Asprov PSSI DIY Tegaskan Loyalis PSSI La Nyalla Mattalitti
A
A
A
YOGYAKARTA - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Daerah Istimewa Yogyakarta menegaskan posisinya sebagai loyalis terhadap PSSI. Meski induk organisasi sepak bola di Indonesia tersebut dalam posisi berseberangan dengan pemerintah dalam hal ini Kemenpora.
Sekretaris Umum Asprov PSSI DIY Dwi Irianto menyebut, PSSI di bawah La Nyalla Mataliti hingga kini masih berjalan sesuai dengan aturan yang ada. PSSI masih berjalan sesuai dengan Statuta PSSI dan Statuta FIFA. "Kami itu loyalis PSSI dan sampai saat ini masih menganggap La Nyalla on the track dengan menjalankan statuta PSSI dan juga statuta FIFA,"tegasnya.
Dengan kondisi tersebut, wacana untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) terhadap PSSI di bawah La Nyalla Mataliti disebutnya tidak perlu didukung ataupun dimunculkan. Hingga kini voters yang berada di balik PSS disebutnya masih mendukung kepemimpinan La Nyalla Mataliti.
Asprov PSSI DIY disebut lelaki yang akrab di sapa Mbah Putih tersebut menjadi bagian dari 92 voters yang berada di belakang PSSI. "Tidak ada yang salah dari pernyataan Pak Nyalla (klaim La Nyalla Mataliti di dukung oleh 92 voters) dan Asprov DIY salah satu dari 92 voter itu,” imbuhnya.
Mengenai wacana munculnya KLB dari klub, Mbah Putih menilai hal tersebut ekses dari kejenuhan tim terutama dari Divisi Utama. Seperti diketahui pasca batalnya pengguliran Kompetisi Divisi Utama 2015, hingga kini tidak ada pergerakan kejelasan perguliran kompetisi.
Kejenuhan disebutnya, banyak dialami oleh tim yang berada di kasta kedua kompetisi sepak bola atau Divisi Utama serta tim yang bermain di Liga Nusantara. Hal tersebut memunculkan pemikiran seperti di anak tirikan terutama jika dibandingkan dengan tim-tim yang beramain di Indonesia Super League atau ISL.
Kondisi tersebut menurutnya, bisa diantisipasi dan diselesaikan dengan mudah. Sebagai organisasi yang masih mendapatkan dukungan dari voters, PSSI diharapkannya segera menggelar pertemuan dengan PSSI di daerah. "Agendakan silaturahmi nasional dengan PSSI daerah untuk membicarakan semuanya termasuk kondisi terakhir dengan persoalan di Kemenpora," tandasnya.
Selain itu diharapkannya, PSSI bisa tetap menjalankan roda organisasi secara internal. "Kalau tidak bisa menggelar konggres tahunan ya digelar silaturahmi nasional. Duduk bersama antara PSSI dengan daerah,"pungkasnya.
Sekretaris Umum Asprov PSSI DIY Dwi Irianto menyebut, PSSI di bawah La Nyalla Mataliti hingga kini masih berjalan sesuai dengan aturan yang ada. PSSI masih berjalan sesuai dengan Statuta PSSI dan Statuta FIFA. "Kami itu loyalis PSSI dan sampai saat ini masih menganggap La Nyalla on the track dengan menjalankan statuta PSSI dan juga statuta FIFA,"tegasnya.
Dengan kondisi tersebut, wacana untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) terhadap PSSI di bawah La Nyalla Mataliti disebutnya tidak perlu didukung ataupun dimunculkan. Hingga kini voters yang berada di balik PSS disebutnya masih mendukung kepemimpinan La Nyalla Mataliti.
Asprov PSSI DIY disebut lelaki yang akrab di sapa Mbah Putih tersebut menjadi bagian dari 92 voters yang berada di belakang PSSI. "Tidak ada yang salah dari pernyataan Pak Nyalla (klaim La Nyalla Mataliti di dukung oleh 92 voters) dan Asprov DIY salah satu dari 92 voter itu,” imbuhnya.
Mengenai wacana munculnya KLB dari klub, Mbah Putih menilai hal tersebut ekses dari kejenuhan tim terutama dari Divisi Utama. Seperti diketahui pasca batalnya pengguliran Kompetisi Divisi Utama 2015, hingga kini tidak ada pergerakan kejelasan perguliran kompetisi.
Kejenuhan disebutnya, banyak dialami oleh tim yang berada di kasta kedua kompetisi sepak bola atau Divisi Utama serta tim yang bermain di Liga Nusantara. Hal tersebut memunculkan pemikiran seperti di anak tirikan terutama jika dibandingkan dengan tim-tim yang beramain di Indonesia Super League atau ISL.
Kondisi tersebut menurutnya, bisa diantisipasi dan diselesaikan dengan mudah. Sebagai organisasi yang masih mendapatkan dukungan dari voters, PSSI diharapkannya segera menggelar pertemuan dengan PSSI di daerah. "Agendakan silaturahmi nasional dengan PSSI daerah untuk membicarakan semuanya termasuk kondisi terakhir dengan persoalan di Kemenpora," tandasnya.
Selain itu diharapkannya, PSSI bisa tetap menjalankan roda organisasi secara internal. "Kalau tidak bisa menggelar konggres tahunan ya digelar silaturahmi nasional. Duduk bersama antara PSSI dengan daerah,"pungkasnya.
(aww)