Federer Kritik Penggunaan Teknologi Mata Elang
A
A
A
LONDON - Roger Federer tak henti-hentinya mengecam penggunaan teknologi mata elang (HawkEye) di turnamen Wimbledon 2015. Petenis asal Swiss kembali melontarkan kritik pada alat bantu tersebut setelah ia dinilai lebih menyusahkan pertandingan.
Dilansir Reuters, Minggu (5/7/2015), kecaman Federer bermula ketika ia menyaksikan pertandingan Tomas Berdych vs Jeremy Chardy di babak pertama. Saat itu, kondisi SW19 yang sedikit gelap akibat dilangsungkan malam hari membuat pengamatan pada bola jadi sedikit terganggu, termasuk teknologi HawkEye yang juga jadi kurang maksimal.
Dalam Wimbledon kali ini, beberapa pertandingan memang dilangsungkan pada malam hari. Hal itu menyebabkan sebagian sisi lapangan jadi gelap akibat terpaan sinar matahari yang kurang merata. Imbasnya, teknologi HawkEye jadi kurang jelas memantau pertandingan jika kondisi lapangan sedikit gelap.
Melihat hal tersebut, Federer kembali melontarkan kritikan pada HawkEye. Juara tujuh kali Wimbledon mempertanyakan tingkat akurasi teknologi tersebut ketika diterapkan dalam pertandingan malam hari dengan alasan tak semestinya pertandingan jadi terganggu.
"Apa yang saya sedang perjuangkan dengan hal itu saya pikir tidak 100 persen akurat. Katakanlah hanya 99 persen baik. Menurut pendapat saya, itu masih belum 100 persen. Saya masih melihat adanya panggilan, saya tidak mengerti," ungkap Federer.
"Tapi tidak apa-apa untuk memilikinya. Karena anda tidak ingin kalah di Wimbledon hanya karena adanya satu teriakan atau panggilan tak terjawab dari seseorang. Apa yang saya tidak mengerti adalah jika kami memiliki Hawkeye, mengapa kami terus bermain di malam hari di mana Hawkeye tidak bisa tersedia? Di situlah letak ketidaksetujuan saya pada supervisor atau panitia turnamen yang membuat aturan terlalu jauh," tambahnya.
"Kami telah melihat hal itu terjadi setiap pertandingan malam hari, Hawkeye tidak tersedia namun para pemain tetap bermain. Itulah mungkin waktu ketika anda butuh solusi, anda membutuhkannya. Saya hanya berpikir, kami harus berhenti bermain ketika Hawkeye tidak tersedia lagi," pungkasnya.
Dilansir Reuters, Minggu (5/7/2015), kecaman Federer bermula ketika ia menyaksikan pertandingan Tomas Berdych vs Jeremy Chardy di babak pertama. Saat itu, kondisi SW19 yang sedikit gelap akibat dilangsungkan malam hari membuat pengamatan pada bola jadi sedikit terganggu, termasuk teknologi HawkEye yang juga jadi kurang maksimal.
Dalam Wimbledon kali ini, beberapa pertandingan memang dilangsungkan pada malam hari. Hal itu menyebabkan sebagian sisi lapangan jadi gelap akibat terpaan sinar matahari yang kurang merata. Imbasnya, teknologi HawkEye jadi kurang jelas memantau pertandingan jika kondisi lapangan sedikit gelap.
Melihat hal tersebut, Federer kembali melontarkan kritikan pada HawkEye. Juara tujuh kali Wimbledon mempertanyakan tingkat akurasi teknologi tersebut ketika diterapkan dalam pertandingan malam hari dengan alasan tak semestinya pertandingan jadi terganggu.
"Apa yang saya sedang perjuangkan dengan hal itu saya pikir tidak 100 persen akurat. Katakanlah hanya 99 persen baik. Menurut pendapat saya, itu masih belum 100 persen. Saya masih melihat adanya panggilan, saya tidak mengerti," ungkap Federer.
"Tapi tidak apa-apa untuk memilikinya. Karena anda tidak ingin kalah di Wimbledon hanya karena adanya satu teriakan atau panggilan tak terjawab dari seseorang. Apa yang saya tidak mengerti adalah jika kami memiliki Hawkeye, mengapa kami terus bermain di malam hari di mana Hawkeye tidak bisa tersedia? Di situlah letak ketidaksetujuan saya pada supervisor atau panitia turnamen yang membuat aturan terlalu jauh," tambahnya.
"Kami telah melihat hal itu terjadi setiap pertandingan malam hari, Hawkeye tidak tersedia namun para pemain tetap bermain. Itulah mungkin waktu ketika anda butuh solusi, anda membutuhkannya. Saya hanya berpikir, kami harus berhenti bermain ketika Hawkeye tidak tersedia lagi," pungkasnya.
(sha)