PSIS Semarang Beri Kesempatan Amunisi Lokal
A
A
A
SEMARANG - PSIS Semarang memberikan kesempatan kepada para pemain lokal untuk bergabung dengan tim di musim 2016. Kendati mayoritas masih menggunakan tenaga musim lalu, Mahesa Jenar masih membuka peluang hadirnya wajah baru.
Karena diperkirakan tidak semua pemain bisa kembali dikumpulkan, setelah memperkuat tim lain, atau pun tempat asal pemain tersebut yang berada di luar provinsi.
''Nanti dilihat sesuai kebutuhan saja, perlu didiskusikan dengan pelatih. Siapa yang bisa kembali bergabung dan mana yang berhalangan, itu akan dicarikan penggantinya,''kata Direktur Teknik PSIS Semarang Setyo Agung Nugroho, Selasa (22/12).
Setyo mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum mengetahui, mana pemain yang bertahan, atau pemain yang memutuskan pergi, karena tim baru dikumpulkan pada Februari 2016.
Pemain PSIS musim lalu seperti Safrudin Tahar, belum bisa dipastikan akan kembali merapat. Karenanya, harus diantisipasi dan dicarikan pemain alternatif, jika benar-benar bakal hengkang.
”Itu nanti bisa diambilkan pemain dari klub anggota Pengcab PSSI Kota Semarang atau pemain (Semarang) yang membela klub luar, setelah kontraknya tidak diperpanjang. Ada pemain Semarang seperti Awan Seto, Septian David Maulana, dan M Ridwan, yang bisa digunakan jasanya,”papar dia.
Musim 2015, Mahesa Jenar juga melakukan seleksi pemain lokal. Saat itu yang tersaring didominasi dari PS USM, di antaranya Dani Raharjanto, Tegar Pribadi dan Ahmad Agung. Kemudian ada juga pemain dari U-21 klub-klub Indonesia Super League (ISL), seperti Yogi Ardianto dan Anhar Latif (Aan).
Dari beberapa nama tersebut, Ahmad Agung lah yang berhasil mencuri perhatian tim pelatih, sehingga bisa menempatkannya menjadi pemain utama.
Penjaringan talenta lokal akan kembali diulangi pada musim 2016. Namun, manajemen tidak bisa menjamin mereka bakal bergabung karena juga harus memenuhi banyak aspek.
”Kami butuh pemain muda, sekaligus juga punya kecepatan, sing penting kenceng-kenceng. Kalau pun sudah dipastikan tidak ada yang memenuhi syarat, baru kami buka lamaran untuk pemain dari luar Semarang,” ucapnya.
Di musim ini, pemain PSIS juga dihuni oleh pemain dari luar Jawa Tengah. Ada Indra Setiawan dan Bakori Andreas, dua pemain sayap, yang berasal dari Jawa Timur. Bakori Andreas sempat menjalani trial bersama Arema Cronus, namun batal bergabung.
PSIS mayoritas dihuni pemain dari provinsi ini seperti Fauzan Fajri dari Purbalingga, dan M Arifin serta Welly Siagian, seorang defender sama-sama berasal dari Cilacap.
Pada barisan depan, juga ada nama Johan Yoga Utama, pemain yang sempat bergabung dengan PSM Makassar, Martapura FC, dan Persis Solo. Kehadiran mereka sangat vital bagi tim, karena selama ini dipercaya menjadi pemain utama.
Karena diperkirakan tidak semua pemain bisa kembali dikumpulkan, setelah memperkuat tim lain, atau pun tempat asal pemain tersebut yang berada di luar provinsi.
''Nanti dilihat sesuai kebutuhan saja, perlu didiskusikan dengan pelatih. Siapa yang bisa kembali bergabung dan mana yang berhalangan, itu akan dicarikan penggantinya,''kata Direktur Teknik PSIS Semarang Setyo Agung Nugroho, Selasa (22/12).
Setyo mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum mengetahui, mana pemain yang bertahan, atau pemain yang memutuskan pergi, karena tim baru dikumpulkan pada Februari 2016.
Pemain PSIS musim lalu seperti Safrudin Tahar, belum bisa dipastikan akan kembali merapat. Karenanya, harus diantisipasi dan dicarikan pemain alternatif, jika benar-benar bakal hengkang.
”Itu nanti bisa diambilkan pemain dari klub anggota Pengcab PSSI Kota Semarang atau pemain (Semarang) yang membela klub luar, setelah kontraknya tidak diperpanjang. Ada pemain Semarang seperti Awan Seto, Septian David Maulana, dan M Ridwan, yang bisa digunakan jasanya,”papar dia.
Musim 2015, Mahesa Jenar juga melakukan seleksi pemain lokal. Saat itu yang tersaring didominasi dari PS USM, di antaranya Dani Raharjanto, Tegar Pribadi dan Ahmad Agung. Kemudian ada juga pemain dari U-21 klub-klub Indonesia Super League (ISL), seperti Yogi Ardianto dan Anhar Latif (Aan).
Dari beberapa nama tersebut, Ahmad Agung lah yang berhasil mencuri perhatian tim pelatih, sehingga bisa menempatkannya menjadi pemain utama.
Penjaringan talenta lokal akan kembali diulangi pada musim 2016. Namun, manajemen tidak bisa menjamin mereka bakal bergabung karena juga harus memenuhi banyak aspek.
”Kami butuh pemain muda, sekaligus juga punya kecepatan, sing penting kenceng-kenceng. Kalau pun sudah dipastikan tidak ada yang memenuhi syarat, baru kami buka lamaran untuk pemain dari luar Semarang,” ucapnya.
Di musim ini, pemain PSIS juga dihuni oleh pemain dari luar Jawa Tengah. Ada Indra Setiawan dan Bakori Andreas, dua pemain sayap, yang berasal dari Jawa Timur. Bakori Andreas sempat menjalani trial bersama Arema Cronus, namun batal bergabung.
PSIS mayoritas dihuni pemain dari provinsi ini seperti Fauzan Fajri dari Purbalingga, dan M Arifin serta Welly Siagian, seorang defender sama-sama berasal dari Cilacap.
Pada barisan depan, juga ada nama Johan Yoga Utama, pemain yang sempat bergabung dengan PSM Makassar, Martapura FC, dan Persis Solo. Kehadiran mereka sangat vital bagi tim, karena selama ini dipercaya menjadi pemain utama.
(aww)