz Man, Laskar Ayam Jantan (LAJ), Mappanyuki, Ikatan Suporter Makasar (ISM), Suporter Hasanuddin, Suporter Dealos, Suporter Reformasi, Komando, Suporter Bias, Suporter Kubis, Karebosi, Gunung Lokong, Suporter PKC (Pongtiku, Kalumpang, dan Cumi-cumi, Red Gank (Pattene), KVS, Zaiger, dan Antang Communitty.
Untuk pemainnya sendiri, Hamka Hamzah dan Syamsul Chaeruddin menjadi dua pemain lokal berpengalaman yang sampai saat ini masih memperkuat Juku Eja.
Lihat Juga: Buntut Pemukulan, PSSI Tugaskan Wasit Liga 1 dan Liga 2 Pimpin Semifinal Sepak Bola PON XXI
(don)