Sriwijaya FC Haramkan Pemain Main Tarkam
A
A
A
PALEMBANG - Skuat Sriwijaya FC diinstruksikan tetap bermain sepak bola di masa kekosongan kompetisi. Kendati demikian manajemen melarang pemain untuk bertarung di turnamen antarkampung (tarkam). "Mereka masih ada hubungan kontrak dengan kita jadi. Tentunya kami melarang mereka untuk ikut turnamen di kampungnya (tarkam),"kata Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris, Selasa, (12/6).
Haris membenarkan, para pemain mendapatkan instruksi pelatih kepala (Benny "Bendol" Dollo) untuk tetap bermain bola. Haris tidak melarang apabila pemain hanya sekadar bermain bola dengan rekan-rekan mereka di kampung halaman.
"Kalau bermain bola biasa saja tidak masalah. Tapi kalau ikut turnamen itu sudah melanggar aturan karena mereka hanya boleh bermain di kompetisi resmi saja,"ungkapnya.
Menurut pria berkaca mata ini, pihaknya memiliki alasan kuat terkait larangan tersebut. Haris tidak ingin para pemain mengalami cedera ketika berlaga di ajang amatir itu. Manajemen pun tidak ingin mengambil risiko hingga kondisi itu bisa saja terjadi.
"Bisa saja pemain bosan libur dan ia ikut turnamen tarkam yang ada di kampung halaman mereka. Alasan kami agar pemain aman dan tidak cedera. Karena laga itu bukan profesional cedera rentan sekali terjadi,"ujarnya.
Pemain Sriwijaya FC (SFC) Asri Akbar menuturkan, sangat mengerti alasan yang diutarakan manajemen. Bermain turnamen tarkam tentunya sangat berisiko tanpa di awasi secara langsung jajaran pelatih.
"Benar sekali mas, kami juga tidak akan sembarangan. Walapun sangat ingin bermain bola. Pastinya kami tidak akan ikut kalau pun di sini ada turnamen,"ujar Asri.
Haris membenarkan, para pemain mendapatkan instruksi pelatih kepala (Benny "Bendol" Dollo) untuk tetap bermain bola. Haris tidak melarang apabila pemain hanya sekadar bermain bola dengan rekan-rekan mereka di kampung halaman.
"Kalau bermain bola biasa saja tidak masalah. Tapi kalau ikut turnamen itu sudah melanggar aturan karena mereka hanya boleh bermain di kompetisi resmi saja,"ungkapnya.
Menurut pria berkaca mata ini, pihaknya memiliki alasan kuat terkait larangan tersebut. Haris tidak ingin para pemain mengalami cedera ketika berlaga di ajang amatir itu. Manajemen pun tidak ingin mengambil risiko hingga kondisi itu bisa saja terjadi.
"Bisa saja pemain bosan libur dan ia ikut turnamen tarkam yang ada di kampung halaman mereka. Alasan kami agar pemain aman dan tidak cedera. Karena laga itu bukan profesional cedera rentan sekali terjadi,"ujarnya.
Pemain Sriwijaya FC (SFC) Asri Akbar menuturkan, sangat mengerti alasan yang diutarakan manajemen. Bermain turnamen tarkam tentunya sangat berisiko tanpa di awasi secara langsung jajaran pelatih.
"Benar sekali mas, kami juga tidak akan sembarangan. Walapun sangat ingin bermain bola. Pastinya kami tidak akan ikut kalau pun di sini ada turnamen,"ujar Asri.
(aww)