Djanur Minta Maaf, Persikabo 1973 Tak Pernah Menang di Sistem Bubble
loading...
A
A
A
"Sampai menyelesaiakan 6 pertandingan di sistem bubble ini, hanya meraih 4 poin dari 4 hasil seri. Kami memohon maaf kepada suporter kami, UPCS dan Kabomania karena belum memberikan hasil yang maksimal, mohon maaf akan hal ini," ujar Djanur.
Djanur mencoba membela diri. Menurutnya kegagalan Persikabo 1973 meraih kemenangan selama kompetisi digelar dengan sistem bubble, juga tak lepas dari faktor non teknis. Djanur mencontohkan kontroversi yang terjadi di laga kontra RANS Nusantara FC, ketika dua gol Gustavo Tocantins dianulir wasit karena dianggap belum melewati garis dan dinilai offside.
"Ya sebetulnya soal kemenangan itu peluang untuk menang tetap ada. Pertandingan lawan RANS aja dua gol kami dianulir, bisa saja, semua masyarakat Indonesia tahu kejadian itu dan seharusnya kami sudah memetik kemenangan," ungkap Djanur.
Namun Djanur memastikan, evaluasi pasti akan dilakukannya untuk memperbaiki kinerja tim agar lebih baik di putaran kedua Liga 1 2022-2023 yang rencananya kembali bergulir pada pertengahan Januari 2023 mendatang.
"Tapi tetap kami lakukan evaluasi karena kami kekurangan stok pemain depan, seharusnya kami berupaya menambah pemain depan dan itu tadi sulit mendapat pemain depan berkualitas di akhir putaran pertama ini," pungkasnya.
Lihat Juga: Buntut Pemukulan, PSSI Tugaskan Wasit Liga 1 dan Liga 2 Pimpin Semifinal Sepak Bola PON XXI
Djanur mencoba membela diri. Menurutnya kegagalan Persikabo 1973 meraih kemenangan selama kompetisi digelar dengan sistem bubble, juga tak lepas dari faktor non teknis. Djanur mencontohkan kontroversi yang terjadi di laga kontra RANS Nusantara FC, ketika dua gol Gustavo Tocantins dianulir wasit karena dianggap belum melewati garis dan dinilai offside.
"Ya sebetulnya soal kemenangan itu peluang untuk menang tetap ada. Pertandingan lawan RANS aja dua gol kami dianulir, bisa saja, semua masyarakat Indonesia tahu kejadian itu dan seharusnya kami sudah memetik kemenangan," ungkap Djanur.
Namun Djanur memastikan, evaluasi pasti akan dilakukannya untuk memperbaiki kinerja tim agar lebih baik di putaran kedua Liga 1 2022-2023 yang rencananya kembali bergulir pada pertengahan Januari 2023 mendatang.
"Tapi tetap kami lakukan evaluasi karena kami kekurangan stok pemain depan, seharusnya kami berupaya menambah pemain depan dan itu tadi sulit mendapat pemain depan berkualitas di akhir putaran pertama ini," pungkasnya.
Lihat Juga: Buntut Pemukulan, PSSI Tugaskan Wasit Liga 1 dan Liga 2 Pimpin Semifinal Sepak Bola PON XXI
(sha)