Celana Pink Cotto Bawa Sial, Canelo Curi Sabuk Juara WBC
A
A
A
LAS VEGAS - Saul 'Canelo' Alvarez sukses mencuri sabuk juara kelas menangah versi WBC milik Miguel Cotto dalam pertarungan yang berlangsung di Mandalay Bay, Las Vegas, Minggu (22/11/2015). Ketiga hakim di pertarungan ini memberikan nilai kepada petinju lebih muda sepuluh tahun dari lawannya dengan 117-111, 119-109, 118-110.
Ini adalah kekalahan pertamanya sejak Cotto memenangkan duel mempertahankan sabuk juara WBC melawan Daniel Geale pada Juni lalu. Berarti rencana Dewan Tinju Dunia (WBC) untuk melihat petinju Meksiko memenangkan pertarungan kesapaian.
Kemenangan Canelo seperti mengingatkan rencana WBC dimana Dewan Tinju Dunia berharap agar dia bisa mencuri sabuk juara milik Cotto. Alasannya karena mereka sudah tak lagi siap untuk mengakui Junito julukan petinju Puerto Rico sebagai pemegang juara kelas menengah.
Sebab petinju berusia 35 tahun itu tidak mematuhi perjanjian yang sudah ditandatangani sebelumnya bahwa jika ia melanggar aturan untuk membayar uang tambahan sebesar USD300.000 atau sekira Rp4.1 miliar, maka dia harus siap kehilangan gelar. (Baca juga: WBA Dukung Miguel Cotto Soal Pengakuan Sabuk Juara WBC)
Jalannya pertarungan
Cotto berusaha mengontrol fisik dengan menyimpan pukulan jab dengan baik. Meskipun beberapa kali Canelo mengancam melalui pukulan kombinasinya, namun petinju Meksiko tersebut masih gagal untuk menyentuh kepala sang pemegang gelar.
Pertarungan semakin menarik saat memasuki ronde kedua hingga keempat. Kedua petinju saling jual beli pukulan, namun Cotto terlihat leluasa dalam menjaga ritme pertarungan dengan menampilkan kecepatan kakinya. Sehingga ia dengan mudah melepaskan kombinasi pukulan jab ke arah Canelo.
Disisi lain, Canelo memaksimalkan postur tubuhnya dengan baik. Ia beberapa kali mengancam Cotto melalui pukulan keras dan mencoba untuk memenangkan duel dengan kemenangan KO. Namun kecepatan kaki dan pertahanan petinju berkepala plontos patut diacungi jempol, karena dia berhasil menghindari pukulan lawannya tersebut.
Sepertinya harga yang dikeluarkan ribuan penonton setimpal dengan pertarungan yang dipertontonkan Cotto versus Canelo di Mandalay Bay. Karena kedua petinju terus bergerak dan mencari celah bagaimana menjatuhkan lawannya tersebut.
Fisik kedua petinju mulai diuji saat memasuki ronde kedelapan. Ya, Cotto yang lebih tua sepuluh tahun dari Canelo mulai sempoyongan lantaran lawannya menghujaninya lewat kombinasi pukulan jab. Tapi petinju bertato itu tak kehilangan akal, ia mulai melakukan counter dan membuat lawannya menyentuh tali.
Ini adalah kekalahan pertamanya sejak Cotto memenangkan duel mempertahankan sabuk juara WBC melawan Daniel Geale pada Juni lalu. Berarti rencana Dewan Tinju Dunia (WBC) untuk melihat petinju Meksiko memenangkan pertarungan kesapaian.
Kemenangan Canelo seperti mengingatkan rencana WBC dimana Dewan Tinju Dunia berharap agar dia bisa mencuri sabuk juara milik Cotto. Alasannya karena mereka sudah tak lagi siap untuk mengakui Junito julukan petinju Puerto Rico sebagai pemegang juara kelas menengah.
Sebab petinju berusia 35 tahun itu tidak mematuhi perjanjian yang sudah ditandatangani sebelumnya bahwa jika ia melanggar aturan untuk membayar uang tambahan sebesar USD300.000 atau sekira Rp4.1 miliar, maka dia harus siap kehilangan gelar. (Baca juga: WBA Dukung Miguel Cotto Soal Pengakuan Sabuk Juara WBC)
Jalannya pertarungan
Cotto berusaha mengontrol fisik dengan menyimpan pukulan jab dengan baik. Meskipun beberapa kali Canelo mengancam melalui pukulan kombinasinya, namun petinju Meksiko tersebut masih gagal untuk menyentuh kepala sang pemegang gelar.
Pertarungan semakin menarik saat memasuki ronde kedua hingga keempat. Kedua petinju saling jual beli pukulan, namun Cotto terlihat leluasa dalam menjaga ritme pertarungan dengan menampilkan kecepatan kakinya. Sehingga ia dengan mudah melepaskan kombinasi pukulan jab ke arah Canelo.
Disisi lain, Canelo memaksimalkan postur tubuhnya dengan baik. Ia beberapa kali mengancam Cotto melalui pukulan keras dan mencoba untuk memenangkan duel dengan kemenangan KO. Namun kecepatan kaki dan pertahanan petinju berkepala plontos patut diacungi jempol, karena dia berhasil menghindari pukulan lawannya tersebut.
Sepertinya harga yang dikeluarkan ribuan penonton setimpal dengan pertarungan yang dipertontonkan Cotto versus Canelo di Mandalay Bay. Karena kedua petinju terus bergerak dan mencari celah bagaimana menjatuhkan lawannya tersebut.
Fisik kedua petinju mulai diuji saat memasuki ronde kedelapan. Ya, Cotto yang lebih tua sepuluh tahun dari Canelo mulai sempoyongan lantaran lawannya menghujaninya lewat kombinasi pukulan jab. Tapi petinju bertato itu tak kehilangan akal, ia mulai melakukan counter dan membuat lawannya menyentuh tali.
(bbk)