Masa Depan Red Bull di F1 2016 Masih Gelap
A
A
A
SOCHI - Masa depan tim Red Bull untuk berlaga di Formula 1 2016 masih gelap menyusul belum dapat pemasok mesin. Tim asal Austria itu bahkan disebut makin berpeluang besar meninggalkan pentas balap musim depan.
Musim ini, Red Bull terseok-seok di klasemen konstruktor setelah kalah bersaing dengan Mercedes, Ferrari dan Williams-Mercedes. Pembalapnya seperti Daniel Ricciardo serta Max Verstappen juga gagal bersinar setelah terlempar dari posisi lima besar.
Kondisi itu membuat Red Bull berniat mencari pemasok mesin baru setelah mengaku kecewa dengan performa Renault. Sayang, Ferrari dan Mercedes yang didekatinya justru menolak mentah-mentah. Terakhir, Red Bull dikabarkan kembali melakukan pembicaraan dengan Renault membahas kerjasamanya.
"Situasinya sangat cair, masih ada potensi kata sepakat dari Ferrari dan kembali berbicara dengan Renault. Tapi juga ada kemungkinan mereka akan keluar dari F1," beber Sky Sports, Jumat (9/10/2015).
Soal penolakan Ferrari, Maurizio Arrivabene mengatakan Red Bull dinilai terlambat mengajukan tawaran kepada timnya. Pasalnya, tim kuda jingkrak sejatinya siap jadi pemasok mesin andai punya banyak waktu untuk berpikir.
"Mereka mengajukan tawaran setelah balapan di Monza. Jika itu terjadi pada Juni, kami mungkin punya waktu yang cukup untuk berpikir kolaborasi. Itu bukan yang F1 kerjakan," jelasnya.
Musim ini, Red Bull terseok-seok di klasemen konstruktor setelah kalah bersaing dengan Mercedes, Ferrari dan Williams-Mercedes. Pembalapnya seperti Daniel Ricciardo serta Max Verstappen juga gagal bersinar setelah terlempar dari posisi lima besar.
Kondisi itu membuat Red Bull berniat mencari pemasok mesin baru setelah mengaku kecewa dengan performa Renault. Sayang, Ferrari dan Mercedes yang didekatinya justru menolak mentah-mentah. Terakhir, Red Bull dikabarkan kembali melakukan pembicaraan dengan Renault membahas kerjasamanya.
"Situasinya sangat cair, masih ada potensi kata sepakat dari Ferrari dan kembali berbicara dengan Renault. Tapi juga ada kemungkinan mereka akan keluar dari F1," beber Sky Sports, Jumat (9/10/2015).
Soal penolakan Ferrari, Maurizio Arrivabene mengatakan Red Bull dinilai terlambat mengajukan tawaran kepada timnya. Pasalnya, tim kuda jingkrak sejatinya siap jadi pemasok mesin andai punya banyak waktu untuk berpikir.
"Mereka mengajukan tawaran setelah balapan di Monza. Jika itu terjadi pada Juni, kami mungkin punya waktu yang cukup untuk berpikir kolaborasi. Itu bukan yang F1 kerjakan," jelasnya.
(rus)