Piala Kemerdekaan Tabrak Aturan Statuta PSSI
A
A
A
JAKARTA - Ketum PSSI La Nyalla Mattalitti ikut berkomentar soal Piala Kemerdekaan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Tim Transisi . Dia mengatakan turnamen yang diikuti 18 klub dari divisi utama tersebut telah melanggar aturan statuta PSSI.
Sesuai dengan statuta PSSI yang menjadi pedoman jalannya roda organisasi PSSI, maka segala bentuk turnamen maupun kompetisi sepak bola yang dilakukan oleh pihak yang tidak dikenal atau terafiliasi dengan PSSI dilarang diikuti oleh anggota PSSI. La Nyalla seakan menyindir turnamen tersebut dengan berkata jika berorganisasi harus tahu dan patuh terhadap aturan-aturan yang berlaku.
"Berorganisasi harus tahu dan patuh terhadap aturan-aturan yang berlaku. Dalam hal ini statuta PSSI, siapapun yang merupakan anggota PSSI maka diwajibkan berjalan sesuai yang tertuang di statuta tersebut," tegas Presiden PSSI, La Nyalla M Mattalitti, seperti dikutip PSSI, Minggu (5/7/2015).
Terkait turnamen Piala Kemerdekaan oleh tim Transisi. Statuta PSSI menjelaskan secara gamblang bahwa otorisasi pelaksanaan kegiatan sepak bola jatuh diranah PSSI. "Kita semua harus kembali ke panduan berorganisasi (Statuta PSSI). Turnamen tersebut berada di luar jalur dan jelas melanggar statuta. Saya himbau semua anggota untuk solid dan kembali berada di bawah naungan PSSI. Bersama-sama pasti kita bisa keluar dari masalah yang sedang kita alami ini!," himbau Presiden PSSI, La Nyalla.
Tidak hanya klub-klub sebagai anggota yang harus patuh terhadap ketentuan Statuta PSSI yang berlaku. Seluruh pelaku sepak bola juga harus taat, tidak terkecuali perangkat pertandingan.
Azwan Karim selaku Sekjen PSSI menambahkan wasit, asisten, pengawas pertandingan, Instruktur wasit harus berada di dalam koridor statuta. "Tidak ada yang perlu kita takuti selama kita pegang teguh aturan main yang ada (Statuta PSSI)," timpal Azwan.
Sekadar informasi, Piala Kemerdekaan ini direncanakan akan berlangsung pada 1 Agustus mendatang. Agar turnamen ini berlangsung menarik, maka penyelenggara dalam hal ini Tim Transisi dan Kemenpora sudah menyiapkan hadiah menarik bagi klub yang tampil sebesar Rp50 - Rp100 juta. Hal itu seperti dikemukakan anggota Tim Transisi pokja tata kelola sepak bola nasional, Zuhairi Misrawi. (Baca juga: Biar Menarik Turnamen Kemerdekaan Siap Bagi-bagi Duit)
"Match fee setiap pertandingan adalah Rp 50 juta dibabak penyisihan. Di babak delapan besar sebanyak Rp 75 juta, dan akan bertambah jika klub masuk semi final yakni dikisaran Rp 100 juta. Sedangkan untuk hadiah pertama akan mendapatkan uang pembinaan Rp 500 juta, Rp 300 juta untuk pemenang kedua dan Rp 100 juta untuk pemain terbaik dan klub paling sportif. Semua dana bersumber dari pihak sponsor," '' ujar Zuhairi.
Sesuai dengan statuta PSSI yang menjadi pedoman jalannya roda organisasi PSSI, maka segala bentuk turnamen maupun kompetisi sepak bola yang dilakukan oleh pihak yang tidak dikenal atau terafiliasi dengan PSSI dilarang diikuti oleh anggota PSSI. La Nyalla seakan menyindir turnamen tersebut dengan berkata jika berorganisasi harus tahu dan patuh terhadap aturan-aturan yang berlaku.
"Berorganisasi harus tahu dan patuh terhadap aturan-aturan yang berlaku. Dalam hal ini statuta PSSI, siapapun yang merupakan anggota PSSI maka diwajibkan berjalan sesuai yang tertuang di statuta tersebut," tegas Presiden PSSI, La Nyalla M Mattalitti, seperti dikutip PSSI, Minggu (5/7/2015).
Terkait turnamen Piala Kemerdekaan oleh tim Transisi. Statuta PSSI menjelaskan secara gamblang bahwa otorisasi pelaksanaan kegiatan sepak bola jatuh diranah PSSI. "Kita semua harus kembali ke panduan berorganisasi (Statuta PSSI). Turnamen tersebut berada di luar jalur dan jelas melanggar statuta. Saya himbau semua anggota untuk solid dan kembali berada di bawah naungan PSSI. Bersama-sama pasti kita bisa keluar dari masalah yang sedang kita alami ini!," himbau Presiden PSSI, La Nyalla.
Tidak hanya klub-klub sebagai anggota yang harus patuh terhadap ketentuan Statuta PSSI yang berlaku. Seluruh pelaku sepak bola juga harus taat, tidak terkecuali perangkat pertandingan.
Azwan Karim selaku Sekjen PSSI menambahkan wasit, asisten, pengawas pertandingan, Instruktur wasit harus berada di dalam koridor statuta. "Tidak ada yang perlu kita takuti selama kita pegang teguh aturan main yang ada (Statuta PSSI)," timpal Azwan.
Sekadar informasi, Piala Kemerdekaan ini direncanakan akan berlangsung pada 1 Agustus mendatang. Agar turnamen ini berlangsung menarik, maka penyelenggara dalam hal ini Tim Transisi dan Kemenpora sudah menyiapkan hadiah menarik bagi klub yang tampil sebesar Rp50 - Rp100 juta. Hal itu seperti dikemukakan anggota Tim Transisi pokja tata kelola sepak bola nasional, Zuhairi Misrawi. (Baca juga: Biar Menarik Turnamen Kemerdekaan Siap Bagi-bagi Duit)
"Match fee setiap pertandingan adalah Rp 50 juta dibabak penyisihan. Di babak delapan besar sebanyak Rp 75 juta, dan akan bertambah jika klub masuk semi final yakni dikisaran Rp 100 juta. Sedangkan untuk hadiah pertama akan mendapatkan uang pembinaan Rp 500 juta, Rp 300 juta untuk pemenang kedua dan Rp 100 juta untuk pemain terbaik dan klub paling sportif. Semua dana bersumber dari pihak sponsor," '' ujar Zuhairi.
(sha)