Firman: Hadapi Kitchee, Persib Harus improvisasi dan introspeksi Diri
A
A
A
BANDUNG - Playmaker Persib Bandung Firman Utina mengingatkan rekan setimnya untuk berimprovisasi menghadapi Kitchee Sports Club pada babak 16 besar Piala AFC 2015 di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (27/5/205). Selain itu, Maung Bandung harus introspeksi diri demi memperbaiki kelemahan.
"Kami ketahui sendiri, kami akan menghadapi tim yang jauh lebih pintar dan lebih modern. Sepak bolanya lebih berkembang. Itu sebabnya, saya rasa harus banyak improvisasi, dan banyak lihat ke dalam bagaimana kelemahan kami," kata Firman, Kamis (14/5/2015).
Pemain kelahiran Manado, Indonesia, 15 Desember 1981, itu mengaku belum mengetahui secara detail kekuatan Kitchee yang menjuarai Hong Kong Premier League 2014/2015. Menurutnya, dia baru mendapat informasi sekilas dari tayangan pertandingan di Youtube saat bermain lawan klub Malaysia Darul Takjim.
"Saya belum lihat lebih lanjut mereka main seperti apa saat ini. Tapi, pelatih pasti sudah punya pikiran ke sana untuk melihat kekuatan tim lawan yang akan kami hadapi di 16 besar. Yang terpenting, permainan yang selama ini dilakukan Persib selama mengarungi babak penyisihan grup semakin jauh lebih baik," katanya.
Persib menjadi juara Grup H Piala AFC 2015 setelah bermain imbang pada laga pemungkas melawan Ayeyawady United di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (13/5/2015). Menurut Firman, hasil imbang itu layak disyukuri karena Maung Bandung tetap menjadi juara Grup H sehingga mendapat kesempatan menjadi tuan rumah di babak 16 besar yang hanya digelar satu leg. (Baca juga: Hasil Imbang Cukup Buat Persib Keluar Sebagai Juara Grup H)
"Kami harus syukuri hasil yang ada. Persib bisa seri karena perjuangan ini bukan hanya dari satu pemain, tapi dari semua pemain. Padahal kami sudah berusaha ingin memenangkan pertandingan, tapi hasil seri menjadi akhir pertandingan," ujar Firman.
Tentu saja, lanjut Firman dari hasil imbang itu timnya perlu di evaluasi secara mendalam agar di babak 16 besar melawan Kitchee dapat memenangkan pertarungan dan melenggang ke babak selanjutnya.
"Kalau dari diri sendiri, lebih ke kompakan. Bagaimana saat bertahan, bagaimana saat menyerang. Tapi mungkin kalau evaluasi strategi pelatih lebih paham. Saya hanya merasakan sebagai pemain. Masih kurangnya saya yaitu saya, mudah-mudahan sama satu visi dan cepat diperbaiki sama pelatih," tuturnya.
"Kami ketahui sendiri, kami akan menghadapi tim yang jauh lebih pintar dan lebih modern. Sepak bolanya lebih berkembang. Itu sebabnya, saya rasa harus banyak improvisasi, dan banyak lihat ke dalam bagaimana kelemahan kami," kata Firman, Kamis (14/5/2015).
Pemain kelahiran Manado, Indonesia, 15 Desember 1981, itu mengaku belum mengetahui secara detail kekuatan Kitchee yang menjuarai Hong Kong Premier League 2014/2015. Menurutnya, dia baru mendapat informasi sekilas dari tayangan pertandingan di Youtube saat bermain lawan klub Malaysia Darul Takjim.
"Saya belum lihat lebih lanjut mereka main seperti apa saat ini. Tapi, pelatih pasti sudah punya pikiran ke sana untuk melihat kekuatan tim lawan yang akan kami hadapi di 16 besar. Yang terpenting, permainan yang selama ini dilakukan Persib selama mengarungi babak penyisihan grup semakin jauh lebih baik," katanya.
Persib menjadi juara Grup H Piala AFC 2015 setelah bermain imbang pada laga pemungkas melawan Ayeyawady United di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu (13/5/2015). Menurut Firman, hasil imbang itu layak disyukuri karena Maung Bandung tetap menjadi juara Grup H sehingga mendapat kesempatan menjadi tuan rumah di babak 16 besar yang hanya digelar satu leg. (Baca juga: Hasil Imbang Cukup Buat Persib Keluar Sebagai Juara Grup H)
"Kami harus syukuri hasil yang ada. Persib bisa seri karena perjuangan ini bukan hanya dari satu pemain, tapi dari semua pemain. Padahal kami sudah berusaha ingin memenangkan pertandingan, tapi hasil seri menjadi akhir pertandingan," ujar Firman.
Tentu saja, lanjut Firman dari hasil imbang itu timnya perlu di evaluasi secara mendalam agar di babak 16 besar melawan Kitchee dapat memenangkan pertarungan dan melenggang ke babak selanjutnya.
"Kalau dari diri sendiri, lebih ke kompakan. Bagaimana saat bertahan, bagaimana saat menyerang. Tapi mungkin kalau evaluasi strategi pelatih lebih paham. Saya hanya merasakan sebagai pemain. Masih kurangnya saya yaitu saya, mudah-mudahan sama satu visi dan cepat diperbaiki sama pelatih," tuturnya.
(sha)