Raih Emas di Kolombia, Tim Angkat Besi Indonesia Tatap Olimpiade Paris 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim angkat besi Indonesia mendapat modal berharga dalam persiapan menuju Olimpiade Paris 2024. Itu setelah meraih hasil bagus di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia.
Tim Merah Putih mendapat satu emas dan dua perak di ajang yang berlangsung pada 5-16 Desember itu. Emas disumbangkan Rahmat Erwin Abdullah di kelas 73 kg dengan total angkat 352 kg.
Sedangkan perak diraih Rizki Juniansyah (73 kg) dengan total angkatan 347 kg, dan Eko Yuli Irawan (61 kg) dengan total angkat 300 kg.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Djoko Pramono mengapresiasi perjuangan para lifter Indonesia.
Sebab mereka telah bertarung gigih untuk menorehkan prestasi di ajang pencarian poin guna mendapat tiket ke Olimpiade Paris 2024.
"Perjalanan meraih tiket Olimpiade masih panjang, terutama di tahun depan kami sudah memetakan minimal 6 event. Diantara yang wajib adalah event di Thailand dan Arab Saudi," jelas Djoko dalam keterangan tertulisnya.
Dikatakan, hasil yang diraih di Kolombia dengan menempati peringkat 4 dunia sudah cukup menggembirakan.
Itu juga menjadi jawaban tantangan pemerintah dalam hal ini Kemenpora yang berharap agar PABSI dapat meloloskan lifternya sebanyak mungkin di ajang Olimpiade 2024.
Djoko mengatakan pihaknya akan tetap konsisten menjaga prestasi para lifter terbaik Indonesia. "Saya optimistis kami bisa meloloskan 7-8 lifter di ajang Olimpiade Paris 2024," ucapnya.
"Untuk itu, para lifter diharapkan tetap konsisten menjaga prestasi mereka terutama menghadapi rangkaian kejuaaraan yang merupakan babak kualifikasi Olimpiade 2024," lanjutnya.
Djoko menambahkan pihaknya berterima-kasih kepada Kemenpora yang selama ini telah memberikan dukungan baik berupa moril maupun materil kepada para lifter selama Pelatnas. Juga saat keberangkatan mengikuti kejuaraan di luar negeri seperti Kejuaraan Dunia di Kolombia kali ini.
"Kami ingin membuktikan bahwa perhatian penuh yang diberikan Kemenpora, kami balas dengan capaian prestasi yang mumpuni. Harapan kami, agar untuk tahun berikutnya. Kemenpora dapat meningkatkan lagi bantuan yang diberikan kepada kami," harap Djoko.
Sedangkan lifter Rahmat sangat bersyukur bisa mempertajam rekor dunia pada angkatan clean and jerk dari 198kg menjadi 200kg.
Hasil yang diukir Rahmat di Bogota itu juga menjadi rekor baru, memecahkan rekor dunia sebelumnya yang dipegang lifter China Shi Zhiyong sejak Kejuaraan Dunia 2019 dengan angkatan 197 kg.
Catatan tersebut sekaligus mempertajam catatan sebelumnya ketika pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 di Tashkent, Uzbekistan, Rahmat membawa pulang medali emas setelah meraih total angkatan 343 kg (snatch 151 kg dan clean and jerk 192 kg).
"Tantangan di tahun depan semakin berat terutama untuk mengejar poin agar lolos Olimpiade 2024. Saya akan lebih fokus berlatih dan memperbaiki angkatan saya,"ujar peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Sementara itu, Rizki Juniansyah yang memulai persaingan di Grup A meraih satu medali emas untuk kategori snatch dan dua perak pada clean and jerk dan total angkatan.
Rizky mencatatkan total angkatan 347 kg, dengan snatch 155 kg dan clean and jerk 192 kg. Dia sempat berusaha memecahkan rekor dunia junior snatch 158 kg pada kesempatan ketiga, namun gagal.
"Ini merupakan pengalaman pertama saya tampil di kejuaraan dunia senior setelah sebelumnya saya berkiprah di kejuaraan dunia junior," ujarnya
"Saya berharap agar kedepannya prestasi saya lebih baik lagi dan mampu mengikuti jejak Rahmat Erwin Abdullah dan Eko Yuli Irawan tampil di Olimpiade 2024 mendatang," sambung Rizky.
Sedangkan Eko Yuli mengatakan sejak awal keberangkatan ke Kolombia bertujuan memperbaiki total angkatan agar lolos ke Olimpiade Paris 2024.
"Saya sudah sering mendapat medali di ajang kejuaraan dunia. Namun, sejak sebelum berangkat ke Kolombia saya menargetkan untuk memperbaiki angkatan saya agar lolos ke Olimpiade 2024," tandasnya.
Lihat Juga: Saptoyogo Purnomo Berpeluang Raih Medali Kedua untuk Indonesia di Paralimpiade Paris 2024
Tim Merah Putih mendapat satu emas dan dua perak di ajang yang berlangsung pada 5-16 Desember itu. Emas disumbangkan Rahmat Erwin Abdullah di kelas 73 kg dengan total angkat 352 kg.
Sedangkan perak diraih Rizki Juniansyah (73 kg) dengan total angkatan 347 kg, dan Eko Yuli Irawan (61 kg) dengan total angkat 300 kg.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Djoko Pramono mengapresiasi perjuangan para lifter Indonesia.
Sebab mereka telah bertarung gigih untuk menorehkan prestasi di ajang pencarian poin guna mendapat tiket ke Olimpiade Paris 2024.
"Perjalanan meraih tiket Olimpiade masih panjang, terutama di tahun depan kami sudah memetakan minimal 6 event. Diantara yang wajib adalah event di Thailand dan Arab Saudi," jelas Djoko dalam keterangan tertulisnya.
Dikatakan, hasil yang diraih di Kolombia dengan menempati peringkat 4 dunia sudah cukup menggembirakan.
Itu juga menjadi jawaban tantangan pemerintah dalam hal ini Kemenpora yang berharap agar PABSI dapat meloloskan lifternya sebanyak mungkin di ajang Olimpiade 2024.
Djoko mengatakan pihaknya akan tetap konsisten menjaga prestasi para lifter terbaik Indonesia. "Saya optimistis kami bisa meloloskan 7-8 lifter di ajang Olimpiade Paris 2024," ucapnya.
"Untuk itu, para lifter diharapkan tetap konsisten menjaga prestasi mereka terutama menghadapi rangkaian kejuaaraan yang merupakan babak kualifikasi Olimpiade 2024," lanjutnya.
Djoko menambahkan pihaknya berterima-kasih kepada Kemenpora yang selama ini telah memberikan dukungan baik berupa moril maupun materil kepada para lifter selama Pelatnas. Juga saat keberangkatan mengikuti kejuaraan di luar negeri seperti Kejuaraan Dunia di Kolombia kali ini.
"Kami ingin membuktikan bahwa perhatian penuh yang diberikan Kemenpora, kami balas dengan capaian prestasi yang mumpuni. Harapan kami, agar untuk tahun berikutnya. Kemenpora dapat meningkatkan lagi bantuan yang diberikan kepada kami," harap Djoko.
Sedangkan lifter Rahmat sangat bersyukur bisa mempertajam rekor dunia pada angkatan clean and jerk dari 198kg menjadi 200kg.
Hasil yang diukir Rahmat di Bogota itu juga menjadi rekor baru, memecahkan rekor dunia sebelumnya yang dipegang lifter China Shi Zhiyong sejak Kejuaraan Dunia 2019 dengan angkatan 197 kg.
Catatan tersebut sekaligus mempertajam catatan sebelumnya ketika pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 di Tashkent, Uzbekistan, Rahmat membawa pulang medali emas setelah meraih total angkatan 343 kg (snatch 151 kg dan clean and jerk 192 kg).
"Tantangan di tahun depan semakin berat terutama untuk mengejar poin agar lolos Olimpiade 2024. Saya akan lebih fokus berlatih dan memperbaiki angkatan saya,"ujar peraih perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Sementara itu, Rizki Juniansyah yang memulai persaingan di Grup A meraih satu medali emas untuk kategori snatch dan dua perak pada clean and jerk dan total angkatan.
Rizky mencatatkan total angkatan 347 kg, dengan snatch 155 kg dan clean and jerk 192 kg. Dia sempat berusaha memecahkan rekor dunia junior snatch 158 kg pada kesempatan ketiga, namun gagal.
"Ini merupakan pengalaman pertama saya tampil di kejuaraan dunia senior setelah sebelumnya saya berkiprah di kejuaraan dunia junior," ujarnya
"Saya berharap agar kedepannya prestasi saya lebih baik lagi dan mampu mengikuti jejak Rahmat Erwin Abdullah dan Eko Yuli Irawan tampil di Olimpiade 2024 mendatang," sambung Rizky.
Sedangkan Eko Yuli mengatakan sejak awal keberangkatan ke Kolombia bertujuan memperbaiki total angkatan agar lolos ke Olimpiade Paris 2024.
"Saya sudah sering mendapat medali di ajang kejuaraan dunia. Namun, sejak sebelum berangkat ke Kolombia saya menargetkan untuk memperbaiki angkatan saya agar lolos ke Olimpiade 2024," tandasnya.
Lihat Juga: Saptoyogo Purnomo Berpeluang Raih Medali Kedua untuk Indonesia di Paralimpiade Paris 2024
(mirz)