Pembalap Asing Tak Tersentuh di Etape Neraka

Sabtu, 18 Oktober 2014 - 20:32 WIB
Pembalap Asing Tak Tersentuh di Etape Neraka
Pembalap Asing Tak Tersentuh di Etape Neraka
A A A
BANYUWANGI - Pembalap lokal tak mampu meneruskan dominasi di International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014. Pada etape terberat yang terbentang antara Muncar-Ijen Crater sepanjang 201,7 km, pembalap asing mengambil alih pimpinan, Sabtu (18/10).

Pembalap berkebangsaan Prancis, Peter Pouly yang tergabung di Singha Infinite Team (Thailand) mencapai Ijen Crater pertama kali dengan waktu 6 jam, 13 menit dan 58 detik. Dia meninggalkan pembalap asal Iran Askari Hossein dari Pishgaman Yazd Cycling Team (Iran) 51 detik di belakangnya.

Pishgaman juga menempatkan pembalapnya Zargari Amir di peringkat tiga dengan torehan waktu 6 jam, 15 menit dan 38 detik. Sedangkan pembalap Indonesia bahkan tak mampu menembus 10 besar etape ini. Bambang Suryadi dari Team Jatim hanya berada di peringkat 15.

Juara umum tahun lalu, Tabriz Petrochemical Team, hanya mampu menempatkan pembalapnya di peringkat empat, lima dan tujuh, yakni Kolahdzagh Amir, Mirsamad Golakhour dan Ghader Misbani. Kendati begitu, Tabriz sementara memimpin General Classification dengan waktu 40 jam, 50 menit, 33 detik.

Di etape yang sarat tanjakan ini pembalap juga berebut predikat King of Mountain (KOM). Tanjakan pertama di daerah Sragi, dikuasai Bambang Suryadi dari Team Jatim dengan 4 poin. KOM kedua di Kecamatan Licin, ganti Vazquez Angel de Julian dari 7 Eleven Team yang berjaya dengan poin 6.

Tanjakan ketiga atau paling tajam di daerah Paltuding, Ijen, giliran Peter Pouly yang menjadi pemimpin dengan 25 poin. Sedangkan medan datar alias Intermediate Sprint di daerah Genteng dan Muncar, dilahap habis oleh Vazquez Angel De Julian dari 7 Eleven Team.

Sukses Peter Pouly menjadi pemenang di etape III mengandung unsur keberuntungan. Menurut cerita Pouly kepada awak media, sebenarnya ada satu pembalap Iran yang memimpin balapan sejak 10 km jelang garis finish. Pembalap tersebut adalah Hossein Askari. Sedangkan Pouly di urutan kedua.

Tapi pada 2 km menjelang finish, Askari mengalami kendala teknis. Kondisi ini dimanfaatkan Pouly untuk menyalip dan mengamankan posisi pertama. Pembalap asal Perancis ini akhirnya keluar sebagai pemenang etape ketiga sekaligus terpanjang di event ini.

"Saat itu saya tekankan pada diri saya bahwa saya bisa. Saya harus maju dan melaju," ucap Pouly usai balapan. Ini adalah kali pertama Pouly mengikuti event balap sepeda internasional di Banyuwangi. Gelar di etape ketiga ITdBI ini menjadi yang pertama untuk tim anyarnya, Singha Infinite Thailand.

"Saya terima kasih ke tim, keluarga dan sponsor atas dukungan mereka kepada saya," terang Pouly. Ia juga memuji lintasan di etape kedua ini. "Ini gunung yang bagus. Saya suka gunung," puji Pouly. Menurutnya, lintasan di Etape III mirip dengan rute di Prancis, yakni dari kota Geneva ke Nice.

Sementara, untuk etape terakhir pada Minggu (19/10), pembalap akan disuguhi medan datar dan criterium. Yakni menempuh perjalanan sejauh 140 km dari Kecamatan Kalibaru menuju kota Banyuwangi. Diprediksi spesialis intermediate sprint akan berjaya di etape ini.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3925 seconds (0.1#10.140)