Komentar Mancini Soal Duel Mayweather vs Berto
A
A
A
LAS VEGAS - Suara-suara sumbang mulai bermunculan menyusul kabar duel Floyd Mayweather Jr versus Andre Berto pada 12 September mendatang. Raymond Michael Mancini misalnya, legenda tinju Amerika Serikat itu menyesalkan pemilihan lawan yang dilakukan kubu The Money di laga terakhirnya tersebut.
Mantan petinju yang dikenal dengan julukan 'Boom Boom' itu menilai Mayweather sebenarnya memiliki lawan yang sepadan seperti Gennady "GGG" Golovkin. Namun fakta berkata lain di mana pemegang sabuk juara dunia kelas welter versi WBA, WBC, dan WBO lebih memilih Berto di laga pamungkasnya, sebelum ia mengakhiri kariernya (pensiun) sebagai seorang petinju
Mancini melihat Mayweather hanya membuang-buang waktu alias mencari aman agar predikat petinju tak terkalahkan tak tercoreng. Pada saat yang sama ia juga mengerti mengapa petinju yang suka menghambur-hamburkan uang memilih Berto. Analisisnya adalah mendapatkan banyak uang tanpa risiko.
"Ini adalah pertarungan yang mengerikan bagi Berto, karena ia tidak punya dagu yang kuat. Namun demikian, dia adalah seorang petinju yang kuat dan akan melawan selama dia bisa. Di sisi lain, saya menghormati keputusan Mayweather memilih Berto," kata Mancini, seperti dikutip Boxingnews24, Kamis (23/7/2015).
Padahal, tambah Mancini, sebelumnya ada banyak petinju antre untuk menghadapi Mayweather pasca petinju tak terkalahkan menang angka atas Manny Pacquiao pada Mei lalu. Adalah Amir Khan, Shawn Porter, Golovkin, Canelo, dan Keith Thurman dianggap lawan potensial sebelum petinju bertipe Ortodoks memutuskan gantung sarung tinju alias pensiun.
Singkat kata, jika Mayweather menantang salah satu dari daftar petinju yang antre tersebut. Mancini akan mengacungkan jempol dan mengakui pria kelahiran Grand Rapids, Amerika Serikat, 24 Februari 1977 itu sebagai petinju paling top sepanjang masa. (Baca juga: Mayweather dan Berto Dikabarkan Sepakat Gelar Pertarungan)
"Tentu ada banyak petinju yang lebih baik di luar sana daripada Berto. Golovkin dan Canelo pernah secara terang-terangan mengincar Mayweather, tapi dia seakan mengabaikannya. Jika kemudian Mayweather benar-benar memilih Golovkin dan mengalahkannya, maka saya akan mengatakan dia pantas masuk dalam daftar petinju paling top sepanjang masa," tantang Mancini.
"Pertarungan Mayweather kontra Golovkin pasti akan menangkap imajinasi dari dunia tinju. Bahkan jika ia berhasil mengalahkan Golovkin, maka ia setidaknya memenangkan rasa hormat dari penggemar, media, dan petinju lain di seluruh dunia."
Mantan petinju yang dikenal dengan julukan 'Boom Boom' itu menilai Mayweather sebenarnya memiliki lawan yang sepadan seperti Gennady "GGG" Golovkin. Namun fakta berkata lain di mana pemegang sabuk juara dunia kelas welter versi WBA, WBC, dan WBO lebih memilih Berto di laga pamungkasnya, sebelum ia mengakhiri kariernya (pensiun) sebagai seorang petinju
Mancini melihat Mayweather hanya membuang-buang waktu alias mencari aman agar predikat petinju tak terkalahkan tak tercoreng. Pada saat yang sama ia juga mengerti mengapa petinju yang suka menghambur-hamburkan uang memilih Berto. Analisisnya adalah mendapatkan banyak uang tanpa risiko.
"Ini adalah pertarungan yang mengerikan bagi Berto, karena ia tidak punya dagu yang kuat. Namun demikian, dia adalah seorang petinju yang kuat dan akan melawan selama dia bisa. Di sisi lain, saya menghormati keputusan Mayweather memilih Berto," kata Mancini, seperti dikutip Boxingnews24, Kamis (23/7/2015).
Padahal, tambah Mancini, sebelumnya ada banyak petinju antre untuk menghadapi Mayweather pasca petinju tak terkalahkan menang angka atas Manny Pacquiao pada Mei lalu. Adalah Amir Khan, Shawn Porter, Golovkin, Canelo, dan Keith Thurman dianggap lawan potensial sebelum petinju bertipe Ortodoks memutuskan gantung sarung tinju alias pensiun.
Singkat kata, jika Mayweather menantang salah satu dari daftar petinju yang antre tersebut. Mancini akan mengacungkan jempol dan mengakui pria kelahiran Grand Rapids, Amerika Serikat, 24 Februari 1977 itu sebagai petinju paling top sepanjang masa. (Baca juga: Mayweather dan Berto Dikabarkan Sepakat Gelar Pertarungan)
"Tentu ada banyak petinju yang lebih baik di luar sana daripada Berto. Golovkin dan Canelo pernah secara terang-terangan mengincar Mayweather, tapi dia seakan mengabaikannya. Jika kemudian Mayweather benar-benar memilih Golovkin dan mengalahkannya, maka saya akan mengatakan dia pantas masuk dalam daftar petinju paling top sepanjang masa," tantang Mancini.
"Pertarungan Mayweather kontra Golovkin pasti akan menangkap imajinasi dari dunia tinju. Bahkan jika ia berhasil mengalahkan Golovkin, maka ia setidaknya memenangkan rasa hormat dari penggemar, media, dan petinju lain di seluruh dunia."
(bep)