Persib Pesimistis Juara Piala Jenderal Soedirman, Ada Apa?
A
A
A
BANDUNG - Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman realistis dengan peluang menjuarai Piala Jenderal Soedirman 2015. Masa persiapan yang mepet, tidak ada jaminan kontrak, hingga minimnya jumlah pemain dalam latihan menjadi alasan Djanur.
Hingga kini, manajemen masih bertahan dengan keputusannya hanya membayar tim per pertandingan. Sementara dalam latihan, selama dua hari ini hanya ada 10 pemain yang berlatih.
Pasalnya, lima pemain seperti Firman Utina, Zulham Zamrun, Abdulrahman, Jajang Sukmara, Makan Konate masih berlaga di Habibie Cup dan sisanya sepertiMuhammad Ridwan, Supardi Nasir, Achmad Jufriyanto, Vladimir Vujovic, Hariono, Tony Sucipto, I Made Wirawan, Shahar Ginanjar masih berada di kampung halamannya.
"Sebetulnya kita ingin berbicara jauh di turnamen ini. Namun lihat persiapan kita seperti ini (minim pemain) ya realistis saja. Sampai saat ini dan mungkin sampai keberangkatan (ke Surabaya) kita tidak akan lengkap. Dan sulitnya pemain juga tidak dikontrak. Saya sedang berpikir antisipasinya seperti apa,"ujar Djanur saat ditemui seusai memimpin sesi latihan di Lapangan Sesko AD, Gatot Subroto Bandung, Selasa (3/11).
Djanur pun merasa kurang percaya diri karena situasi dan kondisi jelas tidak menguntungkan timnya. Apalagi turnamen tersebut akan dihelat tepat 14 November mendatang.
"Seperti kita tahu‎ bahwa tuntutannya di Persib selalu harus menjadi yang terbaik sedangkan kondisi timnya seperti ini. Ya, pastilah sangat menguras pikiran," ungkapnya.
Pelatih asal Majalengka ini menilai sejak bergabung dengan Persib tepat awal musim 2013 silam, kondisi seperti ini baru dialaminya. "Apalagi setelah kita punya predikat juara, orang ingin melihat penampilan tim juara seperti apa di turnamen berikutnya. Tapi persiapan ini sulit," tambahnya.
Meski begitu, Djanur mengaku akan berupaya semaksimal mungkin mengeluarkan 'jarum dalam jerami' agarpredikat juara tetap melekat di tubuh tim Maung Bandung. "Sebetulnya boleh dikatakan saya tidak siap dengan turnamen ini (Piala Jenderal Sudirman). Tapi kan gak mungkin juga kalau kita gak ikut,"katanya.
Terkait mengenai pembagian grup di turnamen Piala Jenderal Soedirman, pelatih berdarah Sunda ini mengaku tidak mempermasalahkannya sekalipun satu grup bersamaSurabaya United, Pusamania Borneo FC, Persela Lamongan dan PS TNI.
"Di grup kita ada Surabaya United sebagai tuan rumah ada Pusamania Borneo FC yang menyulitkan kita di Piala Presiden kemarin. Kita ingin berbicara di tim, begitu juga di grup yang lain ada Bali United, Semen Padang, Mitra Kukar, Persija, sama saja di setiap grup ada kandidat juara yang sudah punya tim yang lengkap," ungkapnya.
"Pembagian grup sama saja ada tim unggulan di setiap grupnya. Artinya sama saja mau masuk di grup mana juga karena sama-sama berat masing-masing grup ada tim favorit," sambungnya.
Selain menilai Surabaya United yang tidak bisa dianggap enteng lantaran bertindak sebagai tuan rumah, lalu ada Pusamania Borneo FC yang kerap menyulitkan pasukannya. PS TNI pun dipastikan akan memberikan ancaman, mengingat bermaterikan para pemain tim nasional (timnas).
"Yang pasti berharap tidak ada halangan buat kita untuk lolos dari zona grup. Karena sudah dipastikan yang lolos grup hanya dua tim saja. Kecuali jadi peringkat tiga terbaik,"pungkasnya.
Hingga kini, manajemen masih bertahan dengan keputusannya hanya membayar tim per pertandingan. Sementara dalam latihan, selama dua hari ini hanya ada 10 pemain yang berlatih.
Pasalnya, lima pemain seperti Firman Utina, Zulham Zamrun, Abdulrahman, Jajang Sukmara, Makan Konate masih berlaga di Habibie Cup dan sisanya sepertiMuhammad Ridwan, Supardi Nasir, Achmad Jufriyanto, Vladimir Vujovic, Hariono, Tony Sucipto, I Made Wirawan, Shahar Ginanjar masih berada di kampung halamannya.
"Sebetulnya kita ingin berbicara jauh di turnamen ini. Namun lihat persiapan kita seperti ini (minim pemain) ya realistis saja. Sampai saat ini dan mungkin sampai keberangkatan (ke Surabaya) kita tidak akan lengkap. Dan sulitnya pemain juga tidak dikontrak. Saya sedang berpikir antisipasinya seperti apa,"ujar Djanur saat ditemui seusai memimpin sesi latihan di Lapangan Sesko AD, Gatot Subroto Bandung, Selasa (3/11).
Djanur pun merasa kurang percaya diri karena situasi dan kondisi jelas tidak menguntungkan timnya. Apalagi turnamen tersebut akan dihelat tepat 14 November mendatang.
"Seperti kita tahu‎ bahwa tuntutannya di Persib selalu harus menjadi yang terbaik sedangkan kondisi timnya seperti ini. Ya, pastilah sangat menguras pikiran," ungkapnya.
Pelatih asal Majalengka ini menilai sejak bergabung dengan Persib tepat awal musim 2013 silam, kondisi seperti ini baru dialaminya. "Apalagi setelah kita punya predikat juara, orang ingin melihat penampilan tim juara seperti apa di turnamen berikutnya. Tapi persiapan ini sulit," tambahnya.
Meski begitu, Djanur mengaku akan berupaya semaksimal mungkin mengeluarkan 'jarum dalam jerami' agarpredikat juara tetap melekat di tubuh tim Maung Bandung. "Sebetulnya boleh dikatakan saya tidak siap dengan turnamen ini (Piala Jenderal Sudirman). Tapi kan gak mungkin juga kalau kita gak ikut,"katanya.
Terkait mengenai pembagian grup di turnamen Piala Jenderal Soedirman, pelatih berdarah Sunda ini mengaku tidak mempermasalahkannya sekalipun satu grup bersamaSurabaya United, Pusamania Borneo FC, Persela Lamongan dan PS TNI.
"Di grup kita ada Surabaya United sebagai tuan rumah ada Pusamania Borneo FC yang menyulitkan kita di Piala Presiden kemarin. Kita ingin berbicara di tim, begitu juga di grup yang lain ada Bali United, Semen Padang, Mitra Kukar, Persija, sama saja di setiap grup ada kandidat juara yang sudah punya tim yang lengkap," ungkapnya.
"Pembagian grup sama saja ada tim unggulan di setiap grupnya. Artinya sama saja mau masuk di grup mana juga karena sama-sama berat masing-masing grup ada tim favorit," sambungnya.
Selain menilai Surabaya United yang tidak bisa dianggap enteng lantaran bertindak sebagai tuan rumah, lalu ada Pusamania Borneo FC yang kerap menyulitkan pasukannya. PS TNI pun dipastikan akan memberikan ancaman, mengingat bermaterikan para pemain tim nasional (timnas).
"Yang pasti berharap tidak ada halangan buat kita untuk lolos dari zona grup. Karena sudah dipastikan yang lolos grup hanya dua tim saja. Kecuali jadi peringkat tiga terbaik,"pungkasnya.
(aww)