Lawan Allan Tanada, Roy Mukhlis Incar Sabuk WPBF Asia Pasific
A
A
A
JAKARTA - Petinju kelas ringan Indonesia, Mukhlis Roy akan naik ring di tahun ini. Adalah Allan Tanada yang berkesempatan menjajal pria kelahiran Bima, NTB, 4 Oktober 1986 itu di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Surabaya, dalam pertarungan perebutan gelar sabuk juara dunia kelas ringan WPBF Asia Pasific. Mega duel ini akan disiarkan secara langsung oleh iNewsTV pukul 19.00 WIB, 22 April 2015.
Penyelenggaraan tinju kelas ringan ini bertujuan untuk memperluas potensi petinju nasional. Selain itu, acara yang bertepatan dengan HUT 1 iNewsTV bisa dijadikan sebagai ajang untuk menemukan bakat petinju bertalenta di tanah air.
Direktur Legal Corsec dan Jaringan iNewsTV, Wijaya Kusuma menjelaskan pemilihan arena pertarungan didasari atas prestasi Kota Pahlawan dalam melahirkan petinju berbakat di tanah air. Terlebih Robert Simangunsong merupakan promotor yang sukses mengembangkan potensi petinju di sana.
"Surabaya itu merupakan gudang petinju. Promotor yang sejauh ini bisa melahirkan bakat petinju di sana, ya hanya pak Robert. Dengan semangat sportivitas, dia mampu mengembangkan petinju di sana," beber Wijaya, ketika disinggung mengenai arena pertarungan dalam acara konferensi pers di Gedung iNewsTV, Senin (25/1/2016) siang.
Di tempat sama, Robert selaku promotor Roy mengaku senang bisa bekerja sama dengan salah satu televisi nasional di Indonesia. Artinya, kata dia, Indonesia bisa melahirkan petinju tingkat dunia dan tidak hanya Daud Yordan saja. Lebih lanjut, ini merupakan waktu yang tepat untuk menemukan bibit untuk tampil di kancah internasional.
"Kita ingin memacu semangat petinju nasional untuk tampil di kancah internasional. Kita sejauh ini memang hanya mempunyai petinju dunia, yakni Daud Yordan. Namun itu bukan tidak mungkin kita bisa menemukan petinju berbakat lainnya, salah satunya adalah Roy Mukhlis ini. Mudah-mudahan bisa terjadi dan dapat menjadi tontonan yang menarik untuk pecinta tinju di tanah air," sahut Robert, yang juga berprofesi sebagai pengacara tersebut.
Adu Strategi
Mengenai persiapan dan strategi yang akan diterapkan Roy dalam pertarungan mega duel tersebut. Petinju berjuluk The Sniper berkata jika dirinya hanya ingin menampilkan penampilan terbaiknya sambil menonton rekaman hasil pertarungan Allan sebelumnya. Sehingga ia belum bisa meramalkan apakah akan menang KO atau angka.
"Sejauh ini saya sangat siap, apalagi saya sudah menyimpan rekaman pertarungan Allan. Saya belum bisa memprediksi bakal menjatuhkan lawan di ronde berapa, yang terpenting saat ini adalah memberikan yang terbaik,"
Senada dengan Roy, Allan mengaku bakal memberikan pertarungan yang menarik untuk masyarakat Indonesia. Petinju berjuluk The Leopard itu menyadari bahwa lawan yang dihadapinya nanti bukan petinju yang mudah dikalahkan. Namun demikian, dengan kerja keras selama pelatihan kemungkinan dia bisa mengalahkan petinju jangkung tersebut.
"Saya yakin bisa tampil baik dan mencoba bermain dengan baik. Saya tahu dia petinju yang bagus. Tapi saya yakin bisa lebih baik darinya di pertarungan nanti. Saya akan mempersiapkan dengan melakukan latihan dan kerja keras. Hal ini sangat penting untuk merebut kemenangan," timpal Allan.
Secara keseluruhan, Mukhlis tercatat telah melakoni 36 pertarungan profesional, dengan hasil 31 kemenangan (21 KO), lima kali kalah, dan tiga kali imbang. Di atas kertas pengalaman anak asuh mendiang Sutan Rambing masih jauh ketimbang Allan. Petinju Filipina itu mencatatkan 20 kali bertarung, menang 12 kali, kalah lima kali, dan tiga kali imbang.
Singkat kata, selain pertarungan Roy versus Allan. iNewsTV juga akan menyiarkan partai tambahan yang tak kalah seru. Salah satunya adalah Hanif Brawijaya (juara nasional) kontra Erick Distroyer dalam pertarungan perebutan gelar sabuk emas nasional KTI di kelas bulu.
Berikut partai tambahan:
Duel perebutan sabuk emas nasional KTI kelas bulu junior
Hanif Brawijaya vs Erick Distroyer
Perbaikan peringkat nasional KTI kelas terbang mini
Andika Sabu vs M. Rochim
Perbaikan peringkat nasional KTI kelas bulu junior
Ricky Morales vs Doglo
Penyelenggaraan tinju kelas ringan ini bertujuan untuk memperluas potensi petinju nasional. Selain itu, acara yang bertepatan dengan HUT 1 iNewsTV bisa dijadikan sebagai ajang untuk menemukan bakat petinju bertalenta di tanah air.
Direktur Legal Corsec dan Jaringan iNewsTV, Wijaya Kusuma menjelaskan pemilihan arena pertarungan didasari atas prestasi Kota Pahlawan dalam melahirkan petinju berbakat di tanah air. Terlebih Robert Simangunsong merupakan promotor yang sukses mengembangkan potensi petinju di sana.
"Surabaya itu merupakan gudang petinju. Promotor yang sejauh ini bisa melahirkan bakat petinju di sana, ya hanya pak Robert. Dengan semangat sportivitas, dia mampu mengembangkan petinju di sana," beber Wijaya, ketika disinggung mengenai arena pertarungan dalam acara konferensi pers di Gedung iNewsTV, Senin (25/1/2016) siang.
Di tempat sama, Robert selaku promotor Roy mengaku senang bisa bekerja sama dengan salah satu televisi nasional di Indonesia. Artinya, kata dia, Indonesia bisa melahirkan petinju tingkat dunia dan tidak hanya Daud Yordan saja. Lebih lanjut, ini merupakan waktu yang tepat untuk menemukan bibit untuk tampil di kancah internasional.
"Kita ingin memacu semangat petinju nasional untuk tampil di kancah internasional. Kita sejauh ini memang hanya mempunyai petinju dunia, yakni Daud Yordan. Namun itu bukan tidak mungkin kita bisa menemukan petinju berbakat lainnya, salah satunya adalah Roy Mukhlis ini. Mudah-mudahan bisa terjadi dan dapat menjadi tontonan yang menarik untuk pecinta tinju di tanah air," sahut Robert, yang juga berprofesi sebagai pengacara tersebut.
Adu Strategi
Mengenai persiapan dan strategi yang akan diterapkan Roy dalam pertarungan mega duel tersebut. Petinju berjuluk The Sniper berkata jika dirinya hanya ingin menampilkan penampilan terbaiknya sambil menonton rekaman hasil pertarungan Allan sebelumnya. Sehingga ia belum bisa meramalkan apakah akan menang KO atau angka.
"Sejauh ini saya sangat siap, apalagi saya sudah menyimpan rekaman pertarungan Allan. Saya belum bisa memprediksi bakal menjatuhkan lawan di ronde berapa, yang terpenting saat ini adalah memberikan yang terbaik,"
Senada dengan Roy, Allan mengaku bakal memberikan pertarungan yang menarik untuk masyarakat Indonesia. Petinju berjuluk The Leopard itu menyadari bahwa lawan yang dihadapinya nanti bukan petinju yang mudah dikalahkan. Namun demikian, dengan kerja keras selama pelatihan kemungkinan dia bisa mengalahkan petinju jangkung tersebut.
"Saya yakin bisa tampil baik dan mencoba bermain dengan baik. Saya tahu dia petinju yang bagus. Tapi saya yakin bisa lebih baik darinya di pertarungan nanti. Saya akan mempersiapkan dengan melakukan latihan dan kerja keras. Hal ini sangat penting untuk merebut kemenangan," timpal Allan.
Secara keseluruhan, Mukhlis tercatat telah melakoni 36 pertarungan profesional, dengan hasil 31 kemenangan (21 KO), lima kali kalah, dan tiga kali imbang. Di atas kertas pengalaman anak asuh mendiang Sutan Rambing masih jauh ketimbang Allan. Petinju Filipina itu mencatatkan 20 kali bertarung, menang 12 kali, kalah lima kali, dan tiga kali imbang.
Singkat kata, selain pertarungan Roy versus Allan. iNewsTV juga akan menyiarkan partai tambahan yang tak kalah seru. Salah satunya adalah Hanif Brawijaya (juara nasional) kontra Erick Distroyer dalam pertarungan perebutan gelar sabuk emas nasional KTI di kelas bulu.
Berikut partai tambahan:
Duel perebutan sabuk emas nasional KTI kelas bulu junior
Hanif Brawijaya vs Erick Distroyer
Perbaikan peringkat nasional KTI kelas terbang mini
Andika Sabu vs M. Rochim
Perbaikan peringkat nasional KTI kelas bulu junior
Ricky Morales vs Doglo
(bbk)