10 Jebolan La Liga Spanyol Penakluk Liga Inggris
A
A
A
MANCHESTER - Bukan menjadi rahasia lagi bila Liga Spanyol menjadi tempat favorit klub-klub kaya asal Liga Inggris untuk mencari amunisi baru setiap bursa transfer dibuka. Pada awal berdirinya Liga Inggris memang dikenal sebagai kompetisi yang fokus pada pengembangan pemain asal binaan mereka sendiri. Namun seiring berkembangnya sepak bola sebagai sebuah bisnis, membuat kompetisi yang berdiri sejak 1992 itu mulai langganan menggunakan jasa pemain jebolan Liga Spanyol. Bahkan kini Liga Inggris diyakini sebagai kompetisi yang paling banyak mengimpor pemain dari negara lain, salah satunya yakni Spanyol.
Seperti dua sisi mata uang, pemain asing memang jadi magnet kesuksesan sebuah klub namun sisi buruknya kedatangan mereka bisa juga mematikan perkembangan pemain lokal. Kedigdayaan sepak bola Spanyol dalam beberapa tahun terakhir, membuat beberapa pemain asal Liga Spanyol jadi buruan klub-klub besar Eropa. Salah satu yang menjadi tempat penampung pemain tersebut adalah klub-klub asal Inggris. Pemain jebolan La Liga Spanyol seperti jadi jaminan prestasi dan terbukti beberapa di antara mereka justru menjadi bintang di tanah Britania. Sindonews coba merangkumnya jadi 10 Jebolan La Liga Spanyok penakluk Liga Inggris:
1. Angel di Maria
Mendarat pertama kali di Old Trafford pada bursa transfer musim panas tahun lalu, Angel di Maria langsung menyita perhatian publik Liga Inggris. Lewat skill mengagumkan, pemain asal Argentina itu memperlihatkan sihirnya pada musim perdana bersama Manchester United, semenjak di boyong dari Real Madrid. Di Maria sebenarnya bagian penting dari Madrid ketika memenangkan gelar Liga Champions kesepuluh buat klub asal Ibukota Spanyol. Tapi sayang pernyataan Presiden El Real, Florentino Perez membuat sang pemain geram hingga mendorongnya meninggalkan Santiago Bernabeu -markas Madrid-.
Mencetak tiga gol, enam assists dalam 10 pertandingan awal bersama United menjadikan Di Maria idola baru publik Old Trafford. Didatangkan dengan mahar 59,7 pounds, Di Maria langsung menunjukkan kualitasnya pada musim perdana di Liga Inggris. Namun sejak mengalami cedera hamstring pada Desember lalu, Di Maria terus berjuang mencari kembali performa terbaiknya. Sang pemain sendiri menyadari bila ia kesulitan menembus skuat utama Louis van Gaal. Tercatat, ia hanya tampil starter sebanyak 23 kali di semua kompetisi. Sayap asal Argentina ini pun merasa masih jauh dari performa terbaiknya.
“Saya tidak bahagia dengan musim perdana di Inggris. Musim ini sungguh sangat mengecewakan bagi saya. Saya frustrasi karena saya ingin tampil lebih baik. Fans di Inggris belum melihat Di Maria yang sebenarnya. Beradaptasi di Inggris tidaklah mudah. Namun, saya tetap berharap bisa menjadi bagian dari sejarah Manchester United. Impian saya masih sama, yakni memenangi Liga Inggris dan Liga Champions,” imbuhnya. Musim ini, Di Maria sudah tampil 31 kali di semua ajang bersama United dengan torehan empat gol dan 11 assist serta sukses membawa United kembali lagi ke Liga Champions.
2. Diego Costa
Didatangkan dari klub asal Liga Spanyol yakni Atletico Madrid pada bursa transfer musim panas tahun lalu, Diego Costa langsung jadi momok menakutkan buat pertahanan siapapun yang menjadi lawan Chelsea. Tampil mengesankan bersama Atletico dengan mencetak 63 gol di semua kompetisi musim sebelumnya bersama Los Rojiblancos -julukan Atletico-, lewat persembahan trofi Liga Spanyol sekaligus mengantar Aletico ke final Liga Champions menjadi alasan kenapa Chelsea mendaratkan pemain timnas Spanyol itu ke Stamford Bridge. Terbukti tidak butuh waktu lama buat Costa untuk jadi penakluk Liga Inggris lewat 20 golnya, yang membuatnya masuk salah satu daftar pencetak gol terbanyak tepatnya diurutan ketiga.
Pada musim perdana Costa langsung jadi pemain kunci dalam skuat besutan Jose Mourinho, hingga mengantar klub asal London menyabet gelar juara Liga Inggris musim 2014-2015. Hebatnya lagi ia jadi bagian penting saat The Blues -julukan Chelsea- menguasai puncak klasemen Liga Inggris musim kemarin selama 274 hari. Dengan catatan tersebut, Chelsea memecahkan rekor penghuni klasemen Liga Inggris terlama dalam satu musim. Menguasai takhta klasemen dan unggul delapan poin atas Manchester City di posisi kedua hingga laga pamungkas menjadi bukti sahih dominasi Chelsea di Liga Inggris musim 2014-2015.
Chelsea total hanya menelan empat kekalahan di semua ajang. Satu lainnya diderita Chelsea saat disingkirkan Bradford City di ajang Piala FA. Itu jumlah kekalahan terminim yang pernah dialami Chelsea di semua ajang sejak format Liga Inggris digunakan pada 1992 silam. Kita tunggu saja apakah Costa mampu mengulang pencapaian mereka seperti musim lalu, dan membawa Chelsea kembali berjaya tidak hanya di Liga Inggris tapi juga Liga Champions.
3. Sergio Aguero
Musim mengesankan Sergio Aguero bersama Atletico Madrid pada musim 2010-2011 dimana penyerang asal Argentina itu mencetak lebih dari 20 gol mencakup tujuh gol di Eropa membuatnya dikontrak oleh Manchester City dengan mahar 45 juta euro pada 2011 lalu. Sejak diboyong dari Atletico Madrid gaya permainan Aguero kian padu dengan formasi The Citizens -julukan City- yang saat itu di bawah asuhan Roberto Mancini. Terbukti, mantan menantu kesayangan Diego Armando Maradona itu telah mengemas 19 gol dari 32 pertandingan bagi City di musim 2011-2012.
Di Liga Inggris pemain bernama lengkap Sergio Leonel Aguero del Castillo itu telah mencatatkan namanya sebagai salah satu penyerang tersubur di kompetisi nomor satu dunia itu. Juru gedor Tim Tango -julukan Argentina- itu telah mengemas 15 gol. Gol pertamanya bersama kubu Eastland dicetak kala timnya menjamu Swansea City, 16 Agustus 2011. Pada laga tersebut City menang 4-0 dan ia menyumbangkan dua gol. Kini Aguero masih menjadi pilihan utama di skuat utama City meski sudah berganti pelatih yakni ditangani Manuel Pellegrini. Sayang City gagal mempertahankan gelar juara, ketika Chelsea keluar sebagai juara musim 2014-2015 terakhir dan skuat besutan Pellegrini harus puas sebagai runner-up.
4. Mesut Oezil
Playmaker asal Jerman, Mesut Oezil yang direkrut Arsenal pada awal musim 2014-2015 dari Real Madrid langsung menjelma jadi pemain kunci buat skuat besutan Arsene Wenger. Mengawali debut melawan Sunderland yang berakhir manis dengan kemenangan 3-1, Oezil tampil memukau dengan memimpin lini tengah. Datang ke London dari Madrid yang bertabur banyak pemain bintang, Oezil sebenarnya tampil memukau di Liga Spanyol lewat 26 assists pada musim 2012-2013. Tapi sayang dengan banyaknya pemain anyar di Santiago Bernabeu, pemain asal Jerman itu memilih meninggalkan klub asal Ibukota Spanyol.
Meski performa Oezil dinilai kurang konsisten, tapi ia sukses mempersembahkan trofi Piala FA sebagai pelepas dahaga untuk Arsenal yang sudah lama puasa gelar. Mahar yang dikeluarkan Arsenal senilai 42,5 juta pound atau sekira setara dengan Rp 818 miliar menjadikan Oezil sebagai pemain Jerman termahal di dunia saat ini. Musim pertamanya di Arsenal, pria yang kini berusia 26 tahun tersebut sangat diandalkan oleh pelatih Arsene Wenger. Oezil berhasil mencatatkan 5 gol dan 9 assists dari 25 pertandingan di Liga Inggris.
Namun performa Ozil musim 2014-15 menurun drastis. Cedera ligamen lutut di awal musim ini membuatnya kesulitan bermain bersama Theo Walcott dan kawan-kawan. Musim ini, Oezil baru mencetak 4 gol dan 5 assists dari 14 pertandingan. Akurasi sepakannya pun menurun. Musim lalu, akurasi sepakannya sebesar 60 persen, musim ini hanya 45,5 persen. Meski begitu Oezil masih sempat memberikan gelar juara kepada tim asal London itu.
5. David Silva
Gelandang asal Spanyol berusia 29 tahun ini tanpa diragukan lagi adalah salah satu gelandang serang terbaik dalam sepak bola saat ini. Sebelum pindah ke klub asal Liga Inggris yakni Manchester City pada 2011 lalu, Silva menjadi bagian penting dalam skuat Valencia dimana bersama Juan Mata mereka jadi salah satu pasangan gelandang terbaik di Liga Spanyol selama periode tersebut. Sejak empat tahun terakhir, Silva telah menjelma jadi pengatur serangan City dan perannya tidak tergantikan di bawah asuhan Manuel Pellegrini.
Tingginya hanya 170 cm tapi jangan berharap bisa dengan mudah merebut bola dari kakinya. Meski mungil dan tak lagi muda, David Silva adalah pemain lincah yang doyan menjelajah. Ia bisa menyisir dari sayap kanan, lalu meliuk-liuk ke tengah, sebelum memberi assist atau menendang langsung ke gawang lawan. Ia seolah tak pernah kehabisan nafas. Dan di balik tubuh mungilnya, tersimpan kreativitas besar. Silva menjadi pemain sentral di Manchester City musim ini. Ia telah mencetak 10 gol dan menciptakan 5 assist dalam 22 penampilannya di Liga Inggris, meski sayang ia gagal membawa City keluar sebagai juara.
6. Juan Mata
Playmaker asal Spanyol ini membuat debutnya di Liga Inggris bersama Chelsea, dimana Juan Mata ambil bagian dari skuat The Blues -julukan Chelsea- saat mengangkat trofi Liga Champions dan Liga Europa. Namun kedatangan Jose Mourinho membuat Mata tersingkir dari skuat utama klub asal London hingga akhirnya ia memilih merapat ke klub Liga Inggris lainnya yakni Manchester United. Sebelum diboyong Chelsea, Mata adalah pilar utama Valencia yang selalu membuat tim finish tiga besar di kompetisi Liga Spanyol sebelum memulai petualang di Liga Inggris sejak 2011 lalu.
Terlempar dari skuat Chelsea, Mata berganti seragam Setan Merah -julukan United- pada 2013 lalu. Pada musim perdana Mata mencetak total 13 gol dari 40 penampilannya untuk Setan Merah dan musim ini di bawah asuhan Louis van Gaal sukses membawa United kembali ke Liga Champions musim depan. Meski sempat mendapatkan kritikan keras, namun Mata makin tertantang membuktikan kualitasnya dan itu terbukti musim ini. Kita tunggu saja apakah Mata akan terus menjadi bintang buat United menjelang dibukanya Liga Inggris musim 2015-2016.
7. Yaya Toure
Kemampuan Yaya Toure sebagai seorang gelandang terbaik di Liga Inggris sepertinya tidak perlu dipertanyakan lagi. Penampilan mengesankan Toure telah membawa skuat The Citizens -julukan City- meraih gelar Liga Inggris 2013-2014, tapi sayang musim terakhir pemain asal Pantai Gading gagal mengulang prestasi yang sama. City harus rela menjadi runner-up setelah gelar juara musim 2014-2015 direbut oleh Chelsea. City boleh saja gagal, tapi Toure tetap selalu menjadi bintang dalam setiap pertandingan dan siapapun lawannya.
Sebelum mendarat ke Liga Inggris bersama Manchester City 2010 lalu, Toure adalah bagian dari pemain bintang dalam skuat Barcelona. Namun lantaran Josep Guardiola lebih suka menurunkan Busquets, pemain yang dikenal atas perpaduan kecepatan, kemampuan passing, kekuatan fisik dan teknik hebat itu memutuskan pergi. Pada musim perdana, Toure menunjukkan jadi pemain kunci saat menjadi penentu kemenangan City dengan gol tunggalnya saat menang 1–0 atas Stoke City pada partai final Piala FA 2011, yang mengakhiri puasa trofi City selama 35 tahun.
Satu langkah yang menjadikan namanya kian layak tercantum di lembar sejarah Manchester City. Musim mengesankan Toure terus berlangsung saat menghadirkan gelar juara Liga Inggris di musim 2011-2012 dan menjadi gelar liga pertama bagi Sky Blues dalam 44 tahun terakhir. Penampilan apik Toure bersama City bahkan membuatnya dianugerahi penghargaan sebagai Pemain Terbaik Afrika 2012 dan pada tahun sebelumnya ia juga mendapat penghargaan yang serupa.
8. David de Gea
Bersama Manchester United, David de Gea mengukuhkan sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di Liga Inggris. Tampil memukau bersama Atletico Madrid saat membantu tim asal Ibukota Spanyol itu menyabet gelar kedua Liga Europa dan Piala Super Eropa, membuat De Gea merapat ke United pada Juni 2011. Lewat biaya transfer 18,5 juta pounds untuk menggantikan posisi kiper legendaris Manchester United yang memutuskan pensiun diakhir musim, Edwin Van Der Sar. De Gea dikontrak selama 5 tahun, dan akan berada di Old Trafford hingga 2016.
Prestasi awal De Gea bersama Manchester United adalah berhasil membawa Setan Merah jadi juara Coummunity Shied 2011 dengan mengalahkan rival sekota, Manchester City. Penampilan De Gea bersama United semakin matang, dan musim kemarin ia sukses membawa skuat besutan Louis van Gaal kembali tampil di Liga Champions musim depan. Meski begitu masa depan De Gea masih menjadi subyek spekulasi, lantaran sang pemain kerap dihubungkan dengan Real Madrid. Kita tunggu saja apakah kiper potensial asal Spamyol itu akan memilih menetap atau hengkang musim depan.
9. Santi Cazorla
Didatangkan pelatih Arsenal, Arsene Wenger dari Malaga pada musim 2012-2013, Cazorla langsung menjelma jadi salah satu gelandang tangguh di Liga Spanyol. Dia terkenal karena kecepatan dan kemampuan untuk mengubah irama permainan hingga sukses membawa Arsenal meraih gelar Piala FA musim 2014-2015 sekaligus sukses mempertahankan trofi tersebut dan membuat The Gunners sebagai tim peraih gelar trofi FA terbanyak. Tidak hanya piawai mengatur jalannya pertandingan, Cazorla juga gemar merobek jala lawan seperti yang ia tunjukkan pada musim perdana dengan jadi pencetak gol terbanyak kedua di klub.
Namun kabar terbaru gelandang asal Spanyol tersebut santer dirumorkan akan bergabung dengan skuat asuhan Diego Simeone menyusul performa gemilang dalam keberhasilan The Gunners mempertahankan gelar juara Piala FA. Tetapi Cazorla mengatakan bahwa dia sepenuhnya fokus untuk Arsenal dan berniat untuk menghabiskan sisa kontraknya di Emirates yang menyisakan dua tahun lagi. Pemain berusia 30 tahun itu menjadi pilihan Arsene Wenger sebagai pemain terbaik Arsenal musim lalu dan ia memainkan peran krusial dalam performa cemerlang The Gunners di paruh kedua musim kemarin saat mereka menempati posisi tiga besar EPL sebelum mengalahkan Aston Villa di final Piala FA.
10. Roberto Soldado
Penampilan mengesankan Roberto Soldado bersama Valencia di kompetisi Liga Spanyol musim 2012-2013, dimana ia mencetak 30 gol termasuk hattrick luar biasa di babak penyisihan grup Liga Champions kontra FC Borisov. Performa apik tersebut lantas membawa Soldado hijrah ke Tottenham Hotspur, sayang pada musim perdana pemain berusia 30 tahun itu gagal memberikan kesan yang baik. Sang pemain bahkan sempat disebutkan sebagai pembelian terburuk Liga Inggris dengan hanya mencetak 6 gol pada semua kompetisi.
Performa Soldado makin buruk pada musim terakhir 2014-2015 dengan hanya mencetak satu gol dari 14 penampilan bersama Tottenham di Liga Inggris. Sejak didatangkan Tottenham dengan dana 26 juta pound pada musim panas 2013, Soldado memang terbilang gagal menunjukan taring di Liga Inggris. Meski begitu Spurs tetap finish pada urutan kelima dan berhak tampil di Eropa musim depan. Sementara itu Soldado kabarnya masuk daftar bidikan salah satu klub asal Bundesliga Jerman, Bayer Leverkusen.
Seperti dua sisi mata uang, pemain asing memang jadi magnet kesuksesan sebuah klub namun sisi buruknya kedatangan mereka bisa juga mematikan perkembangan pemain lokal. Kedigdayaan sepak bola Spanyol dalam beberapa tahun terakhir, membuat beberapa pemain asal Liga Spanyol jadi buruan klub-klub besar Eropa. Salah satu yang menjadi tempat penampung pemain tersebut adalah klub-klub asal Inggris. Pemain jebolan La Liga Spanyol seperti jadi jaminan prestasi dan terbukti beberapa di antara mereka justru menjadi bintang di tanah Britania. Sindonews coba merangkumnya jadi 10 Jebolan La Liga Spanyok penakluk Liga Inggris:
1. Angel di Maria
Mendarat pertama kali di Old Trafford pada bursa transfer musim panas tahun lalu, Angel di Maria langsung menyita perhatian publik Liga Inggris. Lewat skill mengagumkan, pemain asal Argentina itu memperlihatkan sihirnya pada musim perdana bersama Manchester United, semenjak di boyong dari Real Madrid. Di Maria sebenarnya bagian penting dari Madrid ketika memenangkan gelar Liga Champions kesepuluh buat klub asal Ibukota Spanyol. Tapi sayang pernyataan Presiden El Real, Florentino Perez membuat sang pemain geram hingga mendorongnya meninggalkan Santiago Bernabeu -markas Madrid-.
Mencetak tiga gol, enam assists dalam 10 pertandingan awal bersama United menjadikan Di Maria idola baru publik Old Trafford. Didatangkan dengan mahar 59,7 pounds, Di Maria langsung menunjukkan kualitasnya pada musim perdana di Liga Inggris. Namun sejak mengalami cedera hamstring pada Desember lalu, Di Maria terus berjuang mencari kembali performa terbaiknya. Sang pemain sendiri menyadari bila ia kesulitan menembus skuat utama Louis van Gaal. Tercatat, ia hanya tampil starter sebanyak 23 kali di semua kompetisi. Sayap asal Argentina ini pun merasa masih jauh dari performa terbaiknya.
“Saya tidak bahagia dengan musim perdana di Inggris. Musim ini sungguh sangat mengecewakan bagi saya. Saya frustrasi karena saya ingin tampil lebih baik. Fans di Inggris belum melihat Di Maria yang sebenarnya. Beradaptasi di Inggris tidaklah mudah. Namun, saya tetap berharap bisa menjadi bagian dari sejarah Manchester United. Impian saya masih sama, yakni memenangi Liga Inggris dan Liga Champions,” imbuhnya. Musim ini, Di Maria sudah tampil 31 kali di semua ajang bersama United dengan torehan empat gol dan 11 assist serta sukses membawa United kembali lagi ke Liga Champions.
2. Diego Costa
Didatangkan dari klub asal Liga Spanyol yakni Atletico Madrid pada bursa transfer musim panas tahun lalu, Diego Costa langsung jadi momok menakutkan buat pertahanan siapapun yang menjadi lawan Chelsea. Tampil mengesankan bersama Atletico dengan mencetak 63 gol di semua kompetisi musim sebelumnya bersama Los Rojiblancos -julukan Atletico-, lewat persembahan trofi Liga Spanyol sekaligus mengantar Aletico ke final Liga Champions menjadi alasan kenapa Chelsea mendaratkan pemain timnas Spanyol itu ke Stamford Bridge. Terbukti tidak butuh waktu lama buat Costa untuk jadi penakluk Liga Inggris lewat 20 golnya, yang membuatnya masuk salah satu daftar pencetak gol terbanyak tepatnya diurutan ketiga.
Pada musim perdana Costa langsung jadi pemain kunci dalam skuat besutan Jose Mourinho, hingga mengantar klub asal London menyabet gelar juara Liga Inggris musim 2014-2015. Hebatnya lagi ia jadi bagian penting saat The Blues -julukan Chelsea- menguasai puncak klasemen Liga Inggris musim kemarin selama 274 hari. Dengan catatan tersebut, Chelsea memecahkan rekor penghuni klasemen Liga Inggris terlama dalam satu musim. Menguasai takhta klasemen dan unggul delapan poin atas Manchester City di posisi kedua hingga laga pamungkas menjadi bukti sahih dominasi Chelsea di Liga Inggris musim 2014-2015.
Chelsea total hanya menelan empat kekalahan di semua ajang. Satu lainnya diderita Chelsea saat disingkirkan Bradford City di ajang Piala FA. Itu jumlah kekalahan terminim yang pernah dialami Chelsea di semua ajang sejak format Liga Inggris digunakan pada 1992 silam. Kita tunggu saja apakah Costa mampu mengulang pencapaian mereka seperti musim lalu, dan membawa Chelsea kembali berjaya tidak hanya di Liga Inggris tapi juga Liga Champions.
3. Sergio Aguero
Musim mengesankan Sergio Aguero bersama Atletico Madrid pada musim 2010-2011 dimana penyerang asal Argentina itu mencetak lebih dari 20 gol mencakup tujuh gol di Eropa membuatnya dikontrak oleh Manchester City dengan mahar 45 juta euro pada 2011 lalu. Sejak diboyong dari Atletico Madrid gaya permainan Aguero kian padu dengan formasi The Citizens -julukan City- yang saat itu di bawah asuhan Roberto Mancini. Terbukti, mantan menantu kesayangan Diego Armando Maradona itu telah mengemas 19 gol dari 32 pertandingan bagi City di musim 2011-2012.
Di Liga Inggris pemain bernama lengkap Sergio Leonel Aguero del Castillo itu telah mencatatkan namanya sebagai salah satu penyerang tersubur di kompetisi nomor satu dunia itu. Juru gedor Tim Tango -julukan Argentina- itu telah mengemas 15 gol. Gol pertamanya bersama kubu Eastland dicetak kala timnya menjamu Swansea City, 16 Agustus 2011. Pada laga tersebut City menang 4-0 dan ia menyumbangkan dua gol. Kini Aguero masih menjadi pilihan utama di skuat utama City meski sudah berganti pelatih yakni ditangani Manuel Pellegrini. Sayang City gagal mempertahankan gelar juara, ketika Chelsea keluar sebagai juara musim 2014-2015 terakhir dan skuat besutan Pellegrini harus puas sebagai runner-up.
4. Mesut Oezil
Playmaker asal Jerman, Mesut Oezil yang direkrut Arsenal pada awal musim 2014-2015 dari Real Madrid langsung menjelma jadi pemain kunci buat skuat besutan Arsene Wenger. Mengawali debut melawan Sunderland yang berakhir manis dengan kemenangan 3-1, Oezil tampil memukau dengan memimpin lini tengah. Datang ke London dari Madrid yang bertabur banyak pemain bintang, Oezil sebenarnya tampil memukau di Liga Spanyol lewat 26 assists pada musim 2012-2013. Tapi sayang dengan banyaknya pemain anyar di Santiago Bernabeu, pemain asal Jerman itu memilih meninggalkan klub asal Ibukota Spanyol.
Meski performa Oezil dinilai kurang konsisten, tapi ia sukses mempersembahkan trofi Piala FA sebagai pelepas dahaga untuk Arsenal yang sudah lama puasa gelar. Mahar yang dikeluarkan Arsenal senilai 42,5 juta pound atau sekira setara dengan Rp 818 miliar menjadikan Oezil sebagai pemain Jerman termahal di dunia saat ini. Musim pertamanya di Arsenal, pria yang kini berusia 26 tahun tersebut sangat diandalkan oleh pelatih Arsene Wenger. Oezil berhasil mencatatkan 5 gol dan 9 assists dari 25 pertandingan di Liga Inggris.
Namun performa Ozil musim 2014-15 menurun drastis. Cedera ligamen lutut di awal musim ini membuatnya kesulitan bermain bersama Theo Walcott dan kawan-kawan. Musim ini, Oezil baru mencetak 4 gol dan 5 assists dari 14 pertandingan. Akurasi sepakannya pun menurun. Musim lalu, akurasi sepakannya sebesar 60 persen, musim ini hanya 45,5 persen. Meski begitu Oezil masih sempat memberikan gelar juara kepada tim asal London itu.
5. David Silva
Gelandang asal Spanyol berusia 29 tahun ini tanpa diragukan lagi adalah salah satu gelandang serang terbaik dalam sepak bola saat ini. Sebelum pindah ke klub asal Liga Inggris yakni Manchester City pada 2011 lalu, Silva menjadi bagian penting dalam skuat Valencia dimana bersama Juan Mata mereka jadi salah satu pasangan gelandang terbaik di Liga Spanyol selama periode tersebut. Sejak empat tahun terakhir, Silva telah menjelma jadi pengatur serangan City dan perannya tidak tergantikan di bawah asuhan Manuel Pellegrini.
Tingginya hanya 170 cm tapi jangan berharap bisa dengan mudah merebut bola dari kakinya. Meski mungil dan tak lagi muda, David Silva adalah pemain lincah yang doyan menjelajah. Ia bisa menyisir dari sayap kanan, lalu meliuk-liuk ke tengah, sebelum memberi assist atau menendang langsung ke gawang lawan. Ia seolah tak pernah kehabisan nafas. Dan di balik tubuh mungilnya, tersimpan kreativitas besar. Silva menjadi pemain sentral di Manchester City musim ini. Ia telah mencetak 10 gol dan menciptakan 5 assist dalam 22 penampilannya di Liga Inggris, meski sayang ia gagal membawa City keluar sebagai juara.
6. Juan Mata
Playmaker asal Spanyol ini membuat debutnya di Liga Inggris bersama Chelsea, dimana Juan Mata ambil bagian dari skuat The Blues -julukan Chelsea- saat mengangkat trofi Liga Champions dan Liga Europa. Namun kedatangan Jose Mourinho membuat Mata tersingkir dari skuat utama klub asal London hingga akhirnya ia memilih merapat ke klub Liga Inggris lainnya yakni Manchester United. Sebelum diboyong Chelsea, Mata adalah pilar utama Valencia yang selalu membuat tim finish tiga besar di kompetisi Liga Spanyol sebelum memulai petualang di Liga Inggris sejak 2011 lalu.
Terlempar dari skuat Chelsea, Mata berganti seragam Setan Merah -julukan United- pada 2013 lalu. Pada musim perdana Mata mencetak total 13 gol dari 40 penampilannya untuk Setan Merah dan musim ini di bawah asuhan Louis van Gaal sukses membawa United kembali ke Liga Champions musim depan. Meski sempat mendapatkan kritikan keras, namun Mata makin tertantang membuktikan kualitasnya dan itu terbukti musim ini. Kita tunggu saja apakah Mata akan terus menjadi bintang buat United menjelang dibukanya Liga Inggris musim 2015-2016.
7. Yaya Toure
Kemampuan Yaya Toure sebagai seorang gelandang terbaik di Liga Inggris sepertinya tidak perlu dipertanyakan lagi. Penampilan mengesankan Toure telah membawa skuat The Citizens -julukan City- meraih gelar Liga Inggris 2013-2014, tapi sayang musim terakhir pemain asal Pantai Gading gagal mengulang prestasi yang sama. City harus rela menjadi runner-up setelah gelar juara musim 2014-2015 direbut oleh Chelsea. City boleh saja gagal, tapi Toure tetap selalu menjadi bintang dalam setiap pertandingan dan siapapun lawannya.
Sebelum mendarat ke Liga Inggris bersama Manchester City 2010 lalu, Toure adalah bagian dari pemain bintang dalam skuat Barcelona. Namun lantaran Josep Guardiola lebih suka menurunkan Busquets, pemain yang dikenal atas perpaduan kecepatan, kemampuan passing, kekuatan fisik dan teknik hebat itu memutuskan pergi. Pada musim perdana, Toure menunjukkan jadi pemain kunci saat menjadi penentu kemenangan City dengan gol tunggalnya saat menang 1–0 atas Stoke City pada partai final Piala FA 2011, yang mengakhiri puasa trofi City selama 35 tahun.
Satu langkah yang menjadikan namanya kian layak tercantum di lembar sejarah Manchester City. Musim mengesankan Toure terus berlangsung saat menghadirkan gelar juara Liga Inggris di musim 2011-2012 dan menjadi gelar liga pertama bagi Sky Blues dalam 44 tahun terakhir. Penampilan apik Toure bersama City bahkan membuatnya dianugerahi penghargaan sebagai Pemain Terbaik Afrika 2012 dan pada tahun sebelumnya ia juga mendapat penghargaan yang serupa.
8. David de Gea
Bersama Manchester United, David de Gea mengukuhkan sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di Liga Inggris. Tampil memukau bersama Atletico Madrid saat membantu tim asal Ibukota Spanyol itu menyabet gelar kedua Liga Europa dan Piala Super Eropa, membuat De Gea merapat ke United pada Juni 2011. Lewat biaya transfer 18,5 juta pounds untuk menggantikan posisi kiper legendaris Manchester United yang memutuskan pensiun diakhir musim, Edwin Van Der Sar. De Gea dikontrak selama 5 tahun, dan akan berada di Old Trafford hingga 2016.
Prestasi awal De Gea bersama Manchester United adalah berhasil membawa Setan Merah jadi juara Coummunity Shied 2011 dengan mengalahkan rival sekota, Manchester City. Penampilan De Gea bersama United semakin matang, dan musim kemarin ia sukses membawa skuat besutan Louis van Gaal kembali tampil di Liga Champions musim depan. Meski begitu masa depan De Gea masih menjadi subyek spekulasi, lantaran sang pemain kerap dihubungkan dengan Real Madrid. Kita tunggu saja apakah kiper potensial asal Spamyol itu akan memilih menetap atau hengkang musim depan.
9. Santi Cazorla
Didatangkan pelatih Arsenal, Arsene Wenger dari Malaga pada musim 2012-2013, Cazorla langsung menjelma jadi salah satu gelandang tangguh di Liga Spanyol. Dia terkenal karena kecepatan dan kemampuan untuk mengubah irama permainan hingga sukses membawa Arsenal meraih gelar Piala FA musim 2014-2015 sekaligus sukses mempertahankan trofi tersebut dan membuat The Gunners sebagai tim peraih gelar trofi FA terbanyak. Tidak hanya piawai mengatur jalannya pertandingan, Cazorla juga gemar merobek jala lawan seperti yang ia tunjukkan pada musim perdana dengan jadi pencetak gol terbanyak kedua di klub.
Namun kabar terbaru gelandang asal Spanyol tersebut santer dirumorkan akan bergabung dengan skuat asuhan Diego Simeone menyusul performa gemilang dalam keberhasilan The Gunners mempertahankan gelar juara Piala FA. Tetapi Cazorla mengatakan bahwa dia sepenuhnya fokus untuk Arsenal dan berniat untuk menghabiskan sisa kontraknya di Emirates yang menyisakan dua tahun lagi. Pemain berusia 30 tahun itu menjadi pilihan Arsene Wenger sebagai pemain terbaik Arsenal musim lalu dan ia memainkan peran krusial dalam performa cemerlang The Gunners di paruh kedua musim kemarin saat mereka menempati posisi tiga besar EPL sebelum mengalahkan Aston Villa di final Piala FA.
10. Roberto Soldado
Penampilan mengesankan Roberto Soldado bersama Valencia di kompetisi Liga Spanyol musim 2012-2013, dimana ia mencetak 30 gol termasuk hattrick luar biasa di babak penyisihan grup Liga Champions kontra FC Borisov. Performa apik tersebut lantas membawa Soldado hijrah ke Tottenham Hotspur, sayang pada musim perdana pemain berusia 30 tahun itu gagal memberikan kesan yang baik. Sang pemain bahkan sempat disebutkan sebagai pembelian terburuk Liga Inggris dengan hanya mencetak 6 gol pada semua kompetisi.
Performa Soldado makin buruk pada musim terakhir 2014-2015 dengan hanya mencetak satu gol dari 14 penampilan bersama Tottenham di Liga Inggris. Sejak didatangkan Tottenham dengan dana 26 juta pound pada musim panas 2013, Soldado memang terbilang gagal menunjukan taring di Liga Inggris. Meski begitu Spurs tetap finish pada urutan kelima dan berhak tampil di Eropa musim depan. Sementara itu Soldado kabarnya masuk daftar bidikan salah satu klub asal Bundesliga Jerman, Bayer Leverkusen.
(akr)