Rafael Nadal Kasihan dengan Banitez

Rabu, 06 Januari 2016 - 09:59 WIB
Rafael Nadal Kasihan dengan Banitez
Rafael Nadal Kasihan dengan Banitez
A A A
DOHA - Rafael Nadal merasa kasihan dengan karier Rafa Banitez yang berhenti ditengah jalan setelah Presiden Real Madrid resmi menyerahkan dokumen pemecatan kepada mantan juru taktik Napoli di awal pekan ini. Hal itu disampaikan petenis Spanyol usai menyelesaikan pertandingan di putaran pertama Qatar Terbuka 2016 dengan mengalahkan P. Carreno Busta 6-7, 6-3, 6-1.

"Saya minta maaf kepada Benitez bahwa ia tidak mengalami kesuksesan yang diharapkan. Sulit untuk memulai sebuah proyek baru, jadi saya merasa sangat kasihan padanya. Tapi jika perasaan itu perlu perubahan, saya pikir Zidane adalah posisi yang sempurna saat ini," ungkap Nadal seperti dikutip DailyMail, Rabu (6/1/2016).

Tak hanya merasa kasihan dengan Benitez, petenis kidal tersebut juga memberikan sambutan positif atas terpilihnya Zidane sebagai arsitek baru di Santiago Bernabeu. Menurutnya, penunjukkan mantan bintang Madrid itu adalah hal yang sempurna. (Baca juga: Hot News: Real Madrid Resmi Pecat Benitez)

"Zidane adalah sejarah olahraga, sepak bola, dan dia bagian dari sejarah Real Madrid. Saya tahu dia. Ia orang yang baik dan orang yang rendah hati, dan saya pikir dia layak berada di Madrid. Sudah jelas bahwa dia baik untuk para pemain. Ini baik bahwa, sebagai salah satu klub yang paling penting di dunia, Real Madrid memiliki seseorang seperti dia di kursi kepelatihan dalam mengelola klub, dan saya senang untuknya. Saya ingin Zidane selalu mendapat keberuntungan," tambah Nadal.

Di babak kedua nanti, Nadal akan berhadapan dengan Robin Haase. Petenis Belanda itu sukses menyudahi perlawanan Aslan Karatsev melalui pertarungan sengit tiga set 5-7, 6-1, dan 7-5.

Berikut lima fakta tentang Zidane: (Baca juga: Zidane, Prancis Pertama Tukangi Madrid)

1. Zidane dibesarkan di Marseille dan ia menjadi terkenal bersama Bordeaux. Pemain serba bisa ini berhasil mengantarkan timnya merebut trofi juara Liga Prancis pada 1996. Popularitasnya makin dikenal ketika pindah ke Juventus dan Real Madrid pada 2001.

2. Pada musim pertamanya di Madrid, Zidane menulis cerita yang mengesankan selama berada di klub dengan mencetak gol melalui tendangan voli sekaligus memenangkan pertandingan final Liga Champions 2002 melawan Bayer Leverkusen di Glasgow. Setahun kemudian, dia terpilih sebagai pemain terbaik dunia untuk ketiga kalinya dan ini belum pernah terjadi sebelumnya.

3. Pemain yang akrab disapa Zizou itu diasumsikan sebagai superstar dunia setelah mengantarkan Prancis merebut Piala Dunia 1998 dengan mengalahkan Brasil 3-0 di partai puncak yang berlangsung di Stade de Perancis.

4. Kariernya mulai meredup kala tampil bersama timnas Prancis di Piala Dunia 2006. Saat itu ia terlibat pertengkaran dengan Marco Materazzi yang berakibat kartu merah. Prancis pun harus merelakan gelar setelah kalah 3-5 melalui drama adu penalti melawan Italia.

5. Tiga tahun berselang, Presiden Madrid Florentino Perez menunjuk Zidane sebagai penasehat pada 2009 dan direktur olahraga klub pada tahun 2011. Pada 2013-14 ia menjadi asisten pelatih untuk Carlo Ancelotti sebagai klub memenangkan Liga Champions. Setelah itu, Perez menunjuk dia sebagai pelatih untuk tim B Real Madrid, Castilla, meskipun kurang lencana pembinaan yang diperlukan.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5867 seconds (0.1#10.140)