Soal Indonesian Super Cup, Ini Sikap Klub ISL
A
A
A
MALANG - Ketidakjelasan kompetisi reguler membuat klub hanya bisa berharap turnamen seperti halnya Piala Presiden yang bakal tuntas akhir pekan ini. Kabar yang beredar, bakal ada turnamen lagi yang melibatkan klub-klub Indonesia Super League (ISL) pada November nanti.
Turnamen itu sementara ini diketahui bernama Indonesian Super Cup (ISC) yang nyaris serupa dengan Piala Presiden. Pihak PSM Makassar yang pertama mengembuskan kabar tersebut dan rencananya dipusatkan di Malang dan Bali. Sayang, belum ada kepastian lebih rinci.
Klub-klub pun belum antusias dan masih 'wait and see' terkait penyelenggaraan turnamen tersebut. "Kami belum diberitahu. Bahkan siapa penyelenggaranya juga belum ada informasi lebih detik. Kita tunggu saja bagaimana kepastiannya," kata Bagoes Cahyo Yuwono, Manajer Persegres Gresik United.
Dia menyatakan Persegres siap mengikuti turnamen lagi walaupun sebenarnya lebih menginginkan digelarnya ISL. "Kalau disuruh memilih, jelas pilih ISL karena itu tujuan utama klub. Tapi kalau ada turnamen lagi, ya kami siap kalau dilibatkan," lanjut Bagoes.
Sikap serupa juga diutarakan Persela Lamongan yang selalu siap mengikuti turnamen sejauh itu memberikan efek positif untuk tim. Namun sejauh ini Laskar Joko Tingkir juga belum menerima pemberitahuan resmi soal kabar adanya turnamen ISC pada November nanti.
"Kami belum menerima kabar apa-apa soal turnamen berikutnya. Saya dengar dari media memang ada turnamen lagi pada akhir tahun, tapi kami sendiri sama sekali belum tahu siapa penyelenggaranya dan bagaimana formatnya," ucap Manajer Persela Lamongan Yunan Achmadi.
Kalau pun turnamen itu jadi digelar, Persela bersedia ikut jika dilibatkan menjadi salah satu kontestan. Sama seperti Piala Presiden lalu, tim asal Kota Soto tinggal mengumpulkan pemain yang sementara ini vakum dari aktivitas tim. Pelatih Didik Ludiyanto juga bisa kembali dioptimalkan sebagai caretaker.
"Kalau ada kepastian, baru akan mengumpulkan tim. Tapi kalau masih simpang-siur, Persela belum bisa apa-apa. Sangat berisiko kalau mengumpulkan tim kemudian turnamennya tidak jelas. Kasihan pemain nanti," terang dia.
Baik Persela maupun Persegres hanya sekadar numpang lewat di Piala Presiden 2015.
Dari Malang, Arema Cronus juga belum berkomentar gamblang soal turnamen ISC, walau disebut sebagai salah satu tuan rumah.
"Kami siap saja menjadi tuan rumah lagi. Tapi sampai saat ini belum ada kepastian soal turnamen baru setelah Piala Presiden,"ujar General Manager Arema Ruddy Widodo.
Pada November nanti, agenda Arema yang hampir pasti adalah menjadi 'bintang tamu' di acara ulang tahun Persis Solo ke-92. Rencananya Arema diajak bertanding di Stadion Manahan pada 8 November. Petinggi Arema sudah bertemu dengan manajemen Persis Solo saat semifinal Piala Presiden.
Turnamen itu sementara ini diketahui bernama Indonesian Super Cup (ISC) yang nyaris serupa dengan Piala Presiden. Pihak PSM Makassar yang pertama mengembuskan kabar tersebut dan rencananya dipusatkan di Malang dan Bali. Sayang, belum ada kepastian lebih rinci.
Klub-klub pun belum antusias dan masih 'wait and see' terkait penyelenggaraan turnamen tersebut. "Kami belum diberitahu. Bahkan siapa penyelenggaranya juga belum ada informasi lebih detik. Kita tunggu saja bagaimana kepastiannya," kata Bagoes Cahyo Yuwono, Manajer Persegres Gresik United.
Dia menyatakan Persegres siap mengikuti turnamen lagi walaupun sebenarnya lebih menginginkan digelarnya ISL. "Kalau disuruh memilih, jelas pilih ISL karena itu tujuan utama klub. Tapi kalau ada turnamen lagi, ya kami siap kalau dilibatkan," lanjut Bagoes.
Sikap serupa juga diutarakan Persela Lamongan yang selalu siap mengikuti turnamen sejauh itu memberikan efek positif untuk tim. Namun sejauh ini Laskar Joko Tingkir juga belum menerima pemberitahuan resmi soal kabar adanya turnamen ISC pada November nanti.
"Kami belum menerima kabar apa-apa soal turnamen berikutnya. Saya dengar dari media memang ada turnamen lagi pada akhir tahun, tapi kami sendiri sama sekali belum tahu siapa penyelenggaranya dan bagaimana formatnya," ucap Manajer Persela Lamongan Yunan Achmadi.
Kalau pun turnamen itu jadi digelar, Persela bersedia ikut jika dilibatkan menjadi salah satu kontestan. Sama seperti Piala Presiden lalu, tim asal Kota Soto tinggal mengumpulkan pemain yang sementara ini vakum dari aktivitas tim. Pelatih Didik Ludiyanto juga bisa kembali dioptimalkan sebagai caretaker.
"Kalau ada kepastian, baru akan mengumpulkan tim. Tapi kalau masih simpang-siur, Persela belum bisa apa-apa. Sangat berisiko kalau mengumpulkan tim kemudian turnamennya tidak jelas. Kasihan pemain nanti," terang dia.
Baik Persela maupun Persegres hanya sekadar numpang lewat di Piala Presiden 2015.
Dari Malang, Arema Cronus juga belum berkomentar gamblang soal turnamen ISC, walau disebut sebagai salah satu tuan rumah.
"Kami siap saja menjadi tuan rumah lagi. Tapi sampai saat ini belum ada kepastian soal turnamen baru setelah Piala Presiden,"ujar General Manager Arema Ruddy Widodo.
Pada November nanti, agenda Arema yang hampir pasti adalah menjadi 'bintang tamu' di acara ulang tahun Persis Solo ke-92. Rencananya Arema diajak bertanding di Stadion Manahan pada 8 November. Petinggi Arema sudah bertemu dengan manajemen Persis Solo saat semifinal Piala Presiden.
(aww)