Haul Kedua Mendiang Diego Maradona, Argentina Diharapkan Bangkit kontra Meksiko
loading...
A
A
A
Menurut media Qatar The Peninsula, perayaan juga digelar di Buenos Aires. Seniman Argentina Alfredo Segatori membuat lukisan Maradona setinggi 11 meter.
Legendaris berjuluk El Pibe del Oro (si Anak Emas) itu digambarkan tersenyum, mengenakan kemeja lokal Boca Juniors dan bendera Argentina, trofi Piala Dunia tergantung di anting-anting, dan mengenakan sorban mengacu pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
“Saya berharap (lukisan ini) mencapai Timnas Argentina dan memotivasi mereka untuk pertandingan hari Sabtu,” kata pelukis 52 tahun itu.
Lukisan ini menunjukkan Maradona sebagai penggemar tetap yang mendukung tim. “Kita semua ingin dia ada di sana bersorak," ujarnya.
Maradona meninggal karena serangan jantung pada usia 60 tahun pada 25 November 2020, setelah berjuang melawan penyalahgunaan narkoba dan alkohol selama bertahun-tahun.
Mantan pemain Barcelona itu diakui sebagai satu pemain sepak bola terhebat dalam sejarah. Dia sukses membawa Timnas Argentina juara Piala Dunia 1986, dan memimpin ke final pada tahun berikutnya saat mereka kalah 0-1 dari Jerman Barat.
“Maradona tercermin dalam setiap anak, setiap remaja dengan hasrat (sepak bola) itu. Dia meninggalkan bekas dan kami akan selalu mengingatnya," kata Marcos Santucho, guru berusia 35 tahun.
Legendaris berjuluk El Pibe del Oro (si Anak Emas) itu digambarkan tersenyum, mengenakan kemeja lokal Boca Juniors dan bendera Argentina, trofi Piala Dunia tergantung di anting-anting, dan mengenakan sorban mengacu pada Piala Dunia 2022 di Qatar.
“Saya berharap (lukisan ini) mencapai Timnas Argentina dan memotivasi mereka untuk pertandingan hari Sabtu,” kata pelukis 52 tahun itu.
Lukisan ini menunjukkan Maradona sebagai penggemar tetap yang mendukung tim. “Kita semua ingin dia ada di sana bersorak," ujarnya.
Maradona meninggal karena serangan jantung pada usia 60 tahun pada 25 November 2020, setelah berjuang melawan penyalahgunaan narkoba dan alkohol selama bertahun-tahun.
Mantan pemain Barcelona itu diakui sebagai satu pemain sepak bola terhebat dalam sejarah. Dia sukses membawa Timnas Argentina juara Piala Dunia 1986, dan memimpin ke final pada tahun berikutnya saat mereka kalah 0-1 dari Jerman Barat.
“Maradona tercermin dalam setiap anak, setiap remaja dengan hasrat (sepak bola) itu. Dia meninggalkan bekas dan kami akan selalu mengingatnya," kata Marcos Santucho, guru berusia 35 tahun.
(mirz)