Maroko Jadi Kuda Hitam, Walid Regragui: Sekarang Kami Didukung Negara Afrika dan Arab!
loading...
A
A
A
AL RAYYAN - Timnas Maroko menorehkan sejarah lolos ke perempat final Piala Dunia 2022 . Singa Atlas -julukan Timnas Maroko- menyingkirkan Spanyol pada babak 16 besar di Education City Stadium, Ar Rayyan, Selasa (6/12/2022) malam WIB. Pelatih Walid Regragui optimistis timnya melangkah lebih jauh.
Maroko menjadi tim Afrika terakhir yang bertahan di Piala Dunia 2022. Regragui percaya, kini mereka membawa harapan benua Afrika, tapi tak hanya itu, mereka juga mewakili Timur Tengah. Singa Atlas underdog saat melawan Spanyol, tetapi mereka yakin mendapat dukungan dari Afrika dan Timur Tengah.
“Sebelumnya hanya orang Maroko yang mendukung kami,” kata pelatih kepala Walid Reragui dilansir independent.co.uk. “Sekarang orang Afrika dan Arab juga mendukung. Kami akan datang dengan sikap pemenang. Kami ingin mengibarkan bendera Maroko tinggi-tinggi. Bangsa-bangsa besar masih ada di sini.”
Maroko mengalahkan Spanyol lewat drama adu penalti. Setelah bermain imbang 0-0 hingga babak tambahan waktu, Maroko sukses merebut tempat di perempat final usai menang 3-0 melalui tos-tosan.
Regragui menyebut bahwa Timnas Maroko berhasil mencapai mimpinya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan di Piala Dunia 2022. Dirinya pun memuji penampilan seluruh anak asuhnya yang tampil mati-matian menghadapi Spanyol.
"Kami bermimpi dan kami berhasil. Anak-anak tampil sekuat tenaga di lapangan, mereka memberikan segalanya. Kami hidup dalam sejarah,” ungkap Regragui dilansir dari Tuttomercatoweb, Rabu (7/12/2022).
Selain itu, Regragui merasa kemenangan tersebut adalah hal yang sangat besar bagi Maroko setelah pertama kali lolos ke perempat final Piala Dunia. Dirinya pun mengatakan Singa Atlas akan beristirahat sejenak sebelum fokus ke laga berikutnya.
"Ini hari yang luar biasa bagi Maroko. Sekarang kita harus istirahat dan kemudian kita harus bersenang-senang,” sambungnya.
Meski begitu, Regragui mengakui bahwa Spanyol memang memberikan perlawanan yang sangat sulit bagi Maroko. Kini Regragui belum ingin memikirkan gelar juara dan memilih untuk fokus di setiap pertandingan.
“Spanyol telah membuat kami sangat lelah, tapi kami menghormati rencana kami. Kami belum melakukan apa-apa, sekarang kami akan berpikir dari pertandingan ke pertandingan,” pungkasnya.
Maroko menjadi tim Afrika terakhir yang bertahan di Piala Dunia 2022. Regragui percaya, kini mereka membawa harapan benua Afrika, tapi tak hanya itu, mereka juga mewakili Timur Tengah. Singa Atlas underdog saat melawan Spanyol, tetapi mereka yakin mendapat dukungan dari Afrika dan Timur Tengah.
“Sebelumnya hanya orang Maroko yang mendukung kami,” kata pelatih kepala Walid Reragui dilansir independent.co.uk. “Sekarang orang Afrika dan Arab juga mendukung. Kami akan datang dengan sikap pemenang. Kami ingin mengibarkan bendera Maroko tinggi-tinggi. Bangsa-bangsa besar masih ada di sini.”
Maroko mengalahkan Spanyol lewat drama adu penalti. Setelah bermain imbang 0-0 hingga babak tambahan waktu, Maroko sukses merebut tempat di perempat final usai menang 3-0 melalui tos-tosan.
Regragui menyebut bahwa Timnas Maroko berhasil mencapai mimpinya untuk mendapatkan hasil yang memuaskan di Piala Dunia 2022. Dirinya pun memuji penampilan seluruh anak asuhnya yang tampil mati-matian menghadapi Spanyol.
"Kami bermimpi dan kami berhasil. Anak-anak tampil sekuat tenaga di lapangan, mereka memberikan segalanya. Kami hidup dalam sejarah,” ungkap Regragui dilansir dari Tuttomercatoweb, Rabu (7/12/2022).
Selain itu, Regragui merasa kemenangan tersebut adalah hal yang sangat besar bagi Maroko setelah pertama kali lolos ke perempat final Piala Dunia. Dirinya pun mengatakan Singa Atlas akan beristirahat sejenak sebelum fokus ke laga berikutnya.
"Ini hari yang luar biasa bagi Maroko. Sekarang kita harus istirahat dan kemudian kita harus bersenang-senang,” sambungnya.
Meski begitu, Regragui mengakui bahwa Spanyol memang memberikan perlawanan yang sangat sulit bagi Maroko. Kini Regragui belum ingin memikirkan gelar juara dan memilih untuk fokus di setiap pertandingan.
“Spanyol telah membuat kami sangat lelah, tapi kami menghormati rencana kami. Kami belum melakukan apa-apa, sekarang kami akan berpikir dari pertandingan ke pertandingan,” pungkasnya.
(sha)