Skuat Pelapis Garuda Bandung Persembahkan Kemenangan
A
A
A
YOGYAKARTA - Garuda Bandung (GRB) mulai menunjukkan konsistensi permainannya. Hal itu di buktikan pada lanjutan pertandingan mereka di hari kedua IBL series III Jogja yang berlangsung di GOR Among Rogo. Dipertandingan menghadapi Pacific Caesar Surabaya (PCF), GRB yang di arsiteki oleh Fictor “ito” Gideon Roring tersebut berhasil mengalahkan lawannya 79-40.
GRB langsung menggebrak pertahanan PCF dengan skor telak 23-4 di awal laga. Baik Diftha Pratama, M. Rizal Falconi, Wendha Wijaya, Sigit Harun Nurman dan kapten tim Galank Gunawan, memperagakan permainan kolektif dengan passing-passing cepat. Sepertinya kelima pemain tersebut sudah memiliki chemistry yang kuat antara satu dengan yang lainnya.
GRB bahkan sempat mengunci perolehan angka lawannya hingga sisa waktu 03:26(13-0), sebelum akhirnya PCF berhasil memecahkan skornya lewat aksi Charlie Fanny Indra Putra (di menit ke 2:44). Menutup kuarter pertama GRB juga berhasil membuat total 11 assist dan 20 rebound.
Kuarter kedua GRB tidak menurunkan level permainannya. Galank Gunawan dan rekan-rekannya semakin padu bermain. Tambahan 6 assist, 19 rebound dan 22 poin, melengkapi superioritas GRB untuk membawa margin keunggulan yang jauh 42-17.
Salah satu yang membuat timpangnya permainan anak-anak Pacific pada game kali ini antara lain disebabkan oleh absennya pengatur serangan utama mereka Reiner Hadrian Hutasoit, akibat cedera angkle yang dideritanya sebelum seri III Jogja berlangsung. Hal ini memberikan pengaruh nyata di lapangan pada permainan Dian Heryadi cs di lapangan.
Dua kuarter akhir pun, kembali tim racikan ito semakin melaju kencang. Instruksinya untuk tetap bermain dengan irama yang sama seperti pada babak pertama, bak diamini oleh semua pemain GRB. Walaupun eks pelatih timnas Indonesia menurunkan para pemain lapisnya, tidak membuat
Garuda Bandung akhirnya menutup dengan skor akhir 79-40. Dalam catatan statistik, GRB menguasai perolehan dari paint area 56% berbanding dengan PCF yang hanya mampu membuat 32%. Torehan lainnya GRB mampu membuat 19 kali second change point dan berhasil melakukan 24 kali fastbreak.
"Apresiasi kepada semua pemain saya baik inti dan pelapis. Fokus game ini sebenarnya saya persiapkan untuk pemain pelapis, supaya progress pemain muda kami semakin meningkat. Karena biar bagaimanapun sebuah tim butuh sumbangsih para pemain pelapis," ungkap Fictor Gideon Roring pelatih CLS Knights Surabaya.
"Game ini bagus untuk persiapan kita melawan JNE Bandung Utama. Setiap game kami jadikan sarana belajar bagi semua pemain baik itu inti ataupun para pelapis. GRB butuh sumbangsih pemain muda (pelapis) karena kompetisi ini masih sangat panjang," tambah Daniel Wenas, pemain Garuda yang menyumbang tujuh poin dipertandingan hari ini melawan PCF.
Muhammad Rizal Falconi menjadi top performers bagi timnya dengan catatan 16 angka, 9 rebound 1 block shot dan 4 assist. Di kubu Pacific Caesar Surabaya Muhammad Ikrar memberikan sumbangsih angka terbanyak untuk timnya dengan catatan 9 angka, 2 rebund dan 1 assist.
"Pacific masih belum bisa memecahkan masalah komunikasi di lapangan. Sebenarnya potensi para pemain muda cukup besar dan progressnya semakin meningkat, namun secara teknik mereka harus ditingkatkan," Kata Donny Ristianto, center veteran PCF.
GRB langsung menggebrak pertahanan PCF dengan skor telak 23-4 di awal laga. Baik Diftha Pratama, M. Rizal Falconi, Wendha Wijaya, Sigit Harun Nurman dan kapten tim Galank Gunawan, memperagakan permainan kolektif dengan passing-passing cepat. Sepertinya kelima pemain tersebut sudah memiliki chemistry yang kuat antara satu dengan yang lainnya.
GRB bahkan sempat mengunci perolehan angka lawannya hingga sisa waktu 03:26(13-0), sebelum akhirnya PCF berhasil memecahkan skornya lewat aksi Charlie Fanny Indra Putra (di menit ke 2:44). Menutup kuarter pertama GRB juga berhasil membuat total 11 assist dan 20 rebound.
Kuarter kedua GRB tidak menurunkan level permainannya. Galank Gunawan dan rekan-rekannya semakin padu bermain. Tambahan 6 assist, 19 rebound dan 22 poin, melengkapi superioritas GRB untuk membawa margin keunggulan yang jauh 42-17.
Salah satu yang membuat timpangnya permainan anak-anak Pacific pada game kali ini antara lain disebabkan oleh absennya pengatur serangan utama mereka Reiner Hadrian Hutasoit, akibat cedera angkle yang dideritanya sebelum seri III Jogja berlangsung. Hal ini memberikan pengaruh nyata di lapangan pada permainan Dian Heryadi cs di lapangan.
Dua kuarter akhir pun, kembali tim racikan ito semakin melaju kencang. Instruksinya untuk tetap bermain dengan irama yang sama seperti pada babak pertama, bak diamini oleh semua pemain GRB. Walaupun eks pelatih timnas Indonesia menurunkan para pemain lapisnya, tidak membuat
Garuda Bandung akhirnya menutup dengan skor akhir 79-40. Dalam catatan statistik, GRB menguasai perolehan dari paint area 56% berbanding dengan PCF yang hanya mampu membuat 32%. Torehan lainnya GRB mampu membuat 19 kali second change point dan berhasil melakukan 24 kali fastbreak.
"Apresiasi kepada semua pemain saya baik inti dan pelapis. Fokus game ini sebenarnya saya persiapkan untuk pemain pelapis, supaya progress pemain muda kami semakin meningkat. Karena biar bagaimanapun sebuah tim butuh sumbangsih para pemain pelapis," ungkap Fictor Gideon Roring pelatih CLS Knights Surabaya.
"Game ini bagus untuk persiapan kita melawan JNE Bandung Utama. Setiap game kami jadikan sarana belajar bagi semua pemain baik itu inti ataupun para pelapis. GRB butuh sumbangsih pemain muda (pelapis) karena kompetisi ini masih sangat panjang," tambah Daniel Wenas, pemain Garuda yang menyumbang tujuh poin dipertandingan hari ini melawan PCF.
Muhammad Rizal Falconi menjadi top performers bagi timnya dengan catatan 16 angka, 9 rebound 1 block shot dan 4 assist. Di kubu Pacific Caesar Surabaya Muhammad Ikrar memberikan sumbangsih angka terbanyak untuk timnya dengan catatan 9 angka, 2 rebund dan 1 assist.
"Pacific masih belum bisa memecahkan masalah komunikasi di lapangan. Sebenarnya potensi para pemain muda cukup besar dan progressnya semakin meningkat, namun secara teknik mereka harus ditingkatkan," Kata Donny Ristianto, center veteran PCF.
(sha)