PSSI : Tindakan Menpora Sulit Dicerna Nalar

Selasa, 23 Juni 2015 - 19:19 WIB
PSSI : Tindakan Menpora...
PSSI : Tindakan Menpora Sulit Dicerna Nalar
A A A
JAKARTA - Kisruh sepak bola nasional rasanya akan terus berlangsung. Bahkan babak baru 'perang' kedua lembaga akan makin meruncing dengan tindakan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Imam Nahrawi mengundang pengurus PSSI lama dalam hal ini Djohar Arifin membicarakan persoalan sepak bola nasional dan bukannya La Nyalla Mattalitti yang merupakan Ketua Umum terpilih hasil KLB PSSI di Surabaya beberapa waktu lalu.

Juru bicara PSSI Tommy Welly kepada Sindonews, Selasa (23/6/2015), mengungkapkan tindakan Imam Nahrawi ini jelas telah memecah belah sepak bola nasional. "Semangat sepak bola kan harusnya persahabatan. Dengan mengundang Djohar Arifin jelas ini memicu perpecahan," ucapnya.

Pria yang disapa Towel itu juga mempertanyakan mengapa Imam Nahrawi mengundang Djohar yang jelas-jelas sudah menyerahkan kursi ketua umum PSSI ke La Nyalla dalam KLB. "Terpilihnya La Nyalla pun sudah diakui baik di AFC dan FIFA."

Sekadar diketahui, pertemuan antara Menpora dan PSSI itu merupakan permintaan DPR dalam hal ini Komisi X. Alih-alih mengikuti permintaan wakil rakyat, Imam Nahrawi justru mengundang Djohar sudah tidak mempunyai legitimasi sebagai pengurus PSSI.

"Jelas ini merupakan pelecehan intelektual. Sekali lagi, Menpora tidak mempunyai itikad baik dalam menyelesaikan kisruh sepak bola," ungkap Towel.

Sebelumnya, Towel dalam laman resmi PSSI juga telah memberikan sikap PSSI terkait dengan undangan Menpora terhadap Djohar. Tindakan Menpora tidak tepat, bukannya menyelesaikan masalah, namun hal itu malah akan menambah masalah di sepak bola nasional.

”Yang pertama adalah sudah jelas bahwa tidak ada niat atau itikad baik dari Menpora untuk keluar dari situasi konflik persepakbolaan nasional saat ini. Sedangkan yang kedua, sudah jelas bahwa tidak ada keinginan berupa upaya dari Menpora agar sanksi FIFA segera dicabut," kata Towel.

”Tindakan Menpora dengan mengundang pengurus PSSI lama dan empat (4) Asprov sulit dicerna secara nalar atau logika akal sehat sebagai upaya menindaklanjuti perintah Komisi X DPR RI. Ini bisa jadi untuk memecah belah PSSI. Hal ini juga bisa diartikan sebagai bentuk penghinaan terhadap intelektualitas. Baik kepada Komisi X DPR RI, kepada PSSI maupun kepada masyarakat luas,” beber pria yang biasa dipanggil Towel itu.

Selain itu, imbuh Towel, poin keempat atas tindakan ini adalah Menpora telah memilih bersikap bermain-main dengan masalah dan menghindari masalah dengan cara yang melecehkan terhadap kecerdasan dan norma umum. ”Pada akhirnya upaya mencari jalan keluar dari permasalahan sepak bola Indonesia saat ini dengan pihak Menpora sulit lagi dilakukan dengan cara-cara dan logika berpikir yang normal,” tegasnya.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1171 seconds (0.1#10.140)