5 Aksi Petinju Terbaik Tahun 2022: Tyson Fury Brutal, Claressa Shields Berkelas
loading...
A
A
A
Inilah 5 aksi petinju terbaik tahun 2022, termasuk Tyson Fury yang brutal, Oleksandr Usyk terampil dan Claressa Shields berkelas. Aksi tinju yang terbaik adalah pertarungan dua jagoan dengan kemampuan seimbang hingga ronde terakhir.
Namun, terkadang salah satu pihak menampilkan penampilan yang luar biasa, yang di atas kertas terlihat seperti laga 50/50, berubah menjadi laga yang berjalan di satu sisi saja. Berikut 5 aksi petinju terbaik di sepanjang tahun 2022.
1. Jack Catterall vs Josh Taylor - 26 Februari
Josh Taylor yang ddijuluki Tartan Tornado dari Skotlandia seharusnya dapat memasuki laga di kota kelahirannya dan mengalahkan Catterall yang berkarakter kidal. Atlet kidal asal Manchester ini menampilkan kelas tinju yang luar biasa dan memenangkan hampir setiap ronde di mata 20-20 orang yang menyaksikannya.
Tetapi skandal penilaian dari Ian John Lewis dan Victor Loughlin merampas kemenangan Catterall dan memberi Taylor kemenangan yang kontroversial. Persaingan sengit ini sekarang hampir satu tahun dan masih belum ada yang kembali ke atas ring, tetapi mudah-mudahan itu diselesaikan pada bulan Februari.
2. Claressa Shields vs Savannah Marshall - 15 Oktober
Ini adalah sebuah persaingan yang berlangsung selama satu dekade, dimulai dari sebuah laga amatir di tahun 2012 yang dimenangkan oleh Marshall dari Hartlepool. Laga ini seharusnya menjadi sebuah duel menegangkan, saat atlet Inggris bertubuh besar ini akan menjadi ancaman serius bagi ratu Olimpiade dua kali yang lebih kecil itu.
Namun, Shields menari-nari di dalam ring seperti Ratu B Beyonce dan menghajar Marshall seperti Ratu Boudica. Shields mendapatkan beberapa kritik karena menyatakan dirinya sebagai Wanita Terhebat Sepanjang Masa. Namun julukan GWOAT kini sangat cocok.
3. Kell Brook vs Amir Khan - 19 Februari
Kedua jagoan Inggris di kelas welter yang brilian ini telah melewati masa jayanya, dengan usia yang sama. Maka, para penggemar yang netral pun berjuang keras untuk memilih pemenangnya.
Namun Brook tampil dan mendominasi rival yang selama satu dekade ini merasa diremehkan dan tidak dihargai olehnya. Penyelesaian ronde keenam yang sensasional dari bintang Sheffield, Brook, diharapkan menjadi aksi terakhir yang akan kita lihat dari kedua pria ini di atas ring tinju.
4. Oleksandr Usyk vs Anthony Joshua II - 20 September
AJ sangat berkembang dari penampilan awalnya melawan atlet southpaw Ukraina itu. Namun ia masih kalah, kalah bekerja keras dan kalah senjata oleh atlet sensasional itu.
Mantan penguasa kelas penjelajah tak terbantahkan ini sekali lagi merundung seorang pria yang empat inci lebih tinggi dan lebih berat. Ini adalah bukti dari kemampuan dan ketangguhan Usyk bahwa ia jarang terlihat hampir menghentikan lawan-lawannya di kelas berat, namun ia mampu mengendalikan diri dan tidak pernah terlihat terancam bahaya saat ia beradu kekuatan dengan para raksasa.
5. Tyson Fury vs Dillian Whyte - 23 April
Dillian Whyte menunggu lama untuk perebutan gelar juara dunia kelas berat WBC-nya melawan Tyson Fury sehingga mengharapkan sesuatu yang istimewa. Sebuah pertarungan yang layak untuk 94.000 tiket terjual yang memadati Wembley.
Namun, sang raksasa Gypsy King tetap mempertahankan rekor KO-nya dengan sebuah uppercut brutal, yang menjatuhkan Whyte seperti pohon oak.
Laga wajib mempertahankan gelar Juara Dunia - terutama di divisi teratas - seharusnya tidak semudah yang terlihat oleh sang pemain sandiwara ini. Itu cukup impresif bahkan untuk menutupi pensiun palsu yang ia ungkapkan beberapa saat setelahnya.
Namun, terkadang salah satu pihak menampilkan penampilan yang luar biasa, yang di atas kertas terlihat seperti laga 50/50, berubah menjadi laga yang berjalan di satu sisi saja. Berikut 5 aksi petinju terbaik di sepanjang tahun 2022.
1. Jack Catterall vs Josh Taylor - 26 Februari
Josh Taylor yang ddijuluki Tartan Tornado dari Skotlandia seharusnya dapat memasuki laga di kota kelahirannya dan mengalahkan Catterall yang berkarakter kidal. Atlet kidal asal Manchester ini menampilkan kelas tinju yang luar biasa dan memenangkan hampir setiap ronde di mata 20-20 orang yang menyaksikannya.
Tetapi skandal penilaian dari Ian John Lewis dan Victor Loughlin merampas kemenangan Catterall dan memberi Taylor kemenangan yang kontroversial. Persaingan sengit ini sekarang hampir satu tahun dan masih belum ada yang kembali ke atas ring, tetapi mudah-mudahan itu diselesaikan pada bulan Februari.
2. Claressa Shields vs Savannah Marshall - 15 Oktober
Ini adalah sebuah persaingan yang berlangsung selama satu dekade, dimulai dari sebuah laga amatir di tahun 2012 yang dimenangkan oleh Marshall dari Hartlepool. Laga ini seharusnya menjadi sebuah duel menegangkan, saat atlet Inggris bertubuh besar ini akan menjadi ancaman serius bagi ratu Olimpiade dua kali yang lebih kecil itu.
Namun, Shields menari-nari di dalam ring seperti Ratu B Beyonce dan menghajar Marshall seperti Ratu Boudica. Shields mendapatkan beberapa kritik karena menyatakan dirinya sebagai Wanita Terhebat Sepanjang Masa. Namun julukan GWOAT kini sangat cocok.
3. Kell Brook vs Amir Khan - 19 Februari
Kedua jagoan Inggris di kelas welter yang brilian ini telah melewati masa jayanya, dengan usia yang sama. Maka, para penggemar yang netral pun berjuang keras untuk memilih pemenangnya.
Namun Brook tampil dan mendominasi rival yang selama satu dekade ini merasa diremehkan dan tidak dihargai olehnya. Penyelesaian ronde keenam yang sensasional dari bintang Sheffield, Brook, diharapkan menjadi aksi terakhir yang akan kita lihat dari kedua pria ini di atas ring tinju.
4. Oleksandr Usyk vs Anthony Joshua II - 20 September
AJ sangat berkembang dari penampilan awalnya melawan atlet southpaw Ukraina itu. Namun ia masih kalah, kalah bekerja keras dan kalah senjata oleh atlet sensasional itu.
Mantan penguasa kelas penjelajah tak terbantahkan ini sekali lagi merundung seorang pria yang empat inci lebih tinggi dan lebih berat. Ini adalah bukti dari kemampuan dan ketangguhan Usyk bahwa ia jarang terlihat hampir menghentikan lawan-lawannya di kelas berat, namun ia mampu mengendalikan diri dan tidak pernah terlihat terancam bahaya saat ia beradu kekuatan dengan para raksasa.
5. Tyson Fury vs Dillian Whyte - 23 April
Dillian Whyte menunggu lama untuk perebutan gelar juara dunia kelas berat WBC-nya melawan Tyson Fury sehingga mengharapkan sesuatu yang istimewa. Sebuah pertarungan yang layak untuk 94.000 tiket terjual yang memadati Wembley.
Namun, sang raksasa Gypsy King tetap mempertahankan rekor KO-nya dengan sebuah uppercut brutal, yang menjatuhkan Whyte seperti pohon oak.
Laga wajib mempertahankan gelar Juara Dunia - terutama di divisi teratas - seharusnya tidak semudah yang terlihat oleh sang pemain sandiwara ini. Itu cukup impresif bahkan untuk menutupi pensiun palsu yang ia ungkapkan beberapa saat setelahnya.
(aww)