13 Kecelakaan di Phillip Island, Pembalap Semprit Ban Michelin
A
A
A
PHILLIP ISLAND - Berbagai upaya dilakukan Michelin untuk memberikan kenyamanan kepada sirkus MotoGP selama melakukan tes pramusim di Sirkuit Phillip Island, Australia. Namun perusahaan ban asal Prancis itu justru mendapat kritikan pedas dari seluruh pembalap lantaran terjadi 13 kecelakaan selama tes pramusim kedua tahun ini.
Padahal Michelin diketahui telah melakukan terobosan dengan menggunakan senyawa berbeda pada bagian ban depan. Dan meminta tim untuk tidak mempersilakan pembalap melakukan putaran sebanyak 25 lap berturut-turut dengan hanya menggunakan satu set ban.
Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan dan tim serta pembalap akhirnya setuju untuk melakukan 15 lap saja di Phillip Island. Meski upaya pencegahan itu berjalan baik di lintasan, namun tidak mengurangi insiden kecelakaan di lintasan.
Sebanyak 13 kecelakaan terjadi di tes pramusim kedua ini dan Maverick Vinales mengaku bahwa insiden tersebut terjadi lantaran senyawa ban tidak berjalan maksimal di lintasan. "Saya yakin bahwa ini adalah kesalahan ban. Karena saya tidak bisa merasakan kenyamanan ketika dalam keadaan lurus," beber Vinales seperti dikutip Motorsport, Minggu (21/2/2016).
Berbeda dengan Vinales, Aleix Espargaro dan Jorge Lorenzo malah lebih keras dalam melontarkan kritikan kepada Michelin. Dengan nada yang kompak, mereka mengatakan bahwa pemasok ban MotoGP harus lebih serius mendengarkan keluhan pembalap dan joki juga harus melakukan yang terbaik untuk beradaptasi.
"Ini tidak normal mengetahui insiden kecelakaan yang terjadi di MotoGP. 13 kecelakaan itu terlalu banyak," sindir Espargaro.
Di tempat terpisah, Lorenzo mengatakan: "Dalam tiga atau empat tes pramusim yang telah kita lakukan dengan Michelin, saya telah terjatuh sebanyak tiga sampai empat kali dan itu agak aneh. Mereka harus meningkatkan ban dan kita (pembalap) harus melakukan yang terbaik selama beradaptasi." (Baca juga: Ducati Kasih Sinyal Stoner Ngaspal di Qatar)
Padahal Michelin diketahui telah melakukan terobosan dengan menggunakan senyawa berbeda pada bagian ban depan. Dan meminta tim untuk tidak mempersilakan pembalap melakukan putaran sebanyak 25 lap berturut-turut dengan hanya menggunakan satu set ban.
Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan dan tim serta pembalap akhirnya setuju untuk melakukan 15 lap saja di Phillip Island. Meski upaya pencegahan itu berjalan baik di lintasan, namun tidak mengurangi insiden kecelakaan di lintasan.
Sebanyak 13 kecelakaan terjadi di tes pramusim kedua ini dan Maverick Vinales mengaku bahwa insiden tersebut terjadi lantaran senyawa ban tidak berjalan maksimal di lintasan. "Saya yakin bahwa ini adalah kesalahan ban. Karena saya tidak bisa merasakan kenyamanan ketika dalam keadaan lurus," beber Vinales seperti dikutip Motorsport, Minggu (21/2/2016).
Berbeda dengan Vinales, Aleix Espargaro dan Jorge Lorenzo malah lebih keras dalam melontarkan kritikan kepada Michelin. Dengan nada yang kompak, mereka mengatakan bahwa pemasok ban MotoGP harus lebih serius mendengarkan keluhan pembalap dan joki juga harus melakukan yang terbaik untuk beradaptasi.
"Ini tidak normal mengetahui insiden kecelakaan yang terjadi di MotoGP. 13 kecelakaan itu terlalu banyak," sindir Espargaro.
Di tempat terpisah, Lorenzo mengatakan: "Dalam tiga atau empat tes pramusim yang telah kita lakukan dengan Michelin, saya telah terjatuh sebanyak tiga sampai empat kali dan itu agak aneh. Mereka harus meningkatkan ban dan kita (pembalap) harus melakukan yang terbaik selama beradaptasi." (Baca juga: Ducati Kasih Sinyal Stoner Ngaspal di Qatar)
(sha)