Rafael Nadal : Saya Belum Habis !
A
A
A
PARIS - Label sebagai raja tanah liat ternyata gagal dipertahankan Rafael Nadal di musim ini. Prancis Terbuka yang selama ini menjadi langganannya meraup gelar grand slam harus bisa dilupakannya menyusul kekalahannya dari Novak Djokovic.
Kekalahan yang dialami petenis Spanyol itu memang menjadi kejutan besar, terlepas dari Djokovic yang sekarang bertengger di peringkat satu dunia itu. Nadal sejauh ini masih tercatat sebagai penguasa Roland Garros. Sembilan gelar pernah diraihnya sejak 2005 silam.
Namun apa dinyana, Djokovic mengubur impian Nadal yang sedang berusaha bangkit usai deraan cedera tahun lalu. Djokovic hanya butuh tiga set langsung, 7-5, 6-3, 6-1, untuk menyudahi permainan Nadal. Djokovic pun mencatatkan dirinya sebagai petenis kedua setelah Robin Soderling yang mampu menjinakan Nadal di lapangan favoritnya, tanah liat.
"Saya menerima kekalahan ini dan hanya satu hal yang pasti, saya ingin bekerja keras dari sebelumnya untuk kembali kuat," paparnya usai pertandingan seperti dikutip situs resmi turnamen, Kamis (4/6/2015).
"Saya harus berjuang. Saya kalah pada 2009 lalu dan itu belum berakhir. Saya kalah pada 2005 dan itu juga belum berakhir. Saya berharap bisa kembali lagi ke sini tahun depan dengan kesempatan berbeda," lanjut Nadal.
Meski secara keseluruhan Nadal mengakui kondisinya fisiknya sudah prima setelah masalah kesehatan tahun lalu, nyatanya dalam pertandingan ia hanya bisa memberikan perlawanan pada set pertama saja. Selebihnya, Nadal seperti kehabisan akal untuk meladeni permainan Djokovic.
"Bulan ini sangat positif, walaupun saya harus katakan ini bukan hari yang baik dari seluruh hari. Tapi, saya katakan sejak awal, menang atau kalah, hidup harus terus berjalan. Pekan depan kami akan melakoni turnamen yang lain dan itu bagian dari hidup. Dan buat saya, menang atau kalah, hidup harus terus berlangsung."
Kekalahan yang dialami petenis Spanyol itu memang menjadi kejutan besar, terlepas dari Djokovic yang sekarang bertengger di peringkat satu dunia itu. Nadal sejauh ini masih tercatat sebagai penguasa Roland Garros. Sembilan gelar pernah diraihnya sejak 2005 silam.
Namun apa dinyana, Djokovic mengubur impian Nadal yang sedang berusaha bangkit usai deraan cedera tahun lalu. Djokovic hanya butuh tiga set langsung, 7-5, 6-3, 6-1, untuk menyudahi permainan Nadal. Djokovic pun mencatatkan dirinya sebagai petenis kedua setelah Robin Soderling yang mampu menjinakan Nadal di lapangan favoritnya, tanah liat.
"Saya menerima kekalahan ini dan hanya satu hal yang pasti, saya ingin bekerja keras dari sebelumnya untuk kembali kuat," paparnya usai pertandingan seperti dikutip situs resmi turnamen, Kamis (4/6/2015).
"Saya harus berjuang. Saya kalah pada 2009 lalu dan itu belum berakhir. Saya kalah pada 2005 dan itu juga belum berakhir. Saya berharap bisa kembali lagi ke sini tahun depan dengan kesempatan berbeda," lanjut Nadal.
Meski secara keseluruhan Nadal mengakui kondisinya fisiknya sudah prima setelah masalah kesehatan tahun lalu, nyatanya dalam pertandingan ia hanya bisa memberikan perlawanan pada set pertama saja. Selebihnya, Nadal seperti kehabisan akal untuk meladeni permainan Djokovic.
"Bulan ini sangat positif, walaupun saya harus katakan ini bukan hari yang baik dari seluruh hari. Tapi, saya katakan sejak awal, menang atau kalah, hidup harus terus berjalan. Pekan depan kami akan melakoni turnamen yang lain dan itu bagian dari hidup. Dan buat saya, menang atau kalah, hidup harus terus berlangsung."
(bbk)