Ucapan Belasungkawa Mengalir untuk Sinisa Mihajlovic, Franck Ribery: Kami Akan Merindukanmu
loading...
A
A
A
ROMA - Ucapan belasungkawa mengalir untuk legenda sepak bola Lazio Sinisa Mihajlovic yang wafat, Jumat (16/12/2022) di Roma, Italia. Mantan bintang timnas Prancis Franck Ribery pun merasakan kehilangan sosok yang memiliki kepribadian hebat itu.
Mihajlovic meninggal dunia pada usia 53 tahun di sebuah klinik di Roma. Mantan pelatih AC Milan itu diketahui menderita leukemia yang cukup lama. Menurut Daily Mail, Pria kelahiran Vukovar, 20 Februari 1969 itu didiagnosis mengalami leukemia pada tahun 2019 dan kambuh pada bulan Maret 2022.
"Saya senang bertemu dengan Anda, Anda memiliki kepribadian yang hebat, pria yang mendapatkan banyak rasa hormat dan pejuang sampai akhir," tulis Ribery dalam akun Twitter terverfifikasi miliknya (@FranckRibery), Jumat (16/12/2022).
"Anda telah mengajarkan banyak nilai dalam dunia sepak bola. Kami akan merindukanmu. Beristirahatlah dalam damai Sinisa!"imbuh mantan pemain Fiorentina itudisertai emoticon cinta dan hormat.
Mantan bintang timnas Kolombia, Ivan Ramiro Cordoba, yang pernah main bersama Mihajlovic di Inter Milan juga mengucapkan belasungkawa dalam akun Twitter-nya, sekaligus mengunggah foto saat bermain bersama di Nerazzurri.
"Terima kasih atas semua yang Anda ajarkan kepada saya dan selalu mendukung dan mendorong saya untuk menjadi lebih baik. Aku akan selalu mengingatmu seperti ini… #SinisaMihajlovic Zurda Magica!!!" tulis Cordoba.
Sebelumnya, pihak keluarga mengeluarkan siaran pers yang mengumumkan kematian Sinisa Mihajlovic. Dalam keterangan itu disebutkan "Istrinya Arianna, anak-anak mereka Viktorija, Virginia, Miroslav, Dusan dan Nikolas, cucu perempuan mereka Violante, ibu mereka Vikyorija dan saudara laki-laki mereka Drazen, dalam duka, mengumumkan kematian suami, ayah, putra dan kakak teladan, Sinisa Mihajlovic."
"Pria yang unik, profesional yang luar biasa, selalu siap dan baik untuk semua orang. Dia dengan berani berjuang melawan penyakit yang mengerikan."
"Kami berterima kasih kepada para dokter dan perawat yang telah merawatnya selama bertahun-tahun, dengan cinta dan hormat, terutama Dr. Francesca Bonifazi, Dr. Antonio Curti, Prof. Alessandro Rambaldi, dan Dr. Luca Marchetti," demikian pernyataan keluarga.
Mihajlovic meninggal dunia pada usia 53 tahun di sebuah klinik di Roma. Mantan pelatih AC Milan itu diketahui menderita leukemia yang cukup lama. Menurut Daily Mail, Pria kelahiran Vukovar, 20 Februari 1969 itu didiagnosis mengalami leukemia pada tahun 2019 dan kambuh pada bulan Maret 2022.
"Saya senang bertemu dengan Anda, Anda memiliki kepribadian yang hebat, pria yang mendapatkan banyak rasa hormat dan pejuang sampai akhir," tulis Ribery dalam akun Twitter terverfifikasi miliknya (@FranckRibery), Jumat (16/12/2022).
"Anda telah mengajarkan banyak nilai dalam dunia sepak bola. Kami akan merindukanmu. Beristirahatlah dalam damai Sinisa!"imbuh mantan pemain Fiorentina itudisertai emoticon cinta dan hormat.
Mantan bintang timnas Kolombia, Ivan Ramiro Cordoba, yang pernah main bersama Mihajlovic di Inter Milan juga mengucapkan belasungkawa dalam akun Twitter-nya, sekaligus mengunggah foto saat bermain bersama di Nerazzurri.
"Terima kasih atas semua yang Anda ajarkan kepada saya dan selalu mendukung dan mendorong saya untuk menjadi lebih baik. Aku akan selalu mengingatmu seperti ini… #SinisaMihajlovic Zurda Magica!!!" tulis Cordoba.
Sebelumnya, pihak keluarga mengeluarkan siaran pers yang mengumumkan kematian Sinisa Mihajlovic. Dalam keterangan itu disebutkan "Istrinya Arianna, anak-anak mereka Viktorija, Virginia, Miroslav, Dusan dan Nikolas, cucu perempuan mereka Violante, ibu mereka Vikyorija dan saudara laki-laki mereka Drazen, dalam duka, mengumumkan kematian suami, ayah, putra dan kakak teladan, Sinisa Mihajlovic."
"Pria yang unik, profesional yang luar biasa, selalu siap dan baik untuk semua orang. Dia dengan berani berjuang melawan penyakit yang mengerikan."
"Kami berterima kasih kepada para dokter dan perawat yang telah merawatnya selama bertahun-tahun, dengan cinta dan hormat, terutama Dr. Francesca Bonifazi, Dr. Antonio Curti, Prof. Alessandro Rambaldi, dan Dr. Luca Marchetti," demikian pernyataan keluarga.
(sha)