Bouchard Tersisih Karena Langgar Tradisi Wimbledon?
A
A
A
LONDON - Petenis cantik asal Kanada, Eugenie Bouchard secara mengejutkan telah tersingkir di babak pertama Grand Slam Wimbledon 2015 setelah dikalahkan petenis China, Duan Ying Ying. Kedati telah tersisih, penyebab kekalahan runner up Wimbledon 2014 itu terus ditelisik.
Saat kalah dari Duan Ying Ying, lapangan 1 All England Lawn Tennis and Croquet Club, Rabu (1/7/2015), Bouchard menerobos rambu sakral Wimbledon yang telah ditaati para kontestan dari tahun ke tahun, di mana setiap petenis wajib mengenakan kostum serba putih. Namun saat terisish, Bouchard menggunakan pakaian dalam hitam.
Secara kasat mata, pakaian dalam Bouchard terlihat berwarna putih. Hanya saja sepasang tali bra petenis peringkat 12 dunia itu yang berwarna hitam. Daily Mail melaporkan, wasit Louise Engzell yang memimpin jalannya pertandingan sampai-sampai harus dilibatkan untuk menelisik dugaan pelanggaran tersebut.
Pihak penyelenggara Wimbledon 2015 akhirnya memutuskan Bouchard tidak bersalah meski dia memutuskan menggunakan tali bra hitam dalam gelaran Wimbledon. "Louise Engzell dan penyelenggara menyimpulkan bahwa Bouchard tidak bersalah sehingga lolos dari sanksi," demikian petikan juru bicara penyelenggara Wimbledon, dikutip Daily Mail, Jumat (3/7/2015). (Baca juga : 10 Kostum Wimbledon Kontroversi Sepanjang Masa)
Sebelumnya diberitakan, Bouchard yang diunggulkan karena mencapai babak final tahun lalu secara mengejutkan disingkirkan petenis asal China, peringkat 117 dunia di babak pertama. (Baca juga : Bouchard Isyaratkan Depak Pelatih Usai Tersingkir di Babak Pertama)
Saat kalah dari Duan Ying Ying, lapangan 1 All England Lawn Tennis and Croquet Club, Rabu (1/7/2015), Bouchard menerobos rambu sakral Wimbledon yang telah ditaati para kontestan dari tahun ke tahun, di mana setiap petenis wajib mengenakan kostum serba putih. Namun saat terisish, Bouchard menggunakan pakaian dalam hitam.
Secara kasat mata, pakaian dalam Bouchard terlihat berwarna putih. Hanya saja sepasang tali bra petenis peringkat 12 dunia itu yang berwarna hitam. Daily Mail melaporkan, wasit Louise Engzell yang memimpin jalannya pertandingan sampai-sampai harus dilibatkan untuk menelisik dugaan pelanggaran tersebut.
Pihak penyelenggara Wimbledon 2015 akhirnya memutuskan Bouchard tidak bersalah meski dia memutuskan menggunakan tali bra hitam dalam gelaran Wimbledon. "Louise Engzell dan penyelenggara menyimpulkan bahwa Bouchard tidak bersalah sehingga lolos dari sanksi," demikian petikan juru bicara penyelenggara Wimbledon, dikutip Daily Mail, Jumat (3/7/2015). (Baca juga : 10 Kostum Wimbledon Kontroversi Sepanjang Masa)
Sebelumnya diberitakan, Bouchard yang diunggulkan karena mencapai babak final tahun lalu secara mengejutkan disingkirkan petenis asal China, peringkat 117 dunia di babak pertama. (Baca juga : Bouchard Isyaratkan Depak Pelatih Usai Tersingkir di Babak Pertama)
(bbk)