Cinta Arema, Kiko Insa Pengin Jadi Warga Negara Indonesia
A
A
A
MALANG - Sosok Kiko Insa memang spesial bagi Arema Cronus. Bersama Arema, Kiko Insa ibaratnya tengah menjalani 'bulan madu'. Kiko pun menyatakan ingin dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia.
Modal awal Kiko agar bisa dinaturalisasi adalah terikat kontrak selama lima tahun di Stadion Kanjuruhan.
Kiko Insa juga mempunyai strategi 'marketing' yang sangat berpengaruh pada pandangan suporter Aremania terhadap dirinya. Mendekatkan diri ke suporter, menunjukkan kecintaan pada klubnya walau baru bergabung seumur jagung, plus diimbangi performa yang konsisten di lapangan.
"Saya langsung merasa nyaman sejak datang ke Malang. Dukungan suporter, bagaimana kota ini mencintai sepak bola, juga kualitas Arema Cronus sebagai klub besar di Indonesia. Saya rasa sangat sulit menemukan situasi di mana saya sekarang berada," papar pemain yang sebelumnya bermain di liga Islandia.
Kiko Insa menjadi satu-satunya rekrutmen di musim 2015 yang mendapatkan kelanjutan kontrak jangka panjang. Sebelumnya ada beberapa pemain asing yang mampir ke Kanjuruhan, namun tidak pernah benar-benar dipandang meyakinkan untuk diganjar kerja sama dalam waktu lama.
"Kontrak lima tahun bersama Arema menjadi tantangan buat saya secara pribadi. Saya harus membayar kepercayaan dengan bermain secara konsisten dan tentu saja memberikan gelar untuk Arema. Dengan permainan konsisten pula saya mungkin bisa mendapatkan naturalisasi," ungkap dia.
Kiko pun terinspirasi pada sosok Cristian Gonzales yang menikah dengan wanita Indonesia, kemudian bisa mendapat status kewarganegaraan Indonesia. Akankah dia bakal mencari istri orang Indonesia? "Kalau memang memungkinkan, kenapa tidak?" katanya sambil tersenyum penuh makna.
Tak sekadar ingin dinaturalisasi seperti Gonzales, pemain berpostur 190 cm ini juga ingin bertahan lama di kasta sepak bola tertinggi di Indonesia. Maklum, usia 28 tentu bukan usia yang muda untuk berharap naturalisasi. Kiko pun ingin bermain stabil walau usianya tak muda lagi, seperti yang ditunjukkan Gonzales.
Begitulah, Kiko Insa sedang menjalani 'bulan madu' yang spesial di klub Arema Cronus. Tentu dia belum bisa berpuas diri sekarang, karena bagaimana pun sejauh ini hanya turnamen yang dicicipinya, belum menginjak pada level yang lebih tinggi yakni Liga Indonesia.
Kiko harus menyadari ekspektasi Aremania tertumpu kepadanya. Pemain yang suka tampil berkacamata ketika di luar lapangan ini sekaligus menjadi pengobat patah hati Aremania karena ditinggal dua bek tangguh Victor Igbonefo dan Fabiano Beltrame.
Modal awal Kiko agar bisa dinaturalisasi adalah terikat kontrak selama lima tahun di Stadion Kanjuruhan.
Kiko Insa juga mempunyai strategi 'marketing' yang sangat berpengaruh pada pandangan suporter Aremania terhadap dirinya. Mendekatkan diri ke suporter, menunjukkan kecintaan pada klubnya walau baru bergabung seumur jagung, plus diimbangi performa yang konsisten di lapangan.
"Saya langsung merasa nyaman sejak datang ke Malang. Dukungan suporter, bagaimana kota ini mencintai sepak bola, juga kualitas Arema Cronus sebagai klub besar di Indonesia. Saya rasa sangat sulit menemukan situasi di mana saya sekarang berada," papar pemain yang sebelumnya bermain di liga Islandia.
Kiko Insa menjadi satu-satunya rekrutmen di musim 2015 yang mendapatkan kelanjutan kontrak jangka panjang. Sebelumnya ada beberapa pemain asing yang mampir ke Kanjuruhan, namun tidak pernah benar-benar dipandang meyakinkan untuk diganjar kerja sama dalam waktu lama.
"Kontrak lima tahun bersama Arema menjadi tantangan buat saya secara pribadi. Saya harus membayar kepercayaan dengan bermain secara konsisten dan tentu saja memberikan gelar untuk Arema. Dengan permainan konsisten pula saya mungkin bisa mendapatkan naturalisasi," ungkap dia.
Kiko pun terinspirasi pada sosok Cristian Gonzales yang menikah dengan wanita Indonesia, kemudian bisa mendapat status kewarganegaraan Indonesia. Akankah dia bakal mencari istri orang Indonesia? "Kalau memang memungkinkan, kenapa tidak?" katanya sambil tersenyum penuh makna.
Tak sekadar ingin dinaturalisasi seperti Gonzales, pemain berpostur 190 cm ini juga ingin bertahan lama di kasta sepak bola tertinggi di Indonesia. Maklum, usia 28 tentu bukan usia yang muda untuk berharap naturalisasi. Kiko pun ingin bermain stabil walau usianya tak muda lagi, seperti yang ditunjukkan Gonzales.
Begitulah, Kiko Insa sedang menjalani 'bulan madu' yang spesial di klub Arema Cronus. Tentu dia belum bisa berpuas diri sekarang, karena bagaimana pun sejauh ini hanya turnamen yang dicicipinya, belum menginjak pada level yang lebih tinggi yakni Liga Indonesia.
Kiko harus menyadari ekspektasi Aremania tertumpu kepadanya. Pemain yang suka tampil berkacamata ketika di luar lapangan ini sekaligus menjadi pengobat patah hati Aremania karena ditinggal dua bek tangguh Victor Igbonefo dan Fabiano Beltrame.
(aww)