Fachri Husaini : Menpora Harus Tanggung Nasib 52 Pemain Muda
A
A
A
JAKARTA - Fachri Husaini, yang pernah membesut Timnas U-16 & U-19 menantang Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi bertanggung jawab atas 52 pemain usia muda yang terlantar setelah PSSI memutuskan membubarkan pembinaan usia muda. Fachri meminta ketegasan Menpora untuk langsung mengambil tugas menangani para pemain.
Seperti diberitakan sebelumnya, PSSI hari ini, Jumat (12/6/2015), memanggil Fachri dan sejumlah pengurus timnas U-16 dan U-19 ke kantor PSSI. Hasil dari pertemuan tersebut, Timnas U-16 dan U-19 dibubarkan. (Baca juga : PSSI Resmi Bubarkan Timnas U-16 dan U-19).
Dalam keterangannya, Fachri mengatakan bahwa pembubaran tersebut tidak lepas dari campur tangan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) yang pada 17 April 2015 lalu membekukan PSSI. Berangkat dari hal itu, mantan pemain Timnas Indonesia itu meminta pertanggung jawaban Menpora.
"Yang saya dengar dari Menpora, dari pemerintah. Sekarang solusi apa yang mereka tawarkan untuk 26 anak U-16 dan U-19, yang sudah berkorban banyak. Berpisah dari orang tua, sekolah mereka, dan sekarang hilang kesempatan mereka karena situasi ini," kata Fachri, Jumat (12/6/2015).
"Mereka (pemerintah -red) bisa mengecewakan saya dengan kondisi ini, tetapi mereka tidak akan pernah bisa termaafkan oleh 52 anak-anak yang telah bergabung dengan kami sejak 2014 lalu," lanjut dia.
Dalam kesempatan itu, Fachri juga mengatakan sangat sulit untuk menerima kenyataan bahwa masa baktinya berakhir hanya satu tahun. Dia pun mengaku tidak bisa berbuat banyak mengatasi hal semacam ini.
"Tentu ini sangat menyakitkan, sangat menyakitkan bagi pelatih, bagi pemain yang sudah mengeluarkan segalanya. Tapi kami harus kalah dengan situasi. kami kalah dengan situasi yang kami tidak bisa melawannya," katanya lirih.
Seperti diberitakan sebelumnya, PSSI hari ini, Jumat (12/6/2015), memanggil Fachri dan sejumlah pengurus timnas U-16 dan U-19 ke kantor PSSI. Hasil dari pertemuan tersebut, Timnas U-16 dan U-19 dibubarkan. (Baca juga : PSSI Resmi Bubarkan Timnas U-16 dan U-19).
Dalam keterangannya, Fachri mengatakan bahwa pembubaran tersebut tidak lepas dari campur tangan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) yang pada 17 April 2015 lalu membekukan PSSI. Berangkat dari hal itu, mantan pemain Timnas Indonesia itu meminta pertanggung jawaban Menpora.
"Yang saya dengar dari Menpora, dari pemerintah. Sekarang solusi apa yang mereka tawarkan untuk 26 anak U-16 dan U-19, yang sudah berkorban banyak. Berpisah dari orang tua, sekolah mereka, dan sekarang hilang kesempatan mereka karena situasi ini," kata Fachri, Jumat (12/6/2015).
"Mereka (pemerintah -red) bisa mengecewakan saya dengan kondisi ini, tetapi mereka tidak akan pernah bisa termaafkan oleh 52 anak-anak yang telah bergabung dengan kami sejak 2014 lalu," lanjut dia.
Dalam kesempatan itu, Fachri juga mengatakan sangat sulit untuk menerima kenyataan bahwa masa baktinya berakhir hanya satu tahun. Dia pun mengaku tidak bisa berbuat banyak mengatasi hal semacam ini.
"Tentu ini sangat menyakitkan, sangat menyakitkan bagi pelatih, bagi pemain yang sudah mengeluarkan segalanya. Tapi kami harus kalah dengan situasi. kami kalah dengan situasi yang kami tidak bisa melawannya," katanya lirih.
(bbk)