Awas! Roger Federer Punya Dendam di Wimbledon
loading...
A
A
A
PARIS - Sebagai peraih gelar Wimbledon terbanyak, jelas Roger Federer kecewa tak bisa tampil di turnamen tenis tertua di dunia itu. Ia pun menaruh dendam kalau tahun depan ia akan trofi di lapangan rumput All England.
Federer memang tak bisa berlaga di Wimbledon tahun ini. Pertama, karena kondisi fisiknya yang tidak mendukung setelah dua kali harus menjalani operasi lutut. Kedua, turnamen yang pekan ini semestinya sedang berlangsung sekarang tak bisa digelar karena pandemi virus corona. (Baca juga : 8 Momen Epik Tak Terlupakan Sepanjang Masa Grand Slam Wimbledon )
Dengan kondisi lama tak bertanding membuat Federer hanya bisa pasrah. Di sisi lain, petenis berusia 38 itu mengaku mendapatkan keuntungan secara pribadi. (Baca juga : Keperkasaan Roger Federer dan Sejarah 10 Gelar di Halle )
"Secara pribadi, sangat menyenangkan untuk tinggal di tempat yang sama untuk waktu yang lama. Saya belum mengalaminya selama lebih dari 25 tahun," kata Federer dikutip Japan Times, Selasa (7/7/2020).
"Tapi tentu saja saya merindukan Wimbledon. Tentu saja saya ingin berada di sana saat ini bermain di Centre Court untuk mendapat tempat di pekan kedua. Jelas, itu salah satu tujuan besar saya dan itulah mengapa saya melakukan pemulihan setiap hari dan bekerja sangat keras. Itu mengapa pula saya mempersiapkan persiapan fisik 20 pekan tahun ini. Itu semua karena saya berharap untuk bermain di Wimbledon tahun depan."
Federer mengatakan bahwa pandemi virus corona memberinya kesempatan untuk memulihkan diri setelah operasi. "Dikombinasikan dengan operasi saya, itu adalah momen penting bagi saya, untuk mengetahui jika saya ingin melanjutkan karier. Sangat mudah untuk dikatakan tetapi masih jauh untuk kembali, Anda harus bersabar, itu juga waktu untuk refleksi."
"Kami berada di pegunungan, terisolasi, kami tidak melihat siapa pun. Saya tidak melihat orang tua saya selama hampir tiga bulan, kami sangat serius dan ketat."
ATP dan WTA Tours sudah menyepakati untuk memulai kembali turnamen pada Agustus meskipun sejumlah pemain profesional dikabarkan telah terjangkit COVID-19. Federer bisa kehilangan rekor gelar tunggal putra Grand Slam yang paling banyak jika turnamen kembali digelar. AS Terbuka akan menjadi Grand Slam pertama yang akan digelar pada 31 Agustus sebelum Prancis Terbuka pada 24 September.
Federer memang tak bisa berlaga di Wimbledon tahun ini. Pertama, karena kondisi fisiknya yang tidak mendukung setelah dua kali harus menjalani operasi lutut. Kedua, turnamen yang pekan ini semestinya sedang berlangsung sekarang tak bisa digelar karena pandemi virus corona. (Baca juga : 8 Momen Epik Tak Terlupakan Sepanjang Masa Grand Slam Wimbledon )
Dengan kondisi lama tak bertanding membuat Federer hanya bisa pasrah. Di sisi lain, petenis berusia 38 itu mengaku mendapatkan keuntungan secara pribadi. (Baca juga : Keperkasaan Roger Federer dan Sejarah 10 Gelar di Halle )
"Secara pribadi, sangat menyenangkan untuk tinggal di tempat yang sama untuk waktu yang lama. Saya belum mengalaminya selama lebih dari 25 tahun," kata Federer dikutip Japan Times, Selasa (7/7/2020).
"Tapi tentu saja saya merindukan Wimbledon. Tentu saja saya ingin berada di sana saat ini bermain di Centre Court untuk mendapat tempat di pekan kedua. Jelas, itu salah satu tujuan besar saya dan itulah mengapa saya melakukan pemulihan setiap hari dan bekerja sangat keras. Itu mengapa pula saya mempersiapkan persiapan fisik 20 pekan tahun ini. Itu semua karena saya berharap untuk bermain di Wimbledon tahun depan."
Federer mengatakan bahwa pandemi virus corona memberinya kesempatan untuk memulihkan diri setelah operasi. "Dikombinasikan dengan operasi saya, itu adalah momen penting bagi saya, untuk mengetahui jika saya ingin melanjutkan karier. Sangat mudah untuk dikatakan tetapi masih jauh untuk kembali, Anda harus bersabar, itu juga waktu untuk refleksi."
"Kami berada di pegunungan, terisolasi, kami tidak melihat siapa pun. Saya tidak melihat orang tua saya selama hampir tiga bulan, kami sangat serius dan ketat."
ATP dan WTA Tours sudah menyepakati untuk memulai kembali turnamen pada Agustus meskipun sejumlah pemain profesional dikabarkan telah terjangkit COVID-19. Federer bisa kehilangan rekor gelar tunggal putra Grand Slam yang paling banyak jika turnamen kembali digelar. AS Terbuka akan menjadi Grand Slam pertama yang akan digelar pada 31 Agustus sebelum Prancis Terbuka pada 24 September.
(bbk)