Nakamoto: Rossi Bukan Tuhan
A
A
A
TOKYO - Valentino Rossi adalah legenda hidup MotoGP. Tak pelak, keberadaannya seringkali menjadi daya tarik tersendiri di kalangan penggemar. Saking populernya, setiap perkataan juara dunia sembilan kali selalu diamini oleh fans setia The Doctor, meskipun dia sebenarnya berada dalam posisi salah.
Analisa itu bukan isapan jempol belaka. Rossi pernah membuktikannya di musim lalu ketika ia melakukan kesalahan dengan menendang Marc Marquez di dua seri terakhir. Dorna selaku pemegang hak komersial MotoGP bersama Race Direction akhirnya menjatuhkan sanksi kepada kekasih Linda Morselli dengan memulai balapan seri terahkhir di Valencia dari posisi buncit.
Alhasil, Rossi gagal mengamankan gelar juara kesepuluh sepanjang kariernya yang sudah berada di depan mata. Dari kacamata Wakil Presiden HRC Shuhei Nakamoto, pembalap berusia 36 tahun itu memang memerlukan musuh di trek. Dia mengklaim ini salah satu bagian dari mentalitas pembalap berkebangsaan Italia tersebut.
"Faktanya adalah apa yang dikatakan Valentino terhadap insiden tersebut bahwa 50 persen dari fans setianya percaya. Ini tidak mengkhawatirkan kami, tapi jika dia berbicara untuk merusak citra Honda maka itu sesuatu yang kita tidak dapat terima," tegas Nakamoto, dalam wawancara khusus dengan Gazzetta dello Sport, Jumat (8/1/2016).
Lebih lanjut: "Dalam kariernya Vale selalu membutuhkan musuh dan ada banyak pembalap yang terlibat langsung dengannya termasuk Sate Gibernau, Max Biaggi, dan Casey Stoner. Itulah yang saya suka tentang dia dan itu menunjukkan sesuatu yang normal. Tetapi saya tegaskan bahwa ia bukan Tuhan."
Diakhir wawancara, Nakamoto berpesan agar insiden Rossi dan Marquez di trek balap tidak terulang di musim ini. Semoga liburan panjang ini dapat memulihkan situasi emosional kedua pembalap.
"Tahun ini saya mengharapkan pertarungan bersih di trek. Liburan sangat membantu Marc untuk me-reset, saya juga berharap itu sama dengan Valentino."
Analisa itu bukan isapan jempol belaka. Rossi pernah membuktikannya di musim lalu ketika ia melakukan kesalahan dengan menendang Marc Marquez di dua seri terakhir. Dorna selaku pemegang hak komersial MotoGP bersama Race Direction akhirnya menjatuhkan sanksi kepada kekasih Linda Morselli dengan memulai balapan seri terahkhir di Valencia dari posisi buncit.
Alhasil, Rossi gagal mengamankan gelar juara kesepuluh sepanjang kariernya yang sudah berada di depan mata. Dari kacamata Wakil Presiden HRC Shuhei Nakamoto, pembalap berusia 36 tahun itu memang memerlukan musuh di trek. Dia mengklaim ini salah satu bagian dari mentalitas pembalap berkebangsaan Italia tersebut.
"Faktanya adalah apa yang dikatakan Valentino terhadap insiden tersebut bahwa 50 persen dari fans setianya percaya. Ini tidak mengkhawatirkan kami, tapi jika dia berbicara untuk merusak citra Honda maka itu sesuatu yang kita tidak dapat terima," tegas Nakamoto, dalam wawancara khusus dengan Gazzetta dello Sport, Jumat (8/1/2016).
Lebih lanjut: "Dalam kariernya Vale selalu membutuhkan musuh dan ada banyak pembalap yang terlibat langsung dengannya termasuk Sate Gibernau, Max Biaggi, dan Casey Stoner. Itulah yang saya suka tentang dia dan itu menunjukkan sesuatu yang normal. Tetapi saya tegaskan bahwa ia bukan Tuhan."
Diakhir wawancara, Nakamoto berpesan agar insiden Rossi dan Marquez di trek balap tidak terulang di musim ini. Semoga liburan panjang ini dapat memulihkan situasi emosional kedua pembalap.
"Tahun ini saya mengharapkan pertarungan bersih di trek. Liburan sangat membantu Marc untuk me-reset, saya juga berharap itu sama dengan Valentino."
(bbk)