HOT NEWS: Manajer Persib Pensiun dari Sepak Bola!
A
A
A
BANDUNG - Manajer tim Persib Bandung Umuh Muchtar memastikan menanggalkan jabatan sebagai Komisaris PT Liga Indonesia. Meski jabatan tersebut baru diembannya tepat pada 1 Februari 2015 lalu. Kabarnya, Umuh juga akan pensiun dari sepak bola Indonesia.
"Ya, saya mengundurkan diri sebagai Komisaris PT Liga. Saya sudah lelah, saya akan istirahat dulu dari dunia sepak bola,"ujar Umuh saat ditemui di Kediamannya di Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang, Senin (1/6).
Kisruh sepak bola nasional antara Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi salah satu alasan Umuh mundur dari jabatannya sebagai Komisaris PT Liga Indonesia.
Bahkan rencananya, Umuh juga akan mengundurkan diri sebagai Manajer tim Persib yang telah di jabatnya selama tujuh tahun terakhir ini. "Tapi kata Komisaris (PT PBB) lainnya katanya langkah saya (mengundurkan diri sebagai Manajer Persib) terlalu dini. Karena kita harus tanggung jawab dulu dengan anak-anak. Kalau sudah selesai urusannya dengan pemain, ofisial, hingga pelatih, baru saya mengundurkan diri," bebernya.
Umuh mengaku berat dengan keputusan yang dilakukan, namun hal itu telah dipikirkannya secara matang. Bahwa dirinya akan istirahat total dan lepas dari dunia sepak bola.
"Sebenarnya saya berat. Kalau dilihat dari perjuangan saya dulu, saat Persib lepas dari APBD, mungkin penuh dengan suka cita. Tapi saya juga bingung, terus terang, sepak bola ini mau dibawa ke mana? Dan akan ke mana ini Persib, karena tidak jelas," katanya.
Pembekuan yang dilakukan FIFA, menurut Umuh memang sangat memprihatinkan. Bukan hanya dirinya, para pemain, pelatih dan seluruh pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola 'menangis'.
"Mereka semua sepertinya belum siap bekerja selain sepak bola. Bukan merendahkan, tapi saya lihat masih banyak pemain yang menanggung tanggung jawabnya. Seperti masih nyicil rumah, ini yang menjadi pikiran," tuturnya.
"Saya juga sudah beberapa malam ini kurang tidur. Biasanya sehabis sembahyang Subuh, sayang tidur. Tapi sekarang tidak. Ini bisa merenggut nyawa saja. Karena kondisi saya kurang sehat sekarang, banyak terasa," sambungnya.
Dengan begitu, Umuh berharap konflik yang terjadi dapat terselesaikan dan kompetisi yang sangat diharapkan banyak pihak dapat kembali berjalan, agar seluruh pihak yang terkait tidak merasa dirugikan.
"Kalau masalah penilaian prestasi jangan sampai alasan. Kalau soal prestasi, semua cabang olahraga juga tidak berprestasi. Kalau mau, ya semua cabor dibekukan. Jangan ada ikut olahraga di luar negeri," pungkasnya.
"Ya, saya mengundurkan diri sebagai Komisaris PT Liga. Saya sudah lelah, saya akan istirahat dulu dari dunia sepak bola,"ujar Umuh saat ditemui di Kediamannya di Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang, Senin (1/6).
Kisruh sepak bola nasional antara Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menjadi salah satu alasan Umuh mundur dari jabatannya sebagai Komisaris PT Liga Indonesia.
Bahkan rencananya, Umuh juga akan mengundurkan diri sebagai Manajer tim Persib yang telah di jabatnya selama tujuh tahun terakhir ini. "Tapi kata Komisaris (PT PBB) lainnya katanya langkah saya (mengundurkan diri sebagai Manajer Persib) terlalu dini. Karena kita harus tanggung jawab dulu dengan anak-anak. Kalau sudah selesai urusannya dengan pemain, ofisial, hingga pelatih, baru saya mengundurkan diri," bebernya.
Umuh mengaku berat dengan keputusan yang dilakukan, namun hal itu telah dipikirkannya secara matang. Bahwa dirinya akan istirahat total dan lepas dari dunia sepak bola.
"Sebenarnya saya berat. Kalau dilihat dari perjuangan saya dulu, saat Persib lepas dari APBD, mungkin penuh dengan suka cita. Tapi saya juga bingung, terus terang, sepak bola ini mau dibawa ke mana? Dan akan ke mana ini Persib, karena tidak jelas," katanya.
Pembekuan yang dilakukan FIFA, menurut Umuh memang sangat memprihatinkan. Bukan hanya dirinya, para pemain, pelatih dan seluruh pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola 'menangis'.
"Mereka semua sepertinya belum siap bekerja selain sepak bola. Bukan merendahkan, tapi saya lihat masih banyak pemain yang menanggung tanggung jawabnya. Seperti masih nyicil rumah, ini yang menjadi pikiran," tuturnya.
"Saya juga sudah beberapa malam ini kurang tidur. Biasanya sehabis sembahyang Subuh, sayang tidur. Tapi sekarang tidak. Ini bisa merenggut nyawa saja. Karena kondisi saya kurang sehat sekarang, banyak terasa," sambungnya.
Dengan begitu, Umuh berharap konflik yang terjadi dapat terselesaikan dan kompetisi yang sangat diharapkan banyak pihak dapat kembali berjalan, agar seluruh pihak yang terkait tidak merasa dirugikan.
"Kalau masalah penilaian prestasi jangan sampai alasan. Kalau soal prestasi, semua cabang olahraga juga tidak berprestasi. Kalau mau, ya semua cabor dibekukan. Jangan ada ikut olahraga di luar negeri," pungkasnya.
(aww)