Persebaya Lebih Untung Bertarung di Bali
Persebaya Lebih Untung Bertarung di Bali
A
A
A
SURABAYA - Skuat Persebaya santai menjelangpengumuman pembagian grup Piala Presiden, Kamis (13/8) besok. Pelatih Persebaya Ibnu Grahan mengatakan jika pasukannya siap bermaindi grup manapun.
Namun secara nonteknis, Persebaya akan lebih menguntungkan jika bermain di grup Bali. "Kami sudah beberapa kali menggelar TC di Bali, jadi atmosfernya tidak asing buat pemain,"ucapnya.
Selain itu, lanjut Ibnu, selama TC di Bali, Persebaya jugasempat menggelar latihan maupun pertandingan uji coba dengan memakai Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali yang rencananya akan dipakai sebagai tempat pembukaan Piala Presiden, 30 Agustus mendatang, "Pemain juga sudah hapal karakter lapangan di Bali, tidak perlu adaptasi lagi,"ujarnya.
Dari sisi finansial, Persebaya juga bisa lebih menghematakomodasi jika berada di grup Bali. Sebab, CEO Persebaya Gede Widiade memiliki hotel di Pulau Dewata. "Kebetulan Pak Gede punya hotel di sana. Mungkin lebih bisa menghemat,''ujarnya.
Dari sisi teknis, Ibnu mengaku tidak bisa menganailisis terlalu jauh karena lawan yang bakal dihadapi belum diketahui. "Belum tahu lawannya siapa, kalau main di Bali tentu kita akan satu grup dengan Pusam Bali United. Saya kira kekuatan kami seimbang,"tandasnya.
Terkait sistem pembagian grup, Mahaka Sport selaku operatorPiala Presiden sudah menegaskan jika pembagian grup tidak akan dilakukan drawing. Namun lebih ditentukan dengan pertimbangan sisi komersial pertandingan. Selain Bali, ada tiga tempat lagi yang akan dijadikan tuan rumah, yaitu Bandung (Persib), Malang (Arema), Makassar (PSM).
Jika melihat empat lokasi tuan rumah Piala Presiden, di atas kertas peluang Persebaya untuk lolos dari babak penyisihan lebih terbuka jika berada di grup Bali atau Makassar daripada harus menghadapi tuan rumah Arema maupun Persib Bandung.
Selama ini Arema dikenal sebagai musuh bebuyutan Persebaya. Kedua tim ini juga sudah lama tidak bersua dalam pertandingan. "Bermain di mana pun kita siap. Termasuk di Malang juga tidak ada masalah. Tidak perlu ada yang ditakuti,"tandasnya.
Dari sisi persiapan, Persebaya juga sudah mulai matang. Termasuk menggelar uji coba melawan Persekap Pasuruan di Lapangan Sier, Surabaya, Rabu (11/8), yang berakhir dengan skor imbang 1-1.
"Cukup puas, ini uji coba dan latihan pertama dengan pemain lebih lengkap. Skema dan penempatan posisi masing-masing pemain, sudah sesuai. Meski ada kekurangan akan kita benahi lagi, "ucapnya.
Namun secara nonteknis, Persebaya akan lebih menguntungkan jika bermain di grup Bali. "Kami sudah beberapa kali menggelar TC di Bali, jadi atmosfernya tidak asing buat pemain,"ucapnya.
Selain itu, lanjut Ibnu, selama TC di Bali, Persebaya jugasempat menggelar latihan maupun pertandingan uji coba dengan memakai Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali yang rencananya akan dipakai sebagai tempat pembukaan Piala Presiden, 30 Agustus mendatang, "Pemain juga sudah hapal karakter lapangan di Bali, tidak perlu adaptasi lagi,"ujarnya.
Dari sisi finansial, Persebaya juga bisa lebih menghematakomodasi jika berada di grup Bali. Sebab, CEO Persebaya Gede Widiade memiliki hotel di Pulau Dewata. "Kebetulan Pak Gede punya hotel di sana. Mungkin lebih bisa menghemat,''ujarnya.
Dari sisi teknis, Ibnu mengaku tidak bisa menganailisis terlalu jauh karena lawan yang bakal dihadapi belum diketahui. "Belum tahu lawannya siapa, kalau main di Bali tentu kita akan satu grup dengan Pusam Bali United. Saya kira kekuatan kami seimbang,"tandasnya.
Terkait sistem pembagian grup, Mahaka Sport selaku operatorPiala Presiden sudah menegaskan jika pembagian grup tidak akan dilakukan drawing. Namun lebih ditentukan dengan pertimbangan sisi komersial pertandingan. Selain Bali, ada tiga tempat lagi yang akan dijadikan tuan rumah, yaitu Bandung (Persib), Malang (Arema), Makassar (PSM).
Jika melihat empat lokasi tuan rumah Piala Presiden, di atas kertas peluang Persebaya untuk lolos dari babak penyisihan lebih terbuka jika berada di grup Bali atau Makassar daripada harus menghadapi tuan rumah Arema maupun Persib Bandung.
Selama ini Arema dikenal sebagai musuh bebuyutan Persebaya. Kedua tim ini juga sudah lama tidak bersua dalam pertandingan. "Bermain di mana pun kita siap. Termasuk di Malang juga tidak ada masalah. Tidak perlu ada yang ditakuti,"tandasnya.
Dari sisi persiapan, Persebaya juga sudah mulai matang. Termasuk menggelar uji coba melawan Persekap Pasuruan di Lapangan Sier, Surabaya, Rabu (11/8), yang berakhir dengan skor imbang 1-1.
"Cukup puas, ini uji coba dan latihan pertama dengan pemain lebih lengkap. Skema dan penempatan posisi masing-masing pemain, sudah sesuai. Meski ada kekurangan akan kita benahi lagi, "ucapnya.
(aww)
Explore More